Kuliner Solo
Jajanan Tradisional Leker di Wonogiri: Cukup Rp 2 Ribu, Nikmati Kue Manis Berbagai Rasa
Salah satu jajanan legendaris yang banyak ditemui semasa kecil adalah Kue Leker.
Penulis: Erlangga Bima Sakti | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti
TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Salah satu jajanan legendaris yang banyak ditemui semasa kecil adalah Kue Leker.
Salah satu penjual yang masih menjajakan kuliner berbahan dasar tepung ini adalah Arif Nur. Setiap hari ia berjualan di Alun-Alun Giri Krida Bakti Wonogiri.
Ia menamai lapaknya dengan "Kue Leker Bara". Usaha itu merupakan kerjasamanya dengan sang kakak.
Baca juga: Presiden Jokowi Cicipi Leker yang Dijual di Rest Area Usai Meresmikan Tol Segmen Sragen-Ngawi
Baca juga: Sopir Ambulans Ketahuan Pakai Mobil Dinas untuk Kulineran Bareng Istri, Disemprot Dedi Mulyadi
Arif membuat Kue Leker dengan cara membalik teflon. Jadi, punggung teflon dicelup ke adonan kemudian dipanaskan.
"Ini lebih modern, lebih praktis dan lebih mudah. Hasilnya jadi lebih tipis dan kering," kata dia kepada TribunSolo.com, Senin (1/11/2021).
Inovasi lain yang dilakukan adalah dengan topping yang digunakan. Tak hanya pisang dan cokelat, ada juga rasa strawberry, blueberry dan nanas.
Baca juga: Potret Sepinya Sentra Kuliner Veteran Brigjen Katamso Sragen: Toko Tutup, Tak Ada Pembeli
Wartawan TribunSolo.com mencoba seluruh varian itu, per varian dibanderol seharga Rp 2.000 saja. Khusus untuk varian mix, harga menjadi Rp 3.000.
Kesan pertama yang dirasakan saat menggigit adalah serasa kembali ke masa SD.
Manisnya kue yang krispy, dipadu dengan toping utama pisang, membawa suasana nostalgia di masa kecil.
Baca juga: Kuliner Enak Wonogiri: Mie Ayam Pak Tukang Wonokarto, 25 Tahun Berdiri & Tak Pernah Sepi Pelanggan
Untuk rekomendasi toping, disarankan untuk mencoba varian klasik, yakni pisang coklat keju. Dijamin, memori-memori masa kecil akan terpanggil.
Menurut Arif, penikmat Kue Leker masih banyak, buktinya kuliner legendaris itu masih bertahan hingga sekarang.
Selain itu, Arif bisa menjual hingga 200 keping Kue Leker, jika sedang ramai atau malam minggu, ia bisa menjual hingga dua kali lipat.
Baca juga: Wisata Kuliner Solo : Nasi Tomat Bang Umar, Perpaduan Masakan Arab & India yang Menggugah Selera
Pantauan lapangan, lapak milik Arif memang diserbu pembeli. Dengan lincah, ia membolak-balikkan dua teflon dihadapannya.
"Setiap hari disini, mulai dari jam empat sore sampai sepuluh malam, kalau tidak hujan seperti ini lebih ramai," ujarnya.
Ia berjualan di sebelah timur Alun-Alun Giri Krida Bakti, tepatnya di depan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Wonogiri. (*)