Berita Sragen Terbaru
Jeritan Peternak di Sragen Jelang Idul Adha: Harga Pakan Terus Meroket hingga Ancaman PMK
Peternak di Kabupaten Sragen kini tengah menjerit dengan kondisi menjelang Idul Adha. Ancaman wabah PMK dan harga pakan yang meroket bikin kelimpungan
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Biasanya, jauh sebelum kurban, sudah banyak kelompok kurban dari warga sekitar yang sudah mendaftar. Namun kali ini baru satu kelompok yang mendaftar.
Kebanyakan, pembeli masih mensurvei dari kandang satu ke kandang lainnya mengingat pasar hewan saat ini ditutup total.
Para peternak juga dilema menentukan harga, karena banyak pembeli mengeluhkan harga ternak yang kemahalan.
"Untuk harga, biasanya Rp 20 juta, sekarang Rp 21 juta kan seharusnya tidak terlalu mahal, padahal pakan saja tahu sendiri kenaikan lebih dari 30 persen," terangnya.
Ya, peternak juga mengeluhkan harga pakan jenis pollard yang harganya terus meningkat.
Lima bulan silam, harga pollard masih dikisaran Rp 160.000 untuk satu karung dengan berat 50 kilogram.
Sedangkan saat ini, peternak harus membeli satu karung dengan harga Rp 257.000.
"Setelah lebaran itu naiknya cepat, tiap pedagang ambil barang harganya selalu naik, padahal harga sapi stabil, kalau dinaikin susah cari pembeli," ujarnya.
Tak hanya itu, harga bibit (anakan sapi untuk diternak) saat ini juga lebih mahal jika dibandingkan dengan waktu sebelumnya.
"Harga bibit juga sudah mahal, ada yang Rp 15 juta, ada yang Rp 17,5 juta," jelasnya.
"Saat ini jadi peternak banyak yang rugi," pungkasnya.
(*)