Berita Sragen Terbaru
Ditinggal Berbuka Puasa, Kandang di Sambungmacan Sragen Terbakar, Tetapi Enam Sapi Lolos dari Maut
Sejumlah sapi lolos dari maut saat kandang di Dusun Kiping RT 46 Desa Banaran, Kecamatan Sambungmacan, Sragen terbakar.
Penulis: Erlangga Bima Sakti | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Sejumlah sapi lolos dari maut saat kandang di Dusun Kiping RT 46 Desa Banaran, Kecamatan Sambungmacan, Sragen terbakar.
Di dalam kandang itu, ada sapi milik Sugeng dan Suparmin.
Kasi Humas Polres Sragen, AKP Suwarso, mewakili Kapolres AKBP Yuswanto Ardi, menuturkan penyebab kebakaran karena api yang menyambar tumpukan jerami.
"Ada enam sapi milik dua warga, tapi bisa dievakuasi," kata dia kepada TribunSolo.com, Selasa (5/4/2022).
Peristiwa yang terjadi pada Senin (4/4/2022) itu, terjadi saat pemilik tengah berbuka puasa.
"Sekitar pukul 17.00 pemilik kandang membuat perapian untuk mengusir nyamuk," kata dia.
Setelah selesai membuat perapian, pemilik kandang kemudian meninggalkan kandang sapi untuk berbuka puasa.
"Sekitar jam 18.00 ada saksi ketika pulang shalat maghrib di masjid melintas di depan rumah dan melihat kepulan asap dari arah kandang sapi yang berada di timur rumah," jelasnya.
Baca juga: Kagetnya Sutarto di Miri Sragen : Pulang-pulang Rumahnya Terbakar, Gegara Lupa Matikan Obat Nyamuk
Baca juga: Kronologi Kebakaran di Pabrik Sari Warna Asli Boyolali, Api Diduga Muncul dari Mesin Penganjian
Saksi tersebut kemudian memberitahukan kebakaran tersebut ke masyarakat dan kemudian masyarakat mencoba memadamkan api dengan air pam.
Tak lama, tiga unit mobil pemadam kebakaran (Damkar) Sragen datang sehingga api kemudian dapat dipadamkan.
"Akibat dari kejadian tersebut, korban menderita kerugian sekitar Rp 7 juta. Sumber api diduga dari perapian yang dinyalakan kemudian menyambar jerami padi," jelas dia.
Kebakaran di Miri
Hati-hati jika menyalakan obat nyamuk di dalam rumah, apalagi kemudian di tinggal pergi.
Ini menimpa Sutarto (47) warga Dukuh Kaliapang RT 05, Desa Bagor, Kecamatan Miri, Kabupaten Sragen.
Ya, rumahnya yang berukuran 9x9 meter terbakar pada Jumat (25/3/2022).
Informasi yang dihimpun TribunSolo.com, awalnya Sutarto tidak mengetahui jika rumahnya terbakar.
Saat itu Sutarto keluar rumah untuk menebang bambu di kebun miliknya.
Di mana awalnya, tetangganya Sri Sumarni yang melihat kepulan asap dan api dari dalam rumah Sutarto.
Kemudian, Sri Sumarni memberitahukan tetangga yang lain untuk membantu memadamkan api dengan peralatan seadanya.
Tak lama, tiga unit mobil pemadam kebakaran mendatangi rumah Sutarto, dan 30 menit kemudian api berhasil dipadamkan.
Baca juga: PT PNM Solo Buka Stand Pameran di The Park Mall Solo Baru, Tampilkan Produk Kerajinan Nasabah
Baca juga: Kronologi Kebakaran di Pabrik Sari Warna Asli Boyolali, Api Diduga Muncul dari Mesin Penganjian
Kasi Humas Polres Sragen, AKP Suwarso mengatakan kebakaran terjadi disebabkan oleh obat nyamuk yang lupa dimatikan.
"Kejadian kebakaran tersebut kasur yang terbuat dari kapuk yang terbakar akibat dari obat nyamuk bakar yang berada di samping kasur tersebut," ungkapnya kepada TribunSolo.com.
Lanjut Suwarso, tidak ada korban jiwa maupun korban luka dari kebakaran kali ini.
Namun, kerugian yang dialami Sutarto mencapai Rp 10 juta, karena benda elektronik yang ada di dalam rumah ikut terbakar.
Mulai dari TV 21 inch, kulkas, meja kursi yang terbuat dari kayu, handphone Redmi 6A, surat-surat idenditas diri, dan uang yang berada di dalam dompet berisi Rp 700.000.
"Atas kejadian tersebut, Sutarto mengalami kerugian kurang lebih Rp 10 juta," jelas dia.
Kebakaran di Pabrik
Kebakaran hebat terjadi di dalam salah satu bangunan pabrik kain PT Sari Warna Asli di Desa Randusari, Kecamatan Teras, Boyolali, Rabu (16/3/2022).
Tak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.
Sedangkan untuk total kerugiannya juga masih dihitung-hitung oleh manajemen pabrik.
Baca juga: Kronologi Kebakaran Pabrik Triplek Baki Sukoharjo : Api dari Oven Bermasalah, Kerugian Ratusan Juta
Baca juga: Kesaksian Warga soal Kebakaran di Pondok Pesantren Karawang yang Tewaskan 8 Santri: Api Membesar
Hanya saja, Kabid Damkar, Satpol PP Boyolali, Dono Rumekso mengungkapkan jika kebakaran itu mengakibatkan atap bangunan gedung weaving 1 seluas 200 meter persegi rusak setelah dilalap si Jago Merah.
Selain itu, dua unit mesin penganjian juga rusak dalam peristiwa kebakaran itu.
“Tidak ada korban (jiwa atau luka-luka), untuk tafsir kerugian belum bisa terprediksi,” jelasnya, Rabu (16/3/2022).
Baca juga: Cara Memanggil Petugas Pemadam Kebakaran, Tidak Dipungut Biaya
Dia menyebut, kebakaran itu diduga berasal dari sebuah mesin yang terbakar.
Melalui cerobong asap, api kemudian menjalar ke atap dan mengenai lapisan peredam atap.
Dengan cepat api kemudian menjalar pada bagian langit-langit gedung pabrik itu.
Baca juga: Cara Memanggil Petugas Pemadam Kebakaran, Tidak Dipungut Biaya
“Api yang keluar dari cerobong. Saat itu banyak karyawan yang bekerja,” ujarnya.
Dia menyebut, sesaat setelah kemunculan api itu para karyawan yang bekerja sebenarnya langsung melakukan upaya pemadaman.
Tapi, api terlanjur mengamuk, Alat pemadaman ringan (Apar) dan hidran di pabrik itu tak bisa menjinakan api.
“Sehingga kami mengirimkan dua unit (pemadam kebakaran) ke PT Sari Warna dan bisa teratasi,” jelasnya. (*)