Berita Sragen Terbaru
Capaian Vaksinasi Lebih dari 70 Persen, Pemkab Sragen Berharap Level PPKM Turun: Bisa Level 1
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen berharap mulai pekan depan, Sragen bisa PPKM Level 1. Pasalnya, capaian vaksinasi sudah lebih 70 persen
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Tri Widodo
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen berharap mulai pekan depan, Sragen bisa PPKM Level 1.
Hal itu mengingat capaian vaksinasi di Kabupaten Sragen kini sudah lebih dari 70 persen.
Capaian vaksinasi tersebut, sudah memenuhi syarat untuk Kabupaten/Kota dapat menerapkan PPKM Level 1.
Baca juga: Bupati Sragen Yuni Akui Sulit Capai Target Vaksinasi 70 Persen: Kejar Data By Name By Address
Baca juga: Syarat Night Market Sukowati Dibuka Lagi, Bupati Sragen Sebut Jika Capaian Vaksinasi Sudah 70 Persen
Berdasarkan data yang dihimpun dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen, pada Jumat (15/10/2021) lalu, capaian vaksinasi sudah 71,49 persen.
Sedangkan untuk lansia mencapai 61,23 persen.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sragen, Tatag Prabawanto berharap minggu depan, Kabupaten Sragen bisa menjalankan PPKM Level 1.
"Kita berharap minggu depan bisa level 1, melihat capaian vaksinasi kita sudah lebih dari 70 persen," katanya kepada TribunSolo.com, Minggu (17/10/2021).
Dengan PPKM Level 1 ini, berbagai kegaiatan masyarakat akan diberikan kelonggaran.
"Seperti saat ini, sudah ada kegiatan masyarakat yang mulai dilonggarkan, sudah tidak ketat seperti kemarin, seperti hajatan kan sudah agak longgar," jelasnya.
Termasuk salah satunya, gelaran Night Market Sukowati (Nimas) dan Cara Free Day (CFD) dihari minggu.
"Kalau Nimas kita sudah beri izin untuk kembali buka, sedangkan CFD nanti bisa dikaji oleh Dispora," paparnya.
"CFD saat ini sudah boleh digelar, tapi saya berharap masyarakat yang datang ke Nimas dan CFD bisa patuh prokes, mencegah munculnya gelombang penularan lagi," pungkasnya.
Kejar Target Vaksin
Sragen sampai saat ini terus mengejar target vaksinasi 70 persen.
Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengakui masih kesulitan untuk mencapai target tersebut.
Ada indikasi menurunnya antusiasme masyarakat terkait vaksin.
Diketahui, Sragen masih harus menyelesaikan vaksinasi untuk 11.800 masyarakat umum dan 4.500 lansia.
Dengan prosentase capaian vaksinasi 65,5 persen untuk masyarakat umum dan 55 persen untuk lansia.
Sedangkan, stok vaksin yang ada di Sragen kini sangat melimpah.
Baca juga: Kondisi Terkini Kasus Covid-19 di Sragen: Tinggal Tangani 18 Kasus, Isolasi Terpusat Hampir Kosong
Baca juga: Doa Sang Ibu di Klaten Jadi Nyata, Rela Puasa Senin-Kamis, Anaknya Sukses Raih Medali Emas PON Papua
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Sragen, saat ini ada 64.000 dosis vaksin Pfizer, 16.000 dosis vaksin sinovac, vaksin jenis Astrazeneca masih ada 20 ribu dosis, sedangkan moderna ada 1.800 dosis.
Sedangkan, kini Polres Sragen juga masih memiliki 50.000 dosis vaksin, sedangkan Kodim Sragen juga masih mempunyai 20.000 dosis vaksin.
Namun, stok vaksin tersebut juga digunakan sebagai persediaan vaksinasi untuk dosis kedua, yang kini mulai disuntikkan.
Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengatakan untuk mengejar target tersebut, kini satgas desa tengah melakukan penyisiran dari rumah ke rumah.
"Sejak minggu lalu Camat kita tugaskan untuk melakukan pengecekan by name by address warga kita yang belum divaksin," ungkap Bupati Yuni kepada TribunSolo.com, (13/10/2021).
Bupati Yuni menuturkan dengan dengan adanya data tersebut, maka dapat dilihat desa mana yang cakupan vaksinasinya masih kurang.
"Selain itu, kita juga perintahkan untuk ASN, untuk melihat siapa saja warga di lingkungan rumahnya yang belum divaksin, diajak untuk vaksin," terang dia.
"Kita juga perintahkan bidan desa targetnya bisa membawa 10 lansia, karena saat ini sasaran lansia juga mulai sulit," jelas dia.
Kasus Covid-19 di Sragen
Kasus covid-19 di Kabupaten Sragen kini tinggal belasan kasus.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen, Hargiyanto mengatakan saat ini hanya tersisa 18 kasus aktif di Sragen.
"Sekarang sudah kecil sekali, dulu sempat menangani 1500 lebih, sekarang tinggal 18," katanya kepada TribunSolo.com, Rabu (13/10/2021).
Baca juga: Khasiat Wedang Kumplitan Boyolali, Dipercaya Bisa Cegah Corona: Kaya Rempah
Baca juga: UPDATE Corona 10 Oktober 2021: Kasus Positif Tambah 894, Catat Rekor Terendah sejak Juni 2020
Delapan pasien di antaranya menjalani isolasi di rumah sakit, sedangkan 10 pasien menjalani isolasi mandiri.
Isolasi terpusat di Techonpark Sragen yang berkapasitas ratusan orang, kini hanya terisi 8 pasien saja.
Sedangkan, 2 pasien terpapar covid-19 kini menjalani isolasi mandiri di rumah.
Baca juga: Kasus Corona Turun, Petani Ikan di Wonogiri Senang: Mudah Dapat Oksigen untuk Pengiriman
Bahkan, tempat isolasi terpusat di bekas SD Kragilan di Kecamatan Gemolong kini telah kosong.
Meski kini penularan sudah mampu dikendalikan, namun ruang isolasi di rumah sakit tetap akan dibuka.
"Tidak ditutup, tenaga kesehatannya masih ada, mungkin nanti jika tidak ada penambahan kasus covid-19 kita tarik menjadi tenaga vaksinator," terang Hargiyanto.
Baca juga: Sesumbar Bisa Basmi Virus Corona, Dukun Kondang Ini Malah Meninggal karena Terinfeksi Covid-19
Kini, kegiatan di tengah masyarakat mulai dilonggarkan.
Agar tak terjadi lonjakan kasus covid-19 lagi, Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen akan terus melakukan vaksinasi.
"Antisipasinya dengan vaksinasi, kalau banyak yang sudah divaksin, maka bisa mengurangi penularan," pungkasnya. (*)