Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Klaten Terbaru

Cara Mengolah Daging Sapi di Tengah Wabah PMK : Rebus 30 Menit, Waspadai Jeroan & Jangan Membakarnya

Dokter Puskeswan Jatinom, Duwi Pudji menerangkan, jika mengacu pada fatwa MUI sapi yang terindikasi PMK kemudian sembuh dapat disebelih untuk kurban.

Penulis: Ibnu DT | Editor: Asep Abdullah Rowi
Tribunnews
Ilustrasi : daging sapi siap diolah. Dokter Puskeswan Jatinom, Duwi Pudji menjelaskan jika pengolahan daging sapi saat PMK membutuhkan cara khusus. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Cara mengolah daging sapi di tengah wabah PMK membutuhkan cara khusus agar lebih aman.

Dokter Puskeswan Jatinom, Duwi Pudji menerangkan, jika mengacu pada fatwa MUI sapi yang terindikasi PMK kemudian sembuh dapat disebelih untuk kurban.

"Kalau mengacu pada fatwa MUI tidak apa-apa (jika disembeli)," terang dia kepada TribunSolo.com, Sabtu (9/7/2022).

Duwi menegaskan, dengan kondisi sapi yang seperti itu tetap aman untuk disembelih namun harus sesuai dengan standr operasional (SOP) tersendiri.

"Kalau sapi itu mau disembelih aman untuk disembelih, namun harus sesuai SOP," ungkapnya.

"Daging sapi yang akan dikonsumsi harus dimasak dengan cara direbus selama 30 menit dalam suhu minimal 70 derajat, terutama untuk jeroan, kaki dan kepala," tambahnya.

"Dan sementara ini untuk tidak mengkonsumi daging dengan cara dibakar," tambahnya.

Baca juga: PMK Bikin Merana, Pasar Hewan Jatinom Sepi Meski Jelang Idul Adha, Berjam-jam Buka Hanya Ada 1 Sapi

Baca juga: Uniknya Sapi Kurban Jokowi : Sebelum ke Al Wustho, Diarak di Jalanan Mangkunegaran, Undang Perhatian

Duwi mengatakan jika sapi yang teridikasi PMK dapat terlihat dari jeroannya, lantaran saat dimasak dengan suhu tinggi akan hancur.

"Saran kami kalau jeroannya (terlihat) tidak layak, saran kami jangan dipakai, dari pada nanti mendatangkan masalah," terangnya.

"Dari informasi yang kami terima kalau sudah sakit, jeroannya atau organ dalam kalau di rebus nanti hancur, selain itu organ dalam mengandung residu anti biotik," imbuhnya.

"Jadi saran kami untuk tidak dikonsumsi," pungkasnya.

Penjual Sapi Merana

Wabah virus penyakit kaki dan mulut (PMK) membuat peternak hingga belantik merana.

Bagaimana tidak, H-2 hingga H-1 Idul Adha harusnya pasar ramai dan sesak, jualannya ludes, tetapi hal itu tak berlaku di saat wabah seperti ini.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved