Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sukoharjo Terbaru

Polres Sukoharjo Lakukan Swab Pelajar di Gatak, Ada Apa ? Antisipasi Munculnya Klaster Pelajar

Puluhan siswa dan guru di SMP N 1 Gatak, Sukoharjo melakukan swab antigen, Jumat (25/9/2021).

Penulis: Fristin Intan Sulistyowati | Editor: Tri Widodo
Dok Polsek Gatak
Siswa SMP diswab antigen sebagai antisipasi penyebaran Covid-19 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Fristin Intan Sulistyowati

TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Puluhan siswa dan guru di SMP N 1 Gatak, Sukoharjo melakukan swab antigen, Jumat (25/9/2021).

Swab antigen ini dilakukan sebagai antisipasi terjadinya penularan Covid-19 setelah adanya klaster pelajar di Jawa Tengah.

Baca juga: PTM Belum Digelar, Dua Pelajar di Wonogiri Terkonfirmasi Covid-19

Baca juga: Ada Klaster PTM di Jepara, Solo Antisipasi: Bakal Ada Tes Acak di Sekolah yang Gelar Tatap Muka

Pelaksanaan Swab Antigen bagi siswa dan guru ini dilakukan mulai pukul 08.00-10.00 WIB. 

Kapolsek Gatak Iptu Tugiyo, mengatakan swab antigen ini diikuti puluhan siswa untuk pengecekan penerapan di SMP N 1 Gatak Sukoharjo.

"Total yang hadir ada 50 terdiri dari siswa dan guru," ungkapnya kepada Tribunsolp.com, Sabtu (25/9/2021).

Pemberlakuan swab antigen ini juga dilakukan secara acak dan sampeling.

"secara bergiliran dengan setiap kelas 3 siswa yang menjadi sampeling," ujarnya.

Dari 50 yang dilakukan swab, Tugiyo menjelaskan semua hasilnya negatif.

"Siswa kelas 8 sebanyak 30 siswa, hasilnya negatif. Dilanjut siswa kelas 9 sebanyak 17 siswa hasilnya negatif dan 3 guru juga hasilnya negatif," ungkapnya.

Pelaksanaan swab antigen ini, dilakukan langsung oleh Dokter Kesehatan Polres Sukoharjo yang berkerjasama dengan pihak sekolah.

"Untuk melakukan tracking dan memutus penyebaran Covid-19 secara masif," tutupnya.

Prokes Sekolah Bakal Disidak

Munculnya klaster Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang terjadi di Kabupaten Jepara pada beberapa waktu lalu menjadi catatan bagi Dinas Pendidikan (Disdik) Solo.

Karena hal tersebut, perlu dilakukan pengecekan ketaatan protokol kesehatan di tiap-tiap sekolah.

Baca juga: PTM Baru Dimulai, Pelajar di Sukabumi Sudah Saling Serang, Satu Orang Alami Luka Bacokan

Baca juga: Daftar SMA di Solo yang Menggelar PTM Terbatas Besok: Akan Diawasi Satgas Covid-19

Mengantisipasi jika hal tersebut terjadi di Kota Solo, Wali Kota Gibran Rakabuming Raka mengatakan bahwa Dinas Kesehatan Kota (DKK) Surakarta akan ia perintahkan untuk melakukan testing secara acak.

"Ya saya rasa tidak ada klaster lah di sekolah-sekolah. Kalau ada ya langsung tutup, sekolahe tok lho, tidak semua sekolah lho," kata Gibran usai rapat di RSUD Kota Solo, Rabu (22/9/2021).

Ditanya soal kepatuhan protokol kesehatan di sekolah-sekolah di Kota Solo, putra sulung Presiden Joko Widodo itu mengatakan bahwa PTM sudah berjalan cukup baik.

Diketahui bahwa dirinya sering melakukan pemantauan di beberapa sekolah secara mendadak.

Terkait hal itu, Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Solo, Dwi Ariyanto mengatakan bahwa pihaknya belum mendapatkan perintah untuk melakukan testing secara acak.

