Berita Boyolali Terbaru
Dokter Tirta Sindir Hasil PCR di Boyolali Keluar 3-5 Hari, Dinkes : Normal, Pernah Sampai 10 Hari
Cuitan Dokter Tirta, yang menyebut hasil tes PCR di Boyolali 3-5 hari baru keluar ditanggapi santai Dinkes Boyolali.
Penulis: Tri Widodo | Editor: Asep Abdullah Rowi
Hal itu dilontarkan dr. Tirta lewat cuitan di akun Twitter pribadinya @tirta_hudhi.
Baca juga: 36 Ribu Siswa di Boyolali Diusulkan Vaksin Covid-19, Disdikbud: Zona Hijau, Bisa Sekolah Tatap Muka
Baca juga: Sebulan 500 Nakes di Boyolali Kena Corona, 3 di Antaranya Meninggal, Sejumlah Pelayanan Sempat Vakum
“Jakarta mulai signifikan, vaksin naik trus, kasus mulai turun, apresiasi,” cuit dr. Tirta.
“Tapi Indonesia bukan jakarta saja. Di Sby. Dosis vaksin mulai terbatas. Di boyolali PCR di Puskesmas butuh 3-5 hari,” terusan cuitan dr. Tirta
“Di luar jawa bahkan cari obat pengurang gejala Covid aja sangat susah,” pungkas dr. Tirta dalam cuitannya.
Nakes Kena Covid-19
Di tengah gempuran varian baru jenis Delta, dalam sebulan 500 tenaga kesehatan (nakes) di Kabupaten Boyolali terinfeksi Covid-19.
Ya, keganasan Covid-19 memang tidak pandang bulu, siapapun bisa terpapar virus yang menyerang saluran pernafasan itu.
Jangankan masyarakat awam, tenaga kesehatan pun tidak luput dari serangan virus ini.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Boyolali, Ratri S Survivalina mengungkapkan selama bulan Juli lalu, dari sekitar 2.000 Nakes di Boyolali, tercatat ada 25 persen atau 500 orang terpapar Covid-19.

“Jadi memang bulan Juli (lalu) kita sempat mengalami kevakuman di beberapa pelayanan,” ujar dia kepada TribunSolo.com, Senin (2/8/2021).
“Misalnya Puskesmas itu beberapa yang menutup pelayanannya atau mengurangi pelayanan untuk rawat inapnya, karena posisi untuk ketenagaanya itu kurang karena banyak yang kena Covid-19, harus isolasi,” jelasnya.
Beruntung, seluruh nakes di Boyolali telah divaksin Covid-19, sehingga tingkat keparahan penderita Covid-19 dapat dikurangi.
Sehingga dari 500 nakes yang terpapar Covid-19 itu, hanya 3 nakes yang meninggal dunia.
Untuk itu, sebagai perlindungan maksimal terhadap nakes dengan memberikan vaksin Covid-19 tahap ke 3.
Baca juga: Viral Bansos di Gantiwarno Klaten Disunat Rp 300 Ribu, Pemkab : Penerima Dobel, Kesannya Dipotong
Baca juga: Kunjungi Boyolali, Mentan Genjot Lahan Pertanian di Dekat Rumah Jokowi Melalui Integrasi Pertanian
“Dengan resiko yang harus mereka terima karena memberikan pelayanan, maka harus diberikan perlindungan lebih,” terang Lina.