Berita Boyolali Terbaru
Alasan Dalang Asal Klaten dan Boyolali Ngamen Door to Door: Virtual Bukan Solusi
Selama kurang lebih hampir dua tahun pandemi Covid-19 membuat sejumlah sektor usaha di Indonesia harus terpuruk.
Penulis: Erlangga Bima Sakti | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Selama kurang lebih hampir dua tahun pandemi Covid-19 membuat sejumlah sektor usaha di Indonesia harus terpuruk.
Seperti yang dirasakan oleh sejumlah dalang senior yang berasal dari berbagai daerah di Solo Raya.
Karena sepi job manggung, mereka tak gengsi ngamen door to door ke rumah warga demi mencukupi kebutuhan hidup.
Baca juga: Sepi Job Manggung Selama Pandemi, Sejumlah Dalang Senior di Boyolali Terpaksa Ngamen
Baca juga: Pilunya Dalang di Klaten, Tak Bisa Pentas karena Corona: Gadaikan Sertifikat Rumah Demi Sekolah Anak
Hal itu disampaikan oleh Ki Wartoyo, salah satu dalang asal Kabupaten Boyolali.
Ia berinisiatif mengadakan ngamen demi membantu para seniornya yang bahkan untuk kebutuhan makan sehari-hari saja mulai kesulitan.
Dalang yang ikut dalam kegiatan ngamen itu yakni Ki Kasim Subandi, dalang yang berasal dari Klaten.
Baca juga: Dalang di Boyolali Jual Wayang di Pinggir Jalan Pasar Mangu, Terpaksa Buat Bayar Cicilan
Sementara dalang lainnya yakni Ki Joko Sunarno, Ki Joko Sartono, Ki Kangko dan Ki Anggoro Dwi Sadono yang semua berasal dari Boyolali.
"Para senior saya itu telepon, mengeluh kondisi semakin sulit. Saya inisiatif kasih ide untuk ngamen di tempat biasa saya pentas dulu," kata dia kepada TribunSolo, Minggu (19/9/2021).
Sebenarnya, kata Wartoyo, pemerintah memberi solusi untuk pentas secara virtual.
Baca juga: Kabar Duka, Dalang Kondang Ki Manteb Soedharsono Meninggal, Dimakamkan dengan Protokol Kesehatan
Namun, ia dan dalang lain dengan tegas mengatakan bahwa pentas virtual itu bukan sebuah solusi yang pas.
"Berulang kali kita sampaikan, virtual itu bukan solusi. Siapa yang mau nanggap kalau virtual. Kan nggak mungkin urunan sendiri, buat makan saja susah, kondisi ekonomi seniman berbeda-beda," aku dia.
Dengan begitu, karena sudah terpojok kebutuhan, mereka terpaksa ngamen door to door ke rumah warga.
Pertama kali, tim yang berisi lima dalang itu ngamen di daerah Kecamatan Tuntang, Semarang pada Rabu (15/9/2021) lalu.
Baca juga: Mobil BMW Kesayangan Ki Manteb Soedharsono, Pernah Antar Dalang Isi Acara Hingga Sumatera
"Awalnya mau ke Bandungan, terus kita kulonuwun ke tuan rumah untuk ngamen dengan bayaran seikhlasnya," jelasnya.
"Waktu itu respon masyarakat baik, bahkan ada yang langsung nanggap 3 jam," Wartoyo menambahkan.
Melihat ngamen itu berpeluang menghasilkan di tengah hantaman pandemi dan mendapatkan respon baik dari masyarakat, rencananya mereka akan menggelar acara serupa di berbagai daerah.
"Nanti ada lagi, rencananya ke Boyolali dan Karanganyar, mulai minggu depan lagi, nanti juga ada dalang lain yang bergabung," imbuhnya.
Lebih jauh Wartoyo membeberkan, jadwal ngamen dalang-dalang senior itu, di tanggal 22 dan 29 September nanti akan pentas di Boyolali.
Kemudian tanggal 28 September di Karanganyar, 30 September di Sragen dan 2 Oktober ke daerah Pemalang.
Untuk desa yang dituju, Wartoyo masih belum bisa memberikan detail. Saat ini, mereka (dalang) sedang menentukan desa yang akan dituju. (*)