Meski demikian, saat sudah mendapatkan instruksi, pihaknya akan segera melakukan beberapa tindakan pencegahan
"Kalau sudah dapat perintah, paling mungkin nanti diambil sampel beberapa siswa, beberapa sekolah yang PTM terus nanti dilakukan rapid swab antigen," ujar Dwi.

Hingga saat ini pihak Dinas Pendidikan Kota Solo belum mendapatkan laporan klaster PTM.

Namun pihak Dinas Pendidikan selalu mengimbau agar protokol kesehatan selalu ditegakkan.

"Kemarin ada anak di salah satu sekolah dipulangkan karena kondisinya tidak sehat. Saat pengecekan suhu tubuh, suhunya tinggi. Tapi memang mereka kami suruh untuk belajar Jarak Jauh sampai sembuh," jelas dia.

Dwi menjelaskan, bahwa sebenarnya tindakan pencegahan sudah disampaikan kepada pihak sekolah-sekolah untuk menjalankan SOP nya.

Diantaranya pengecekan suhu, dan rapid antigen saat siswa terlihat kurang sehat.

"Jadi anak itu kalau dinyatakan positif, kontak eratnya atau lingungannya yang berinteraksi dalam satu kelas akan dilakukan uji medis (testing rapid antigen). Dulu pernah dilakukan saat uji coba simulasi PTM, di SMP 4 tapi dulu kami telusuri ternyata murid-murid sekelas yang lain tidak terpapar," kata dia.

Menurut Dwi, jika protokol kesehatan dilakukan secara ketat ketika ditemukan siswa yang terpapar Covid-19, maka bisa jadi hal tersebut tidak menyebabkan klaster baru.

"Kalau sudah dapat perintah, nanti saya akan matur ke bu Dinkes untuk sekolahan yang penerapan prokesnya belum matang nanti akan kita random tes," pungkasnya.

Vaksin Selesai Baru PTM

Persiapan untuk menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) terus dilakukan Kabupaten Wonogiri.

Saat ini mereka sedang menggencarkan vaksinasi untuk kelompok pelajar.

Bupati Wonogiri Joko Sutopo mengatakan, bahwa pihaknya tidak akan menggelar PTM hanya dengan pertimbangan level PPKM.

Baca juga: Evaluasi Simulasi PTM di Solo, Sirkulasi Udara di Dalam Kelas Jadi Catatan, Begini Seharusnya

Baca juga: PTM Akan Segera Digelar Dalam Waktu Dekat, Ini 5 Catatan Presiden Joko Widodo Melalui Menkes RI

Menurutnya, kondisi PPKM adalah hal yang fluktuatif, artinya sewaktu-waktu bisa berubah.

Berangkat dari hal itu, sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi sebelum menggelar PTM, Wonogiri akan merampungkan vaksinasi untuk kelompok pelajar terlebih dahulu.

"Dari awal kami menyampaikan, syarat PTM menurut kami tidak hanya melihat level PPKM. Namun kita tetap berharap levelnya akan semakin turun," kata dia Senin (13/9/2021).

Jekek, sapaan akrabnya juga berharap sasaran sebanyak kurang lebih 32.000 pelajar tingkat SMA sederajat bisa segera dirampungkan dalam satu minggu kedepan.

"Nanti kalau seluruh target pelajar SMA itu selesai, semua akan lebih merasa aman ketika melakukan PTM," Jekek menambahkan.

Lebih jauh Jekek menyampaikan bahwa tak menutup kemungkinan pihaknya akan segera menggelar PTM pada akhir bulan ini.

Baca juga: Banyak yang Menanti, Ternyata Masih ada Orangtua di Solo yang Tak Mengizinkan Anaknya Ikut PTM

Namun tentunya pengambilan kebijakan itu dengan pertimbangan level PPKM yang menurun serta terselesaikannya vaksinasi untuk kelompok pelajar.

"Bisa segera digelar, kita lihat potensi dan strategi yang kita lakukan memungkinkan, stok vaksin juga mencukupi," imbuhnya.

Sementara itu, kata Jekek, pihaknya masih memiliki stok vaksin sebanyak 72.000 dosis.

Vaksin itu merupakan gabungan dari sumber daya yang dimiliki oleh TNI, Polri dan Pemda. (*)

 
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved