Berita Boyolali Terbaru
Berkali-kali Merapi Keluarkan Awan Panas, Warga di Lereng Santai, Tetap Petik Tembakau & Cari Rumput
Aktivitas warga di lereng gunung tetap seperti biasanya, meski berkali-kali Merapi kembali memuntahkan awan panas.
Penulis: Tri Widodo | Editor: Asep Abdullah Rowi
Sekretaris Desa (Sekdes) Tlogolele, Neigen Achtah Nur Edi Saputra membenarkan hal itu.
"Masih aktifitas seperti biasa, ke ladang, ada yang memetik tembakau, sayuran dan ada yang nyari rumput," terang dia.
Masyarakat Tlogolele sudah terbiasa dan sudah mengenal alam Merapi. Sehingga erupsi ini tidak membikin panik masyarakat.
"Tidak berpengaruh bagi warga Tlogolele," aku dia.
Kondisi Sebelumnya
Sebelumnya, pada Senin (2/8/2021) pagi ini, Merapi mengeluarkan guguran lava pijar sebanyak tiga kali.
Adapun lava pijar mengarah ke arah barat daya dengan jarak luncur maksimal adalah 1200 meter.
Secara meteorologi, cuaca cerah dan berawan. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah utara dan barat.
Suhu udara 11.5-19.2 °C, kelembaban udara 66-86 %, dan tekanan udara 628.1-719.4 mmHg.
Baca juga: Guguran Lava di Gunung Merapi Terlihat Jelas, Suara Gemuruh Terdengar Sampai Pos PGA Babadan
Baca juga: Ternyata Anggaran Defisit Rp 90 Miliar, Bikin Tunjangan PNS di Solo Dipotong untuk Tangani Covid-19
Gunung terlihat jelas dan asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis dan tinggi 100 m di atas puncak kawah.
Dikutip dari BPPTKG Yogyakarta, gempa guguran tercatat sebanyak 29 kali.
Amplitudo 3-12 mm dengan durasi 14,7-113,8 detik.
Hembusan berjumlah 8 kali dengan amplitudo 3-6 mm berdurasi 13,5-32,7 detik.
Gempa hybrid atau fase banyak terjadi sejumlah 69 kali dengan amplitudo 3-24 mm, S-P 0,2-0,9 detik berdurasi 5,1-9,6 detik.
Gempa vulkanik dangkal berjumlah 21 kali dengan amplitudo 30-75 mm berdurasi 7,5-22,6 detik.