Berita Boyolali Terbaru
Awas! Cuaca Ekstrim Melanda Merbabu, Pendaki Diimbau Waspada Hujan Deras dan Badai Saat Mendaki
Cuaca ekstrim seperti hujan deras dan badai melanda puncak Gunung Merbabu. Para pendaki diimbau mewaspadai cuaca itu dan bersiap sebelum mendaki
Penulis: Tri Widodo | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawatan TribunSolo.com, Tri Widodo
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Cuaca ekstrim seperti hujan deras dan badai melanda puncak Gunung Merbabu.
Belakangan ini, Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb) Junita Parjanti mengatakan cuaca ekstrim itu kerap melanda kawasan Taman Nasional Gunung Merbabu akhir-akhir ini.
"Cuaca (ekstrim) itu hampir merata, karena kita juga dapat updating dari BMKG Jateng," kata Junita, kepada TribunSolo.com, Kamis (2/6/2022).
Baca juga: Mengenal Tari Jangkrik Ngentir dari Lereng Merapi-Merbabu di Boyolali, Penuh Nuansa Mistis
Baca juga: Kampung di Kaki Gunung Merbabu Ini Punya Pantangan Unik, Dilarang Nanggap Wayang
Junita juga kerap mendapatkan informasi dari para pendaki yang telah naik Merbabu.
Para pendaki menyampaikan jika pendakiannya diwarnai dengan hujan badai.
Namun sejauh ini cuaca ekstrim tidak sampai berdampak fatal kepada pendaki.
Artinya tidak sampai ada pendaki yang perlu dievakuasi.
"Alhamdulillah, kalau karena cuaca itu tidak ada. Rata-rata mereka yang dievakuasi itu karena terkilir atau hipotermia," jelasnya.
Baca juga: Mengenal Kirab Ruwat Rawat, Bukti Peninggalan Lebih dari 1000 Tahun di Lereng Timur Merapi Merbabu
Baca juga: Pendaki Merbabu Lewat Jalur Selo Tak Bisa Buang Sampah Sembarangan, Puntung Rokok-pun Kini Dicek
Hanya saja, dia tetap mengimbau para pendaki untuk menyiapkan rencana pendakiannya dengan matang.
Para pendaki diminta untuk menyiapkan kondisi badan yang benar-benar fit dan sehat.
"Kami juga sangat menyarankan untuk membawa pemandu, apalagi yang pemula-pemula itu sebaiknya ada pemandu," kata dia.
"Pemandu-pemandu lokal itu juga sangat berpengalaman. Itu lebih safety kalau dengan pemandu," jelasnya.
Apalagi di akhir pekan, kuota pendakian selalu penuh.
Bahkan saking penuhnya kuota 50 persen dari 578 kapasitas jalur pendakian Selo, para pendaki rela mendaki di hari biasa.
"Di Selo (jalur pendakian) di hari biasa dari kuota 50 persen separuhnya terisi," pungkasnya.
(*)
