Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Boyolali Terbaru

Viral Pendaki Pria TikTok-an di Puncak Merapi Padahal Gunung Masih Erupsi, Ini Fakta Sebenarnya

Jagad medsos dihebohkan dengan aksi 'tengil' pria yang mendaki Merapi, padahal kini gunung tersebut terus mengeluarkan lava pijar dan awan panas.

Penulis: Tri Widodo | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/@merapi_uncover
Foto pendakian di kawasan Pasar Bubrah Puncak Merapi menyebar di media sosial. 

Hujan abu yang mengguyur sejumlah wilayah di Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali pagi tadi cukup tebal.

Jalanan desa pun tertutup abu vulkanik dan berwarna keputihan.

Dampaknya, jalanan menjadi licin.

Selain itu material abu vulkanik yang berterbangan juga dikhawatirkan bisa menyebabkan penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA).

Untuk mengantisipasi hal ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali melakukan penyemprotan dan jalan-jalan yang dipenuhi abu merapi.

Selain itu, Pemerintah Kabupaten Boyolali juga melakukan droping masker sebanyak 10.000 ke Selo.

“Hari ini sudah kita drop masker 10.000 kepada warga. Dan kita gerakkan BPBD untuk membersihkan jalan supaya tidak ada abu (vulkanik) yang bertebaran, supaya tidak ada ISPA,” ujarnya.

Selain itu, pihaknya juga meminta warga yang bermukim di lereng Gunung Merapi untuk meningkatkan kewaspadaan.

Hal ini karena aktivitas Gunung Merapi meningkat akhir-akhir ini, terutama aktivitas awan panas guguran.

Baca juga: Merapi Muntahkan Dua Kali Awan Panas Pagi Ini, Desa Tlogolele Boyolali Diguyur Hujan Abu 

Baca juga: Cerita Warga Boyolali di Radius 3 Km dari Puncak Merapi: Sering Dengar Gemuruh dan Rasakan Getaran

Bahkan, wilayah Desa Tlogolele sejak Minggu (8/8/2021) lalu, sudah beberapa kali terkena hujan abu dampak erupsi Gunung Merapi.

“Kita harus waspada,” ujar Masruri.

Warga Akui Sudah Terbiasa

Selain terdampak guyuran hujan abu vulkanik Merapi, warga yang tinggal di kawasan rawan bencana (KRB) 3 Merapi juga kerap mendengar suara gemuruh dan merasakan getaran dari puncak Merapi.

Sutar (66) warga Dukuh Ngadirojo, Desa Stabelan, Kecamatan Selo merasakan getaran dan mendengar suara gemuruh dari puncak Merapi, Senin pagi (16/8/2021).

Dia yang tinggal di KRB 3 sudah cukup terbiasa dengan fenomena tersebut.

Baca juga: Cerita Warga Boyolali di Radius 3 Km dari Puncak Merapi: Sering Dengar Gemuruh dan Rasakan Getaran

Baca juga: Merapi Semburkan Lava Pijar & Awan Panas, Boyolali & Klaten Aman, Magelang Kembali Diguyur Hujan Abu

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved