Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Karanganyar Terbaru

DPRD Karanganyar Ungkap Cara Obati Sapi Terpapar PMK: Isolasi, Berikan Obat Herbal hingga Gula Jawa

Menjual hingga menyembelih sapi yang terpapar penyakit mulut dan kuku (PMK) dinilai bukanlah cara yang tepat. Para peternak diminta tetap tenang

TribunSolo.com/Mardon Widiyanto
Wakil Ketua DPRD Karanganyar, Anung Marwoko. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto

TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Menjual hingga menyembelih sapi yang terpapar penyakit mulut dan kuku (PMK) dinilai bukanlah cara yang tepat.

Para peternak diminta tetap tenang dalam melakukan pengobatan paling efisien.

Wakil Ketua DPRD Anung Marwoko menceritakan fenomena kepanikan peternak tersebut, di wilayah Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar.

"Ada peternak yang mengalami kerugian tak sedikit, memiliki 11 ekor sapi dan semuanya terjangkit PMK, " ucap Anung kepada TribunSolo.com, Kamis (23/6/2022).

Baca juga: Geger Temuan Tengkorak di Jaten Karanganyar, Setelah Diselidiki Ternyata Kerangka Primata 

Baca juga: Tangga Gunung Lawu Dibangun & Diberi Lampu, Bupati Karanganyar : Tak Ada Lagi Pendaki yang Tersesat

Anung mengatakan, kondisi sapi yang sudah sakit parah kerap disembelih ke tukang jagal. 

Sementara itu yang masih relatif bertahan, dijual dengan harga murah. 

Dia menyebutkan harga sapi dewasa idealnya Rp25 juta, turun hingga Rp16 juta per ekor.

"Turunnya sampai Rp9 juta, ini sayang sekali, padahal kalau peternak tenang dan punya cara menyembuhkan, pasti sembuh kok sapinya,” kata Anung.

Anggota DPRD Karanganyar dari Fraksi Golkar itu mengatakan guna mencegah kepanikan massal pada peternak, ia mendatangi langsung kandang dan melihat kondisi sapi sakit.

Beberapa peternak yang ingin mempertahankan sapinya, menggunakan ramuan herbal, ada pula yang menyuntikkan antibiotik. 

Dari informasi dari para survival asal Desa Gentungan dan Gebyog Mojogedang, ia merangkum cara menangani ternak terpapar PMK.

“Terdeteksi bergejala, langsung karantina, kemudian, tiap pagi beri obat kumur larutan antiseptik, masukkan ke lubang hidung, rutin begitu terus,” ujar Anung.

Baca juga: Nasib 21 Tempat Usaha yang Berdiri di Atas Tanah Kas Desa Karanganyar Harus Tutup, Disegel Satpol PP

Baca juga: Jawaban Kapolres Karanganyar Soal Video Kisruh Suporter Persis vs PSIS di Colomadu: Gak Ada Gesekan

"Sebab itu mengobati sariawannya di dalam mulut, asupan nutrisi dari pakan juga sendirikan, jangan di tempat sama dengan ternak sehat untuk menghindari penularan," imbuh Anung.

Kemudian, langkah selanjutnya pemberian antibiotik dengan penyuntikan.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved