Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Klaten Terbaru

Update PTM di Klaten : Masih Bebas dari Jeratan Penularan Covid-19, Tapi Sekolah Tetap Batasi Siswa

Kabar klaster Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kota Solo, tak membuat sekolah di Kabupaten Klaten cemas.

Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Mardon Widiyanto
Suasana tatap muka di SDN 2 Butuhan, Desa Butuhan, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten. 

"Kasus perkembangan Covid di klaten masih fluktuatif, kadang nol kadang enam. Meski begitu Isolasi terpusat masih kami fungsikan," terang dia.

Baca juga: Siswa Terjangkit Covid-19 saat PTM di Solo, Pihak Sekolah Menduga Tertular di Luar, Begini Temuannya

Baca juga: Muncul Klaster PTM SD di Solo, Pemerhati Pendidikan Kritik Pemkot Solo Kecolongan Tracking Siswa

Diakui Mulyani, pihakmya saat ini justru memberikan perhatian lebih kepada PTM di sekolah-sekolah agar tidak muncul klaster seperti daerah lain.

Untuk itu, setiap tenaga pendidik dan peserta didik di Kabupaten Bersinar diminta untuk selalu disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan Covid-19.

Selain itu, Satgas Covid-19 di tingkat kecamatan juga diminta untuk segera melakukan tes swab antigen secara acak untuk memastikan kesehatan para peserta didik dan tenaga pendidik.

"Yang betul kita pelototi saat ini biar tak jadi klaster yangs serius saat ini yakni pembelajaran tatap muka, kami ketat sekali dengan PTM ini dan sudah minta dilakukan uji petik (tes swab)," ucapnya.

Sejauh ini, lanjut Mulyani semua sekolah yang menjalani pembelajaran tatap muka (PTM) di Klaten masih dalam kondisi aman dan belum terdapat laporan adanya klaster PTM.

"Sejauh ini PTM aman ya. SD sama SMP kan PTM-nya juga dijadwalnya, memang PTM kota tidak full dan sesuai dengan inovasi sekolah masing-masing, yang saya tekankan harus disiplin dan tidak ada klaster," ungkap dia.

Sementara itu, Asisten 1 Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Klaten, Ronny Roekmito mengatakan jika tes swab acak di sekolah akan dilakukan oleh masing-masing kecamatan sakali dalam sebulan.

"Ini sudah dilakukan mulai selasa hingga kamis pada puskesmas dan tingkat kecamatan, minimal 12 sampel di ambil 10 murid dan 2 guru," ucapnya.

Menurut Ronny, tes swab antigen secara acak itu akan dilakukan sekali dalam sebulan dan jika nantinya ada siswa atau guru yang positif akan di tindaklanjuti dengan tes swab PCR dan tracing, testing dan treatment.

Klater di Solo

Klaster pembelajaran tatap muka (PTM) di Kota Solo menjalar, hingga kini ada sejumlah SMP yang tengah menjalani tracing.

Di antaranya SMPN 8 sebanyak 11 siswa dan SMPN 4 satu siswa yang positif.

Kepala SMPN 8 Surakarta, Triad Suparman, mengatakan total ada 33 orang di sekolahnya yang dilakukan tracing oleh Dinas Kesehatan Kota Solo.

"30 siswa dan 3 guru yang melakukan swab PCR, hasilnya ada 11 siswa yang positif Covid-19," ujarnya kepada TribunSolo.com, Rabu (20/10/2021).

Baca juga: Senangnya Pedagang Souvenir di Jurug Dapat Rezeki Nomplok, Usai Anak-anak Boleh Masuk Kebun Binatang

Baca juga: Teganya Pengirim Orderan Fiktif Makanan ke Panti Asuhan di Klaten, Pengurus Pun Bingung Membayarnya

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved