Berita Klaten Terbaru
Detik-detik Karyawan Minimarket di Klaten Teriak, Dapati Ular Weling Ngumpet di Antara Kopi Kemasan
Temuan ular weling di sebuah minimarket bikin geger warga Kecamatan Klaten, Kabupaten Klaten.
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Temuan ular di kebun, kandang hingga atap rumah sudah biasa terjadi.
Tapi apa jadinya jika ular berbisa jenis weling ngumpet di balik kemasan makanan.
Seperti yang terjadi di sebuah minimarket di Jalan Klaten-Jatinom, Desa/Kecamatan Ngawen, Klaten, Kamis (30/9/2021) siang.
Ular tersebut ditemukan di salah satu etalase minuman bubuk.
Dari informasi yang dihimpun TribunSolo.com, karyawan penunggu toko teriak saat mendapati ada ular ngumpet di antara kemasan kopi bubuk.

Kasi Damkar Satpol PP Klaten Sumino mengatakan, laporan tersebut masuk pada siang ini.
"Setelah kami mendapatkan informasi, kami mengirimkan satu regu damkar untuk mendatangi lokasi kejadian," kata Sumino kepada TribunSolo.com, Kamis (30/9/2021).
Sumino mengatakan saat petugas damkar telah tiba di lokasi, mereka langsung mengecek.
Dia mengatakan ular tersebut bersembunyi di balik kopi bubuk kemasan di rak toko tersebut.
Baca juga: Kisah Istri Sebulan Merawat Suami Positif Covid-19 Tanpa Ikut Tertular, Begini Tips yang Diberikan
"Setelah melihat hal tersebut, petugas kemudian mengevakuasi ular tersebut dengan alat penjepit," ucap Sumino.
Ia mengatakan ular tersebut berjenis weling atau Bungarus.
Kemudian, dia menerangkan panjang ular tersebut sekitar 100 sentimeter .
"Evakuasi berlangsung selama 5 menit, dan kami lakukan secara hati-hati agar tidak melukai ular tersebut," ujar Sumino.
Temuan Sebelumnya di Klaten
Tak hanya ada ikan toman dan bulus besar, warga di sekitar proyek penemuan terowongan kuno juga mendapati hal di luar nalar.
Ini tepatnya terjadi di Dusun Samber, Desa Sabrang Lor, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten.
Bagaimana tidak, sejumlah warga disebut 'dijumpai' ular berukuran besar yakni lebih berlipat-lipat dari paha orang dewasa.
Anehnya, ular itu muncul saat waktu-waktu tertentu dan hilang begitu saja saat akan dijumpai lebih dekat.

Warga sekitar, Ari Fajar Widodo mengaku dirinya dan sejumlah orang lainnya dalam waktu yang berbeda pernah melihat penampakan ular berukuran tak wajar itu.
Penampakan ular itu terjadi saat sore menjelang langit petang, namun hewan itu tiba-tiba mengilang entah ke mana secepat kilat
"Kalau hanya seukuran paha orang dewasa lebih, seukuran pohon kelapa," katanya kepada TribunSolo.com, Senin (6/9/2021).
Seketika itu, dia langsung merinding, sehingga bulu tangan dan kuduknya langsung berdiri mengingat ular tersebut hewan sungguhan atau makhluk lain.
Baca juga: Kejadian Aneh Pasca Penemuan Terowongan di Sabrang Lor Klaten : Ada Ikan Toman, Kini Bulus Besar
Baca juga: BREAKING NEWS : Geger Mayat di Sawah Mojolaban Sukoharjo,Tak Jauh Ada Motor yang Diduga Milik Korban
"Yang melihat tidak hanya saya saja, beberapa orang warga sekitar juga pernah melihat penampakan ular tersebut," akunya.
Dia yang menceritakan lagi apa yang dilihat itu kembali merasakan merinding tak karuan.
"Kalau saya ingat dan cerita tentang ular besar itu pasti saya merinding lagi," ujarnya sambil menunjukkan bagian bulu tangannya yang berdiri.
Terlebih saat saat alat berat yang melakukan pengerukan juga tak bisa menemukan ular yang berukuran tak wajar tersebut.
"Saya yang penasaran itu, ularnya belum juga ditemukan," aku dia.
Penemuan Mengejutkan
Penemuan demi penemuan mengejutkan terjadi pasca penggalian terowongan misterius di Desa Sabrang Lor, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten.
Baru hitungan jam digemparkan penemuan ikan toman raksasa yang biasanya diburu kolektor seharga motor satu, kini ditemukan bulus atau labi-labi jumbo.
Meski dalam kondisi sudah mati, tetapi penemuan bulus menimbulkan tanda tanya.
