Berita Klaten Terbaru
Diduga Terlilit Banyak Utang, Pria 30 Tahun di Klaten Ditemukan Tewas Tergantung di Dapur Rumahnya
Warga di Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten digegerkan dengan tewasnya pria muda 30 tahun, Sabtu (7/5/2022)
Penulis: Ibnu Dwi Tamtomo | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Warga di Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten digegerkan dengan tewasnya pria muda 30 tahun, Sabtu (7/5/2022)
Pria berinisial JP itu ditemukan tergantung dengan sprei kasur di dapur rumahnya.
Kasi Humas Polres Klaten Iptu Abdillah mengungkapkan, kejadian yang menggemparkan warga diduga karena JP depresi dengan masalahnya.
"Dugaan sementara dari keterangan pihak korban, penyebab korban bunuh diri karena depresi terlilit banyak utang," ungkap dia kepada TribunSolo.com.
Hanya saja Abdillah tak merinci berapa jumlah utang pria tersebut.
Lebih lanjut Abdillah menjelaskan kronologi kejadian tersebut terbongkar, saat saksi yang tinggal serumah dengan korban menaruh curiga.
"Saat itu saksi hendak mengantar anaknya pergi ke sekolah, saat ditinggal korban sedang meminum teh," ujarnya.
Namun sepulangnya saksi mengantarkan anaknya ke sekolah sekitar pukul 07.30 WIB, saksi melihat rumah dalam keadaan pintu dan jendela tertutup.
Melihat hal tersebut kemudian saksi mencoba memaksa masuk dengan lewat pintu depan.
Baca juga: Terungkap Pemasang Baliho Mau Gak Jadi Istriku di Klaten : Pria Asal Malang, Tugas di Mabes Polri
Baca juga: Curhat Sedih Korban Binomo, Kena Tipu Rp 165 Juta, Kini Hidupnya Terlilit Utang di Pinjol
Saat dirinya berhasil masuk kedalam rumah, saksi melihat korban dalam posisi sudah tergantung ruang dapur.
"Korban gantung diri dengan menggunakan sprei kasur yang dililitkan di blandar ruang tersebut," jelas Abdillah.
Mengetahui hal tersebut saksi langsung memanggil saksi lain dan warga sekitar.
Selanjutnya pihak korban melaporkan kejadian tersebut kepada Polsek setempat.
"Atas laporan tersebut pihak kapolsek dan anggota langsung mendatangi tempat kejadian perkara," ujar Abdillah.
Abdillah menjelaskan, berdasarkan hasil pemeriksaan oleh petugas medis dari Puskesmas Jogonalan tidak diketemukan tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan.
"Atas permintaan keluarga tidak dilakukan autopsi dan tidak menuntut secara hukum yang berlaku," pungkas Abdillah.
Akhiri Hidup Karena Pinjol
Peristiwa bunuh diri seorang ibu muda di Wonogiri menjadi pelajaran penting.
Kemudahan mendapatkan uang dari pinjaman online (Pinjol) jangan sampai membikin orang jadi lupa daratan yang bisa mengantarkan kejurang frustasi sudah tak mampu lagi menutup besarnya lubang galian.
Baca juga: Kagetnya Ibu di Wonogiri, Buka Pintu Dapati Putrinya Meninggal Gantung Diri, Tertekan Akibat Pinjol
Baca juga: Isi Surat Wasiat Ibu Muda yang Akhiri Hidup, karena Jeratan Pinjol di Wonogiri : Maafin Aku ya Mas
Seperti yang dialami Ibu X (nama samaran) yang harus mengakhiri hidupnya lantaran telilit hutang dari Pinjol yang jumlahnya mencapai jutaan rupiah.
Ibu X diketahui sang ibu mertua dalam kondisi sudah tak bernyawa, Sabtu (2/10/2021) sekira oukul 04.00 WIB.
Saat itu, ibu mertua korban yang baru bangun tidur lalu keluar rumah tiba-tiba seakan tak percaya apa yang dilihat.
Sang menantu telah tergantung di depan rumahnya. Seketika itu, ibu meruta langsung teriak histeris memanggil anaknya.
" Posisi rumah korban dan ibu mertua memang saling berhadapan," kata Kapolsek Giriwoyo, Iptu Sumarwan.
"Sontak sang suami keluar dari rumah dan menurunkan korban," jelasnya.
"Ditemukan dalam keadaan meninggal dunia dengan posisi menggantung, korban ditemukan di teras depan rumah sebelah barat," kata Sumarwan.
Warga sekitar yang mengetahui kejadian itu langsung melapor ke Polsek Giriwoyo.
Polisi langsung mendatangi TKP dan melakukan pemeriksaan pada korban.
Hasil pemeriksaan menunjukkan tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan.
"Murni akhiri hidup sendiri," jelas dia.
Kapolsek menyebut, dari penyelidikan awal, motif korban nekat melakukan hal itu karena terlilit Pinjol.
Informasi yang didapatkannya, pinjaman sampai jutaan rupiah.
Hal itu, kata dia, diperkuat dengan kesaksian sang suami bahwa beberapa hari sebelum istrinya meninggal ia melihat perubahan sikap korban.
"Sebelum meninggal X bercerita pada suami bahwa dia punya utang di beberapa pinjol dan bank plecit," aku dia.
Baca juga: Pinjaman Online Bawa Petaka, Ibu Muda di Wonogiri Nekat Akhiri Hidup, Terungkap Kerap Dapat Teror
"Bahkan, si korban juga kerap mendapat teror dari pihak pinjol belakangan ini, sehingga ada kemungkinan korban frustrasi lalu nekat bunuh diri," kata dia.
Adapun polisi juga mengamankan tali tambang warna hijau dan surat wasiat yang ditulis korban sebelum peristiwa tragis itu.
Surat Wasiat
Sebelum mengakhiri hidupnya, Ibu X sempat menulis surat.
Surat wasiat yang cukup menyentuh hati itu dikhususkan kepada sang suami.
Selain berisi permintaan maaf itu, dalam surat wasiat itu, Ibu X juga meminta sang suami untuk meminta maaf kepada orang-orang yang telah dia hutangi dan membayarnya secara perlahan-lahan.
Diakhir surat, Ibu X juga menyampaikan bahwa apa yang akan dilakukan sudah menjadi jalan hidupnya karena sudah tak kuat dengan beban hutang yang begitu berat.
Berikut isi surat wasiat yang ditulis WI untuk suaminya:
Assalamualaikum Mas ****
Mas nanti kalo sudah nemuin surat ini, jangan nangis, tetep jogo ****, nyat aku isone mung gae susah, maafin aku yomas, mungkin dengan jalan ini, bisa membuat hidup ku tenang, maafin y mas aku jaluk beribu-ribu maaf, aku mati ninggalin wedi go koe go keluarga. Iki mungkin ws dalane go aku. Neng buku cilik ireng, kui kbh data" ne wong" sing tak utangi mas, ngomongo ro wong" kui, ku jaluk ngapuro. Gek sanggeman ku dibayar alon-alon. Sekali lagi aku minta maaf, aku ws ra kuat, aku ws ra kuat tenan, iki ws dalane aku.
Ow iyo mas tulung sampaikan kata maaf
Buat orang2 yg selalu baik sama aku,
Gek duitku di utang L.Mami 200.000
di utang Mamak 120.00
DISCLAIMER: Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.
Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.
Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri.
(*)