Berita Klaten Terbaru
Hanya di Tol Solo-Jogja, Bakal Ada Rest Area yang Terbelah Oleh Jalan di Klaten: Tak Jadi Dibelokkan
Rest Area Tol Solo-Jogja bakal menjadi rest area pertama di dunia yang terbelah jalan Kabupaten
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Tri Widodo
Selain itu, ada beberapa rumah lain yang hampir jadi dan baru dalam tahap pembangunan.
Baca juga: Cerita Paiman, Dapat Rp 4 M dari Ganti Rugi Tol Solo - Jogja: Buat Beli Rumah dan Dibagi Ahli Waris
Rumah yang sudah hampir jadi itu, terlihat minimalis namun enak dipandang.
Sedangkan di sana masih ada bangunan yang belum dilapisi cat dan bahkan masih dalam pembangunan dinding rumah.
Nampak para pekerja itu tengah fokus membangun rumah-rumah tersebut.
Kukuh (45), pemilik salah satu rumah tersebut mengatakan, pembangunan rumahnya sudah dimulai setelah libur lebaran.
Baca juga: 148 Bidang Tanah di Boyolali Belum Terima Ganti Rugi Proyek Tol Solo-Jogja, BPN: Tahap Pemberkasan
"Saya mulai bangun rumah ini habis lebaran, sekitar April 2021," ujar Kukuh kepada TribunSolo.com, Jum'at (15/10/2021).
Kukuh mengatakan, keinginannya membangun rumah di sini karena orang tuanya tak ingin jauh-jauh dari rumah lamanya yang terdampak tol.
Selain itu, ia mengungkapkan harga tanah pasca proyek Tol Solo-Jogja menjadi tinggi.
"Ceritannya mau cari tanah sudah mahal, sebelum kena tol Rp 300 ribu per meter," ujar Kukuh.
Baca juga: Tergusur Tol Solo-Jogja, Warga Boyolali ini Batal Kaya Mendadak, Kaget Harga Rumah Baru Mahal-mahal
"Namun setelah kami mendapatkan ganti rugi Rp 1 juta per meter," imbuhnya.
Dia mengatakan, jumlah luas lokasi yang dibangun beberapa rumah ada sekitar 2900 meter persegi.
Ia menyebutkan jumlah rumah yang akan dibangun ada 12 rumah.
"3 rumah milik saya dan saudara, dan sisanya tetangga-tetangga saya," ucap Kukuh.
Baca juga: Temuan Petugas Trans Marga Jateng di Lokasi Bocah Masuk Tol Solo - Semarang: Pagar Pengaman Dirusak
Dia mengatakan sampai saat ini, dia dan keluarga belum menempati rumahnya saat ini.
Hal ini dikarenakan listrik di rumah tersebut belum terpasang.
Selain itu, baru dibuatkan sumur bor untuk persediaan air.
"Sementara menempati rumah yang lama dulu, kami resmi pindah ke sini kalau rumah ini sudah siap ditempati," pungkasnya.
Rumah Baru
Namanya juga rumah baru, pasti kualitas bangunannya juga sudah pasti bagus.
Begitu pun dengan desain rumahnya juga telah menyesuaikan model trend rumah saat ini.
Baca juga: Kondisi Rumah Warga Klaten yang Terdampak Proyek Tol Solo - Yogyakarta: Sudah Dibongkar, Kini Sepi
Baca juga: Kondisi Rumah Warga Klaten yang Terdampak Proyek Tol Solo - Yogyakarta: Sudah Dibongkar, Kini Sepi
Itu juga yang terjadi pada rumah Kukuh, salah satu warga yang terdampak pembangunan Tol Solo-Jogja.
Dia semula tinggal di rumah yang secara adminitratif masuk di Dukuhukuh Mendungan, Desa Kapungan, Kecamatan Polanharjo, Klaten.
Begitu rumahnya yang terkena Proyek Strategis Nasional (PSN) ini dibayar, diapun langsung membangun lagi rumahnya di lahan yang tak jauh dari rumahnya.
Dia membangun rumah lagi di Dukuh/Desa Kapungan, Kecamatan Polanharjo, Klaten.
Lalu bagaimana perbedaan rumah lama warga tersebut dengan rumah barunya?
Pantauan TribunSolo.com, jika dibandingkan dengan rumahnya yang lama, rumah baru Kukuh saat ini lebih modern.
Warna catnya juga masih cerah, tidak pudar sama sekali.
Meski rumah barunya itu nampak cukup besar dibanding perumahan, namun masih lebih kecil dibandingkan rumah lamanya.
Begitu juga dengan halamannya, jauh lebih sempit dibandingkan dengan rumah lamanya.
Warga Dukuh Mendungan, Desa Kapungan, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, sudah mulai meninggalkan rumahnya yang terdampak Proyek Tol Solo-Jogja.
Meskipun begitu, ada beberapa warga yang masih menempati rumahnya sementara waktu hingga rumah barunya jadi.
Baca juga: Aneh Tapi Nyata, Sudah Masuk Desain Bakal Lenyap, Tapi Makam di Klaten Batal Tergilas Tol Solo-Jogja
Baca juga: Pembebasan Lahan Desa untuk Tol Solo-Jogja Tak Semulus Gilas Tanah Warga, BPN : Ada Aturan Gubernur
Nampak rumah-rumah tersebut sudah dibongkar oleh sang pemilik.
Hal tersebut terlihat dari tak adannya atap serta kusen pintu dan jendela rumah tersebut.
Di sana masih ada rumah yang masih belum dibongkar oleh sang pemilik.
Baca juga: Alasan Para Bocah yang Nekat Masuk Tol Solo-Semarang: Demi Konten Ekstrem, Ingin Dapat Uang
Meski beberapa rumah sudah dibongkar, di sana belum ada aktivitas pembangunan proyek Jalan Tol Solo-Jogja.
Sementara itu, Walidi (60), warga Dukuh Mendungan, Desa Kapungan, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, mengatakan masyarakat yang terdampak proyek Tol Solo-Jogja itu sudah mulai pindah dari rumah lamanya.
"Warga di sini sudah pada pindah meninggalkan rumahnya sejak bulan April," ucap Walidi kepada TribunSolo.com, Jum'at (15/10/2021).
Walidi mengatakan, sudah membangun rumahnya di Dukuh /Desa Kapungan, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten.
Meskipun begitu Ia mengaku belum menempati rumah barunya karena belum dipasang air bersih.
"Rumah saya sudah jadi, ini tinggal pindah, namun saya masih menunggu air di rumah baru mengalir dulu," ucap Walidi. (*)