Mengingat penemuan demi penemuan tak bisa terjadi setelah warga menggali tanah dan menjumpai terowongan yang konon ada sejak zaman penjajahan Belanda.

Labi-labi berukuran cukup besar itu ditemukan mengapung di proyek pembangunan kolam pemancingan itu.
Panjang labi-labi yang ditemukan di dekat terowongan kuno itu mencapai 80 sentimeter.
Penjabat Kades (PJ) Kades Sabrang Lor, Lukas Budi Andrianto mengungkap bulus dengan lebar 36 sentimeter itu ditemukan warga Minggu malam (5/9/2021).
"Tadi malam itu, labi-labi (bulus) itu terlihat mengambang sendiri," ujarnya kepada TribunSolo.com.
Setelah mengapung, warga langsung mengangkatnya naik untuk diamankan.
"Ditemukan sudah mati, setelah ditimbang beratnya mencapai 20 kilogram," jelas dia.
Baca juga: Kagetnya 14 Pasangan Tak Resmi Klaten, Kena Razia Ngamar di Hotel, Kini Wajib Lapor Sebanyak 20 Kali
Baca juga: Habis Gempar Terowongan Sabranglor Trucuk, Kini Ditemukan Toman Raksasa, Ramai Ditawar Seharga Motor
Rencananya labi-labi ini akan diawetkan untuk di jadikan monumen di lokasi wisata pemancingan dan rumah makan yang saat ini masih dalam proses pembangunan.
Warga Fajar Ari Widodo membenarkan, bulus dalam kondisi mati, diduga terkena alat berat.
Selain menemukan bulus dan terowongan kuno, di kolam ini juga banyak ikan besar.
"Setiap hari, terutama sore banyak warga yang datang untuk menanti kemunculan ikan yang berukuran besar-besar," ujarnya.
Karena memang sebelum ada proyek penggalian tanah kas desa tersebut, dulunya lokasi ini merupakan sebuah kolam.
"Blumbang (kolam) di sini usianya sudah ratusan tahun, saat kecil ini sudah ada," katanya.
Penemuan Ikan Raksasa
Misteri keberadaan terowongan yang ditemukan dan menggemparkan di Desa Sabranglor, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten, pelan-pelan muncul.
Satu di antaranya penemuan ikan toman 'raksasa' dengan ukurannya tak wajar, bahkan pertama kalinya ditemukan di daerah itu.
Ikan tersebut akhir-akhir menjadi incaran orang yang mengoleksi ikan hias atau kolektor, karena motif dan buasnya sehingga menarik jika ditempatkan di akuarium.
Penemuan ikan tersebut masih satu komplek atau masih berdekatan dengan penemuan terowongan kuno yang sempat membuat heboh pada pekan lalu.

Pejabat (Pj) Kepala Desa Sabranglor, Budi Andrianto membenarkan adanya penemuan ikan Toman tersebut.
"Iya, benar ada ditemukan ikan besar tapi nggak tahu jenisnya apa, tapi seperti yang banyak di Kalimantan itu," ujarnya, Minggu (5/9/2021).
Penemuan ikan Toman di dalam embung atau kolam itu, lanjut dia, baru pertama kali terjadi.
Baca juga: Kagetnya 14 Pasangan Tak Resmi Klaten, Kena Razia Ngamar di Hotel, Kini Wajib Lapor Sebanyak 20 Kali
Baca juga: Rentetan Penemuan Benda Misterius di Klaten Beberapa Hari Ini : Dari Terowongan hingga Arca di Makam
Adapun ikan Toman yang ditemukan tersebut berukuran cukup besar, dengan lingkar badan hampir sebesar paha orang dewasa dan panjangnya sekitar 60 sentimeter.
Pada waktu-waktu sebelumnya belum pernah ditemukan ikan sebesar itu.
"Baru ketemu itu, kita nggak tahu apakah masih ada lagi atau nggak di dalam kolam. Harusnya ada tapi kok nggak kelihatan," ucapnya.
Ia pun bercerita jika ikan tersebut ditemukan pada Sabtu (28/8/2021) oleh seorang warga Desa Jatipuro bernama Agus.
Saat itu, lanjut Budi, Agus dan teman-temannya sedang menangkap ikan di kolam tersebut dengan cara disetrum.
Penemuan ikan Toman berukuran raksasa itu lantas membuat geger warga setempat.
Bahkan, beredar informasi mengenai adanya warga yang menawar ikan tersebut hingga jutaan rupiah.
"Kalau ditawar sampai Rp17 juta isu saja itu, tapi saya pernah dengar ditawar sekitar Rp5 juta hingga Rp7 jutaan, tapi tak jelas sekarang dijual atau tidak," jelasnya.
Menurut Budi, embung atau kolam yang menjadi lokasi penemuan ikan yang berada di Dusun Samber tersebut memiliki luas sekitar 50 meter x 11 meter.
Embung atau kolam tersebut rencananya bakal disulap oleh Pemerintah Desa (Pemdes) Sabranglor menjadi kolam pemancingan ikan dan pusat kuliner.
Namun saat sedang dilakukan pengerukan tanah dengan menggunakan backhoe, warga dikejutkan dengan ditemukannya terowongan kuno.
Lantas pengerjaan revitalisasi kolam pemancingan tersebut untuk sementara dihentikan terlebih dahulu.
Baca juga: Geger Bangunan di Bawah Tanah yang Ditemukan di Klaten, Saluran Air Kuno atau Terowongan Misterius?
Baca juga: Apakah PPKM Level 2-4 Jawa Bali Bakal Diperpanjang Lagi Hari Ini? Simak Data Kasus Covid-19 Sepekan
Sebelumnya, Pegiat cagar Budaya Klaten, Harry Wahyudi mengatakan jika terowongan kuno yang ditemukan di Dusun Samber, Desa Sabranglor merupakan peninggalan Belanda.
"Penemuan struktur terowongan itu dugaan sementara untuk pengairan ke perkebunan Belanda yang tidak jauh dari titik lokasi penemuan struktur tersebut," ujarnya.
Menurutnya, terowongan itu dibangun tahun 1930 dan digunakan oleh Belanda sebagai tempat menampung air dan kemudian dialirkan dengan menggunakan pompa air ke perkebunan.
"Biasanya Belanda mengambil dari sumber mata air (sendang) apabila tidak ada sendang Belanda membuat sumur bor," jelasnya.
Harry pun memperkirakan di sekitar lokasi penemuan terowongan kuno itu terdapat sumber mata air di bawah tanah.
"Jadi, di lokasi temuan itu diperkirakan ada sumber mata air bawah tanah yang dekat dengan permukaan tanah sehingga mudah dibor dan tidak terlalu dalam," ulasnya.
Geger Terowongan
Warga digemparkan dengan penemuan tak sengaja saluran air kuno yang diduga ada sejak zaman Belanda.
Saluran air menyerupai terowongan bawah tanah dengan bangunan batu bata berukuran berdiameter sekitar 1 meter lebih itu memunculkan misteri.
Penemuan terjadi di lahan milik Desa Sabranglor, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten.
Pj Kepala Desa Sabranglor Budi Andriyanto mengatakan saluran air tersebut ditemukan Jum'at (27/8/2021).
"Awalnya, kami mulai melakukan relokasi lalu Jum'atnya, kami menemukan ini ," kata Budi kepada TribunSolo.com, Rabu, (1/9/2021).
Baca juga: Akhir Cerita Persembunyian Pembegal Kakek Ojol di Sukoharjo : Dikira Aman, Ternyata Tertangkap Juga
Baca juga: Heboh di Pedan Klaten : Dikira Rampok, Ternyata Hanya Maling yang Curi 2 Gas Elpiji 3 Kg di Warung
Budi mengaku awalnya akan melakukan relokasi pada embung di kawasan tersebut, karena akan dibangun area pemancingan dan kuliner.
Tetapi saat melakukan penggalian ada bangunan bak saluran air.
Biasanya kalau sumur berlobang ke bawah atau dasar tanah, tetapi kalau saluran itu memanjang bak terowongan.
"Awalnya dia mengira ini saluran air biasa, kemudian kami bertanya ke sesepuh desa dan sesepuh bilang saluran ini diduga terhubung dengan wilayah desa lain," ujar Budi.
Dia menjelaskan pada saat itu, ada pihak yang ingin penemuan tersebut ditutup, ada juga yang meminta temuan tersebut ditelusuri.
Pada akhirnya pihaknya memutuskan penelusuran temuan tersebut tetap dilanjutkan.
"Pada hari Sabtu, pengerjaan dihentikan sementara dan fokus ke penggalian temuan tersebut," tutur Budi.
Ia menduga bangunan ini sudah ada sejak lama sebelum kemerdekaan Indonesia, tepatnya pada zaman kolonial belanda.
Lanjut, ia mengatakan tinggi temuannya tersebut diperkirakan lebih dari 2 meter.
"Selain itu, kami sudah melaporkan temuan tersebut ke Dinas Pariwisata Pemuda Olaharaga dan Kebudayaan, dan sedang menunggu respon dari Pemkab," pungkasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul BREAKING NEWS : Warga Klaten Tangkap Ikan Toman Raksasa di Embung Dekat Terowongan Kuno