Berita Wonogiri Terbaru
Kabar Baik,Warga Wonogiri Tak Perlu Lagi Bawa Surat Tes Antigen saat Bikin e-KTP, Tapi Ada Syaratnya
Masyarakat Kabupaten Wonogiri yang yang akan mengajukan pembuatan e-KTP tak perlu lagi menunjukkan rapid test antigen.
Penulis: Erlangga Bima Sakti | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti
TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Warga Kabupaten Wonogiri yang yang akan mengajukan pembuatan e-KTP tak perlu lagi menunjukkan rapid test antigen.
Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Wonogiri, Sungkono, menuturkan bahwa protokol kesehatan (prokes) tetap dilakukan secara ketat saat perekaman data.
"Sudah sekitar tiga pekan ini tak perlu lagi menunjukkan surat negatif Covid-19 hasil rapid test antigen," terang dia kepada TribunSolo.com, Senin (22/11/2021).
Sungkono menjelaskan, alasan dihapuskannya aturan tersebut adalah melandainya kasus Covid-19 di Wonogiri dan diharapkannya akan seterusnya demikian.
Baca juga: Nasib Kakek Sebatang Kara di Nguter Sukoharjo : Rumah Rontok Diterjang Angin,Kini Tidur di Pos Ronda
Baca juga: Teganya, Bocah SMP di Wonogiri Curi Sepeda Motor Milik Petani di Sawah : Dijual Lewat Facebook
Andaipun, kata dia, kasus Covid-19 khususnya di Wonogiri naik, pihaknya akan menunggu instruksi lanjutan dari Bupati Wonogiri selaku Ketua Satgas Penanganan Covid-19.
Petunjuk yang dimaksud yakni apakah pelayanan perekaman KTP elektronik tersebut apakah tetap dibuka ataupun ditutup sementara.
"Meski sudah tidak memakai syarat harus menunjukkan surat bebas Covid-19, protokol kesehatan saat perekaman data KTP harus ketat," jelasnya.
Selain mengimbau kepada masyarakat, Sungkono juga memberikan petunjuk kepada operator perekaman KTP elektronik untuk selalu mengingatkan masyarakat dalam penerapan prokes.
Alat yang digunakan dalam perekaman data kependudukan juga wajib disterilkan demi keamanan seluruh pihak.
Sebelumnya, warga Wonogiri yang hendak melakukan perekaman KTP elektronik wajib melakukan Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) yang berlaku selama 2x24 jam.
Atau Rapid Test Antigen yang berlaku 1x24 jam yang semuanya menunjukkan bahwa yang bersangkutan negatif dari paparan Covid-19.
Aturan tersebut berlaku mulai Rabu (1/9/2021) lalu untuk melindungi seluruh pihak, sebab saat perekaman data iris mata dan sidik jari rawan terjadi kontak fisik yang menjadi media penularan.
Vaksinasi Dosis Kedua
Pemerintah Kabupaten Wonogiri mendapatkan stok vaksin Sinovac sebanyak puluhan ribu dosis.
Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, menuturkan stok vaksin kiriman dari pusat itu digunakan untuk vaksinasi dosis kedua untuk masyarakat.
"Setelah vaksin itu datang ke Dinkes, langsung kita drop ke fasilitas kesehatan di kecamatan untuk segera disuntikkan ke warga," kata dia kepada TribunSolo.com, Sabtu (13/1/2021).
Jekek, begitu ia kerap disapa, mengatakan pihaknya kedatangan sebanyak 8.000 dosis vaksin jenis Sinovac. Kuota vaksin tambahan akan menyusul secara bertahap.
Baca juga: Masih Ingat Rumah Semasa Kecil Dono Warkop DKI di Delanggu Klaten? Kosong, Tiang Rapuh & Bocor-bocor
Baca juga: Jokowi Resmikan Waduk Pidekso Wonogiri pada Desember 2021 : Habis Rp 700 M, Aliri 1.500 Hektar Sawah
Berdasarkan data yang dihimpun dari website resmi Pemkab Wonogiri wonogirikab.go.id/informasi-corona, ada 774.674 masyarakat Wonogiri yang sudah divaksin.
Sementara target vaksinasi di Wonogiri sendiri mencapai 855.663 orang, jika di prosentase angka itu mencapai 90.53 persen.
"Sebelum selesai akan kita koordinasikan dulu ke provinsi dan Bio Farma untuk mendapatkan stok vaksin lagi. Segera kita kebut," jelasnya.
Sementara itu, pihaknya optimis capaian vaksinasi di Wonogiri segera mencapai 100 persen.
"Dosis satu kan sudah 90 persen lebih, itu berdasarkan NIK Wonogiri," jelasnya.
"Tapi NIK harus dilihat yang meninggal berapa, yang belum terlaporkan, kalau sudah 90 persen, saya yakin sudah 100 persen dari target," terang dia.
Rapid Test di Sekolah
Satgas Covid-19 Wonogiri sampai saat ini terus melakukan Rapid Test Antigen secara acak pada siswa dan guru yang melakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
Pada hari Kamis (11/11/2021) dilakukan Rapid Test itu di SD Negeri 1 Sumberejo dan SD Negeri 1 Kambu Rejosari, Kecamatan Jatisrono, Wonogiri.
Kapolres Wonogiri AKBP Dydit Dwi Susanto melalui Kasubsi Penmas Polres Wonogiri Aipda Iwan Sumarsono mengatakan Rapid Test Antigen itu dilakukan dengan mengambil sampel.
Baca juga: Anak Kena Corona, Akan Jalani Isolasi Terpusat di Solo, Gibran Beri Aturan : Tak Didampingi Orangtua
Baca juga: Bikin Lega, Dulu Pasien Corona di Bangsal RSUD Pandan Arang Boyolali Ini Overload, Kini Sepi & Sunyi
"Ada 100 sampel yang dilakukan test, hasilnya semua negatif. Dilakukan juga edukasi agar protokol kesehatan selalu ditaati," kata Iwan.
Dia menjelaskan, tim dari Polsek Jatisrono dan Forkompimcam juga melakukan monitoring pelaksanaan PTM.
Sementara itu, Camat Jatisrono, Suradi menjelaskan bahwa Rapid Test Antigen itu sudah dilakukan acak di sekolah sejak pekan lalu.
Baca juga: Cerita Pelaku Usaha Batik Solo: Dihantam Corona, Mobil dan Motor Terpaksa Dijual Selamatkan Usaha
Satgas Penanganan Covid-19 Jatisrono, kata dia, paling tidak melakukan tes itu dengan sasaran guru dan siswa sebanyak kurang lebih 50 orang di setiap sekolah.
"Dilakukan di sekolah, namun ada beberapa yang belum kita kunjungi. Satu hari bisa kita kunjungi sampai dua sekolah," terang dia.
Hingga saat ini, menurutnya sudah ada sekitar 500an guru dan siswa yang sudah menjalani tes itu. Hasilnya belum ada temuan kasus positif Covid-19.
Meski demikian, Suradi mengimbau masyarakat untuk terus waspada terhadap Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan.
Baca juga: Cerita Pelaku Usaha Batik Solo: Dihantam Corona, Mobil dan Motor Terpaksa Dijual Selamatkan Usaha
"Semoga kedepan tetap negatif semua, kalaupun ada nanti kita lalukan langkah sesuai SOP," ujar Camat.
Dihubungi terpisah, Kabid Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Wonogiri, Gino mengatakan tes cepat acak itu akan digelar diseluruh SD dan SMP.
"Hingga saat ini aman, negatif semua. Sampling sampai sekarang belum semuanya," kata dia singkat. (*)