Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Klaten Terbaru

Kisah Indri Relakan Cincin Kawinnya Dipotong Damkar Klaten, Tak Bisa Lepas Gegara Jari Manis Bengkak

Indri datang ke Kantor Damkar sekira pukul 08.30 WIB untuk meminta bantuan melepas cincin yang terpasang di jari manis sebelah kanan. 

Penulis: Ibnu Dwi Tamtomo | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM/IBNU D TAMTOMO
Proses pelepasan cincin dari jari manis Indri Suyanti oleh anggota Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Satpol PP Kabupaten Klaten. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Indri, seorang istri berusia berusia 28 tahun warga Dukuh Paesan, Desa Mireng, Kecamatan Trucuk, Klaten, harus mengikhlaskan cincin kawinnya dipotong oleh Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Satpol PP Kabupaten Klaten, Rabu, (13/4/2022). 

Dia merasakan sakit saat hendak melepas cincin di jari manis, dia pun terpaksa melibatkan petugas pemadam kebakaran (Damkar) setempat untuk melepas cincin di jarinya yang kian bengkak.

Komandan Regu Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Satpol PP Kabupaten Klaten, Tri Hatmoko, menjelaskan jika Indri sempat mencoba melepas cincin itu dengan beragam cara namun tak kunjung berhasil. 

"Sebetulnya awal laporan itu Selasa (12/4/2022) malam, saat itu saudara Indri Suyanti (28) menghubungi kami untuk membantu melepaskan cincin, namun karena waktu sudah malam kita sarankan untuk besok paginya," terang Tri, Kamis (14/4/2022).

Baca juga: Damkar Wonogiri Evakuasi Sarang Tawon di Rumah Warga, Sudah 46 Kali Sepanjang 2022

Baca juga: Pabrik Raksasa Tekstil di Solo Terbakar, Sejumlah Mobil Damkar Berdatangan, Buruh Sempat Berhamburan

Keesokan harinya, Rabu (13/4/2022) Indri datang ke Kantor Damkar sekira pukul 08.30 WIB untuk meminta bantuan melepas cincin yang terpasang di jari manis sebelah kanan. 

"Keterangan dari saudara Indri, cincin tersebut adalah cincin kawin, kemungkinan sudah beberapa tahun dirinya pakai," ungkapnya. 

"Tapi baru mulai bengkak itu beberapa hari sebelumnya, saat mau dilepas enggak bisa," imbuhnya. 

Tri menjelaskan dari penuturan Indri, saat datang ke Kantor Damkar, bengkak di jari manisnya sudah relatif mengecil dibandingkan beberapa hari yang lalu. 

"Kemarin waktu datang masih bengkak, namun ada luka lecet di jari karena sempat dipaksa untuk melepas cincin itu tapi tetap enggak bisa," ujar Tri Kepada TribunSolo.com. 

Tidak ada kesulitan yang berarti bagi Damkar Klaten saat melepaskan cincin itu, namun butuh kehati-hatian lantaran menggunakan mesin gerenda.

Hanya butuh waktu sekitar 10 menit untuk melepaskan cincin itu dari jari Indri. 

"Kalau prosesnya, terlebih dahulu lempengan besi disisipkan masuk kedalam lubang cincin. Sembari digerinda juga sambil dialiri air saat proses pemotongan," ujar Tri. 

"Air itu berfungsi biar jarinya tidak melepuh, karena saat memotong pakai gerenda itu menghasilkan panas," pungkasnya.

Aksi Heroik Damkar Lainnya di Klaten

Kisah kecil datang dari Edi Setyawan, seorang petugas Damkar atau Pemadam Kebakaran di Klaten.

Edi dan tim Damkar Kabupaten Klaten nekat mengevakuasi kucing liar yang tercebur ke dalam sumur sedalam 15 meter di Dukuh Kwaren RT 03 RW 01, Desa Kwaren, Kecamatan Ngawen. 

Padahal, masuk ke sumur yang dalam sangatlah berbahaya.

Baca juga: Damkar Wonogiri Musnahkan Sarang Tawon Vespa di Rumah Kosong, Pernah Sengat Warga hingga Tewas

Baca juga: Diduga Panik Ada Mobil Damkar, Toyota Calya Tabrak Beton Pembatas di Underpass Makamhaji Kartasura

Diketahui kucing tersebut telah terjebak selama 2 hari di dalam sumur, diduga kucing dapat bertahan lantaran ada celah kecil di dalam sumur tersebut. 

"Kami dari Pemadam Kebakaran Kabupaten Klaten, tadi pagi menerima laporan dari Ibu Sri Handayani di Dukuh Kwaren, Desa Kwaren, Kecamatan Ngawen," jelas Sumino selaku Kepala Seksi (Kasi) Damkar Klaten.

Laporan tersebut terkait ada kucing yang tercebur ke sumur. 

Sebanyak 7 orang personil diterjunkan untuk mengevakuasi kucing tersebut. 

Sumino menambahkan, timnya dapat mengevakuasi kucing tersebut dalam kurun waktu sekitar 1 jam. 

"Dari persiapan hingga proses penyelamatan sekitar 1 jam dengan teknik vertical rescue," sambungnya.

Sumino menjelaskan bahwa sumur tersebut memiliki kedalaman sekitar 15 meter. 

Kucing tersebut adalah kucing liar yang harus segera di evakuasi sebelum mencemari air sumur. 

"Kita perlu alat bantu pernafasan sebagai antisipasi untuk keselamatan personil saat melaksanakan tugas," ungkap Sumino.

"Itu kucing liar dewasa jenisnya kucing jawa, yang masuk itu sekitar 2 hari," jelasnya.

Dia menjelaskan bahwa tidak diketahui secara jelas kronologi kucing tersebut bisa tercebur kedalam sumur. 

Namun, pemilik rumah baru mengetahui setelah mendengar suara kucing berasal dari dalam sumur. 

Sumino menjelaskan, bahwa kucing dapat dievakuasi dalam keadaan hidup. 

Dia menambahkan sebelumnya warga telah mencoba mengevakuasi kucing tersebut namun gagal sehingga menghubungi petugas untuk melakukan evakuasi. 

"Alhamdulillah temen-temen bisa mengevakuasi kucing tersebut dalam keadaan hidup," ucap Sumino kepada TribunSolo.com saat ditemui di Kantor Damkar. 

"Untuk bulan Januari kita sudah tiga kali evakuasi hewan, hari ini ini masuk keempat kalinya," pungkasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved