Berita Karanganyar Terbaru
DPRD Karanganyar Ungkap Cara Obati Sapi Terpapar PMK: Isolasi, Berikan Obat Herbal hingga Gula Jawa
Menjual hingga menyembelih sapi yang terpapar penyakit mulut dan kuku (PMK) dinilai bukanlah cara yang tepat. Para peternak diminta tetap tenang
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Penyuntikan dapat dilakukan mandiri supaya hemat dana, atau meminta tolong dokter hewan.
Sejumlah peternak juga memberi pula obat-obatan herbal seperti jahe, kunir dan temu lawak. Campurannya diberi gula Jawa.
“Gula Jawa itu untuk memberi energi, ramuan ini mirip untuk menyembuhkan flu, yang sudah memberikan ramuan ini bertestimoni sapi sakit berangsur sembuh,” tutur Anung.
Penyembuhan sapi terpapar PMK memang butuh waktu.
Baca juga: Petaka Rabu Pagi di Jalan Tol Solo - Ngawi Karanganyar, Bus Eka Tabrak Truk: Dua Orang Luka-luka
Peternak pun disarankannya untuk sabar menanti prosesnya.
“Bagi peternak, sapi-sapinya itu aset berharga, sayang sekali kalau dilepas murah, padahal saat ini diandalkan untuk bayar sekolah anak dan modal bercocok tanam, dijual ke jagal juga dagingnya menumpuk, enggak banyak yang beli karena takut sakit,” katanya.
Sementara itu Dinas Pertanian Perikanan dan Peternakan Karanganyar mencatat ada 270 sapi suspek PMK di enam kecamatan.
Instruksi menutup pasar penjualan hewan ternak belum dicabut sejak diterapkan pada pekan lalu.
Kepala Dispertan PP Siti Maesyaroch mengatakan tengah menanti bantuan vaksin PMK dari Pemprov Jateng.
Ia juga mengajukan anggaran Rp150 juta untuk pengadaan obat-obatan.
“Jumlah yang diajukan Rp 150 juta, ini hanya stimulan untuk para mantri ternak di wilayah,” singkatnya
(*)