Berita Wonogiri Terbaru
Kuliner Enak Wonogiri: Mie Ayam Pak Tukang Wonokarto, 25 Tahun Berdiri & Tak Pernah Sepi Pelanggan
Wonogiri terkenal dengan kuliner bakso dan mie ayam yang enak. Rata-rata penjual bakso dan mie ayam di Wonogiri menyajikan rasa yang memanjakan lidah.
Penulis: Erlangga Bima Sakti | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti
TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Wonogiri terkenal dengan kuliner bakso dan mie ayam yang enak.
Rata-rata penjual bakso dan mie ayam di Wonogiri menyajikan rasa yang memanjakan lidah penggemar.
Tak heran banyak warung-warung mie ayam dan bakso di luar Wonogiri menggunakan embel-embel nama Wonogiri dibelakangnya.
Baca juga: Kuliner Legendaris Khas Sragen : Sambal Tumpang Mbah Djami, Usaha Turun Temurun Sudah 3 Generasi
Baca juga: Kuliner Enak di Klaten: Ada Makanan Legendaris Tiwul, Cocok Buat yang Kangen Makanan Tempo Dulu
Hal itu tak lepas dari cita rasa khas mie ayam maupun bakso yang disajikan oleh penjual, dapat diterima masyarakat.
Seperti halnya yang dilakukan Paidi (49) sudah 25 tahun ia berjualan mie ayam bakso di sekitar Pasar Wonokarto, atau tepatnya di samping Polsek Wonogiri Kota.
Nama mie ayam ini terkenal dengan nama Mie Ayam Pak Tukang.
"Saya jualan disini sejak tahun 1995, belajarnya dari kakak. Awalnya cuma bantu terus buka sendiri," kata dia, kepada TribunSolo.com, Senin (18/10/2021).
Baca juga: Klaten Masih Tutup Objek Wisata, Pembukaan Tunggu Solo Raya Level 2: Kuliner Boleh Buka
Dengan membayar Rp 8 ribu saja, pembeli bisa merasakan nikmatnya salah satu mie ayam legendaris lengkap dengan potongan ayam kecap yang ada di Kabupaten Wonogiri.
Namun kali ini Wartawan TribunSolo.com memesan menu mie ayam pakai bakso, cukup membayar seharga Rp 11 ribu saja, satu mangkuk penuh dengan mie dengan topping ayam dan bakso, komplit.
Mulai dari kuah, rasanya sudah sangat enak, rasa khas manis plus gurih sudah terasa sejak seruputan pertama.
Mienya pun juga menjadi aktor utama dalam hidangan mie ayam bakso itu. Ukuran mie yang tak terlalu besar membuat tekstur mie tidak begitu kenyal, sangat pas.
Bakso yang juga jadi topping pun tak kalah rasanya, penuh urat dan daging sehingga membuat sempurna sajian dalam satu mangkok itu.
Bersamaan dengan itu, seluruh meja yang disediakan penuh diisi pelanggan. Tak perlu dipertanyakan lagi rasa mie ayam ini.
"Seharinya kira-kira 150 mangkok lebih ada ya mungkin. Saya buka dari jam 15.00 sampai jam 22.00, kalau belum sampai jam segitu sudah habis ya tutup," kata Paidi. (*)