Kuliner Solo
Kuliner Enak di Sragen : Lontong Sumatera Wak Loy, Sambal Tauconya Bikin Nagih, Ada Jengkolnya Juga
Bagi anda pecinta lontong sayur, wajib dicoba lontong Sumatera Wak Loy di deretan ruko transito Kabupaten Sragen.
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Lontong sayur biasanya disajikan sebagai menu sarapan.
Bagi anda pecinta lontong sayur, wajib dicoba lontong Sumatera Wak Loy di deretan ruko transito Kabupaten Sragen.
Jika di Sumatera, kuliner khas tersebut terkenal dengan sebutan lontong Medan.
Peraciknya ialah Asih Widowati yang memiliki warung kecil di Jalan Sumeni, Kelurahan Kroyo, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen.
Lontong Sumatera dibuat dan diracik langsung oleh Asih, yang merupakan menu favorit sang suami yang berasal dari Sumatera Utara.
Asih sendiri sejak kecil hingga lulus SMA tinggal di Palembang, Sumatera Selatan sehingga ia lebih mahir memasak makanan khas Sumatera daripada Jawa, daerah asalnya.
Satu porsi lontong Sumateranya terdiri dari irisan lontong, sayur, jengkol, kentang balado, ditambah sambal tauco, kemudian disiram kuah opor.
Menurut Asih yang membedakan Lontong Sumatera buatannya dengan yang lain adalah sambal tauconya.
Baca juga: Rica-rica Bulus atau Labi-labi, Kuliner Unik Wonogiri yang Diyakini Punya Banyak Khasiat untuk Tubuh
Baca juga: Mencicipi Tongseng Bekicot Pak Loyo di Jaten Karanganyar, Kuliner Unik yang Sudah Ada Sejak 2001
"Bedanya di sambal tauco, kalau dari Sumatera Utara itu nanti ada kecut-kecutnya dari tauco, kalau lontong Padang diberi gori," ujarnya kepada TribunSolo.com, Sabtu (9/7/2022).
Terdapat pilihan lauk yang bisa ditambahkan, yakni lauk telur balado, rendang, hingga nayam opor.
Kuah opornya kental dan sambal tauconya nendang di mulut.
Meski baru buka selama 2 Minggu, banyak pembelinya yang ketagihan untuk membeli lagi.
"Sebenarnya saya baru buka selama 2 Minggu, cuma ya Alhamdulillah setiap pembeli yang datang pasti order lagi, jadi pasti kesini," terangnya.
Satu porsi lontong dengan pilihan lauk dibanderol Rp 13.000 - Rp 16.000 apabila komplit sekitar Rp 25.000/porsi.
Warung Lontong Sumatera Wak Loy buka setiap hari mulai pukul 07.00-16.00 WIB.
Sate Enak di Solo
Jalan-jalan ke Kota Solo tak lengkap rasanya jika tidak menikmati salah satu makanan khas Solo yakni sate kere.
Salah satu sate kere yang jadi buruan di Kota Solo yakni Sate Kere Mbak Tug atau lebih terkenal Sate Kere Presiden.
Sate kere yang berdiri sejak tahun 1977 itu ternyata sudah menjadi langganan dari Joko Widodo (Jokowi) jauh sebelum ia menjabat sebagai Wali Kota Solo dan Presiden RI seperti sekarang.
Anak dari Tugiyem, Suheni (33), mengaku awalnya Ibunya yang bernama Tugiyem itu berjualan keliling dengan dijinjing.
Baca juga: Sate Kere Yu Rebi, Kuliner Legendaris Solo yang Punya Cita Rasa Khas: Terbuat dari Tempe Gembus
"Dulu menjadi langganan Pak Jokowi sebelum menjadi Wali Kota Solo, pas sudah jadi wali kota juga masih sering beli beliau," katanya kepada TribunSolo.com, Minggu (26/6/2022).
Heni mengaku, sejak ibunya sakit stroke, ia yang melanjutkan berjualan sate kere ini.
Namun, dirinya tidak menggantikan jualan berkeliling melainkan jualan menetap di jalan Arifin, Kepatihan Kulon, Jebres, Surakarta.
Warung Sate Kere Mbak Tug buka mulai dari pukul 13.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB.
Baca juga: Kisah Mbah Yem, Sejak Umur 15 Jualan Sate Kere di Solo, Tak Pernah Mengeluh Meski Hidup Sendiri
Lokasi warung sate kere miliknya memang tidak terlalu besar dan luas, namun setiap akhir pekan banyak wisatawan yang membeli sate kere di warungnya.
Ya, sate kere miliknya memang cepat habis lantaran pembelinya bisa memesan sampai 50 tusuk.
"Sehari bisa 8 bungkus tempe gembus, dan 8 kilo jeroan dari iso, ginjal, koyor, kikil, dan babat," ungkapnya.
Meski dinamai Sate Kere Presiden, harganya juga masih relatif murah yakni satu tusuknya untuk jeroan Rp 3 Ribu , tempe gembus dan tempe kedelai Rp 2 ribu per tusuk, dan lontongnya Rp 4 ribu.
"Kalau biasanya sore itu sudah habis, ya omzet bersih bisa sampai Rp 500 ribu," terangnya.
Meski Joko Widodo kini sudah menjabat sebagai Presiden RI, Heni mengaku beberapa kali Jokowi masih memesan sate kere racikannya untuk dibawa ke kediamannya di Sumber, Solo.
"Biasanya kalau Sabtu beliau pulang, pesan sate kere dibawa ke Sumber," ungkapnya.
Namun, sejak dua tahun terkahir ini, lanjut Heni, Jokowi belum memesan lagi sate kere karena kesibukan sebagai kepala negara. (*)