Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Boyolali Terbaru

Teror Bau Busuk Sungai Gandul Akhirnya Dapat Tanggapan Ketua DPRD Boyolali, Kini Bakal Diusut Tuntas

Marsono pun meminta agar persoalan dugaan adanya limbah yang mengakibatkan bau busuk itu segera diselesaikan secara tuntas.

Penulis: Tri Widodo | Editor: Hanang Yuwono
TribunSolo.com/Tri Widodo
Ketua DPRD Boyolali, Marsono. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI- Bau busuk yang berasal dari Sungai Gandul, Kemiri, Kecamatan Mojosongo yang membuat warga mual dan pusing akhirnya mendapat perhatian serius dari DPRD Boyolali.

Bahkan, Ketua DPRD Boyolali, Marsono, langsung angkat bicara soal tercemarnya lingkungan yang masih ada di kawasan Kompleks Perkantoran Terpadu Boyolali itu.

Marsono pun meminta agar persoalan dugaan adanya limbah yang mengakibatkan bau busuk itu segera diselesaikan secara tuntas.

Karena memang, dampaknya sangat besar.

Baca juga: Bau Busuk Teror Warga Sekitar Sungai Gandul Boyolali, Ternyata dari Limbah Peternakan Ayam

Baca juga: Bau Busuk dari Sungai Gandul Mojosongo Boyolali Teror Warga, Ada yang Sampai Muntah

Hingga mencapai empat kecamatan, mulai dari Kecamatan Musuk, Boyolali, Mojosongo hingga ke Kecamatan Teras.

Bau busuk dan berubahnya warna air di sungai Gandul itu langsung dia koordinasikan dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setempat.

“Petugas DLH juga bergerak cepat dengan langsung cek lapangan guna mencari sumber pencemaran,” jelasnya.

Menurutnya. Ada beberapa pemicu pencemaran di aliran sungai itu. Tapi pihaknya belum tahu kejadian itu disengaja atau tidak.

Terkait kondisi Kali Gandul, air masih pekat namun bau sudah hilang. Namun ia masih khawatir nanti kalau hujan potensi bau busuk bisa muncul lagi.

“Memang, saya sempat cek, sejumlah pekerja dari peternakan sempat dikerahkan untuk menyemprot aliran Kali Gandul guna meneralisir potensi bau,” imbuhnya.  

Pihaknya pun meminta DLH untuk melakukan pengecekan sampai hulu, supaya kasus ini tak terulang lagi. 

Berasal dari Limbah Peternakan Ayam

Aroma busuk yang menyengat hingga bikin warga kliyengan itu diduga berasal dari limbah peternakan ayam yang tak jauh dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Winong, Kecamatan Boyolali Kota.

Hal itu diketahui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Boyolali setelah mendapat laporan masyarakat mengenai adanya dugaan pencemaran sungai Gandul tersebut.

Dimana, warga Kelurahan Kemiri, Mojosongo mengeluhkan bau busuk yang bersumber dari Kali Gandul, sejak Jumat (10/12/2021).

Baca juga: Limbah Tekstil Dibuang Langsung Ke Kali Jenes, PDAM Solo: Ancam Kualitas Air 

Baca juga: Susur Sungai Bengawan Solo, Relawan Temukan Titik Pembuangan Limbah: Lapor ke DLH Solo

Air Kali Gandul berubah keruh dengan bau menyengat.

Sekretaris DLH Boyolali, Suraji mengatakan, laporan dari masyarakat tersebut langsung ditindaklanjuti.

Pihaknya lantas menyusur sungai untuk mencari sumber pencemaran.

Dari hasil penelusuran ini, diduga asal muasal pencemaran diduga dari limbah peternakan ayam yang terletak tak jauh dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Winong, Boyolali Kota. 

"Setelah kita susur, air barat TPA itu bening, tapi mulai TPA itu mulai keruh dan bau,” katanya.

Baca juga: Warga Desa Pengkol Sukoharjo Terganggu Bau Limbah PT RUM, Kumpulkan Data untuk Dilaporkan ke Dinas 

“ Kami cek ternyata dari penampungan limbah kotoran ayam di peternakan di situ. Jadi dua minggu lalu kan hujan, airnya masuk penampungan dan meluber ke Kali Gandul," jelasnya. 

Pihaknya juga menegur dan melakukan klarifikasi pada pemilik ternak. Dari keterangan pemilik ternak, tidak ada unsur kesengajaan membuang limbah ke Kali Gandul.

Pihaknya meminta agar penampungan limbah segera diperbaiki dan mewanti-wanti tidak membuang limbah ke kali. Hal tersebut juga berlaku bagi peternak lain. 

Selain berbahaya, limbah membuat bau busuk yang mengganggu aktivitas warga aliran Kali Gandul.

Baca juga: Pengusaha Solo Ini Hanya Modal Limbah Perca Batik, Sulap Jadi Sandal Batik Seharga Rp 75 Ribu

Akibatnya, warga Winong, Boyolali Kota; Pusporenggo, Kecamatan Musuk sampai Kemiri, Mojosongo mengeluhkan hal yang sama.

Suraji meminta warga bersabar dan menunggu sampai hujan datang. Agar limbah yang masih tergenang di beberapa titik bisa tersapu air hujan. 

"Kami minta warga bersabar, harapannya kita hujan dan air disapu. Rencana kita rapatkan dan kita usahakan tutup sumbernya," terangnya. 

Warga Sampai Muntah

Pencemaran terjadi di Sungai Gandul, Kecamatan Mojosongo, Boyolali.

Tercemarnya sungai yang berhulu di puncak Merapi itu membuat warga di sekitar sungai mengeluhkan bau tak sedap.

Menurut warga munculnya bau menyengat itu sejak Jumat (10/12/2021).

Baca juga: Diduga Tercemar Limbah Batik Printing, Kali Jenes Kembali Memerah, Pemkot Solo Didesak Turun Tangan

Baca juga: PDAM Solo Hentikan Pengolahan Air, Bengawan Solo Tercemar Limbah Ciu

TribunSolo.com yang mendatangi lokasi tepatnya di atas jembatan Republik, Kompleks Perkantoran Terpadu Kabupaten Boyolali cukup merasakan bau tak sedap dari sungai yang ada di bawahnya.

Air sungai yang ada di bawah jembatan itu juga nampak hijau keruh, yang disertiai sampah yang berasal dari dedaunan.

Nampak buih air berwarna kecokelatan mengapung di air.

Akibat bau tak sedap itu sejumlah pengendara yang melintas harus tutup hidung.

Diyono, salah satu warga di Kelurahan Kemiri, menyatakan bau busuk yang bersumber dari sungai ini membuatnya tak nyaman.

Dia yang biasanya mencari rumput di bantaran sungai itu tak kuat jika harus mencari rumput yang tumbuh subur di pinggiran sungai ini.

Baca juga: Blusukan ke Sungai Bengawan Solo, DPW PKS Jateng Temukan Sungai Sudah Tercemar  : Ayo Kita Peduli

"Baunya itu sangat menyengat sekali. Dua hari kemarin saya tidak cari rumput disitu lagi," katanya.

Jangankan berada di dekat sungai, bau menyengat ini bisa dirasakan warga hingga radius 300 meter.

Bahkan bau menyengat ini pun sampai ke kawasan Kompleks Perkantoran Terpadu Boyolali sisi selatan.

Dia mengaku bau busuk disepanjang aliran Kali Gandul bukan kali ini terjadi.

Sebelumnya aroma tak sedap dari sungai ini pernah terjadi beberapa waktu lalu.

Baca juga: Menyedihkan, Enam Sungai yang Mengelilingi Klaten Sudah Tercemar, Paling Parah Sudah Tercampur Kimia

Namun saat itu bau yang timbul tak separah ini.

Saking menyengatnya, sedikitnya ada 20 RT Desa Kemiri mencium bau busuk yang ternyata berasal dari Kali Gandul ini.

“Di sekitar Sungai sejauh sejauh 5 kilometer (KM) merasakan dampak bau yang ditimbulkan," katanya.

"Ini sudah agak mendingan karena airnya mengalir. Warga juga sudah melapor ke DLH, kemarin juga ada pemeriksaan. Jadi ini gak pertama kali, tiga bulan lalu juga bau begini, tapi tidak sampai separah ini," katanya.

Suyadi warga lain mengatakan hal senada.

Bau busuk ini membuat warga Kemiri sempat geger. Bahkan warga di dekat aliran sungai merasa mual dan muntah-muntah. Lantaran bau busuk yang menyengat bertahan cukup lama.

Setelah dicek ke Kali Gandul, ternyata air berwarna keruh dan berbau.

"Istri saya sampai muntah-muntah. Pengendara yang lewat di Jembatan Republik juga tutup hidung karena baunya menyengat sekali. Apalagi sini jalan umum,” tambahnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved