Berita Wonogiri Terbaru
Momentum Idul Adha, Ribuan Penumpang Pulang-Pergi Lewat Terminal Giri Adipura Wonogiri
Penumpang bus di Terminal Tipe A Giri Adipura Wonogiri terus terlihat hilir mudik pada momentum Idul Adha tahun ini. Tembus di atas 2 ribu orang
Penulis: Erlangga Bima Sakti | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti
TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Pada momentum Idul Adha tahun ini, aktivitas penumpang bus yang hilir mudik terlihat di Terminal Tipe A Giri Adipura Wonogiri.
Selain merayakan Idul Adha bersama keluarga di kampung halaman, kepulangan para boro dimungkinkan juga bermaksud untuk menghadiri hajatan sanak saudaranya.
Koordinator Terminal Tipe A Giri Adipura Wonogiri, Agus Hasto Purwanto, menuturkan jumlah penumpang kedatangan maupun keberangkatan cukup tinggi.
Baca juga: Di Tengah-tengah Wabah PMK, Antusiasme Masyarakat Wonogiri untuk Berkurban Disebut Masih Tinggi
Baca juga: Ini Al Quran Berusia Ratusan Tahun di Masjid Tiban Tempurkali Wonogiri, Terbuat dari Kulit
"Teman-teman boro yang pulang kampung banyak. Merayakan Idul Adha di Wonogiri," kata dia, kepada TribunSolo.com, Senin (11/7/2022).
Berdasarkan data produksi terminal, sejak Minggu (3/7) hingga Minggu (10/7) jumlah penumpang kedatangan per hari selalu tembus di atas 2.000 orang.
Adapun puncak jumlah penumpang kedatangan terjadi pada Sabtu (9/7) lalu, dimana jumlah penumpang kedatangan mencapai 3.125 orang dalam sehari.
Sementara itu, dalam periode yang sama jumlah penumpang keberangkatan juga selalu diatas 2.000 orang per harinya.
Baca juga: Terobosan PA Wonogiri, Kasih Hadiah untuk Pasangan yang Batal Cerai: Menginap di Hotel Semalam
Baca juga: Tahun Depan, BRT Trans Jateng Rute Solo-Wonogiri Mulai Beroperasi : Tarif Umum Rp 4.000
"Meski jumlah penumpang kedatangan tinggi, jumlah penumpang keberangkatan AKAP juga lumayan. Apalagi saat ini waktu tempuhnya dari perantauan misal Jakarta ke Wonogiri juga cepat," jelasnya.
Banyaknya kaum boro yang pulang kampung di momentum Idul Adha ini juga disebabkan alasan budaya.
Dimana saat ini banyak masyarakat yang menggelar hajatan.
Agus mengatakan, budaya perantau asal Wonogiri adalah pulang kampung saat ada saudara maupun tetangga yang menggelar hajatan.
"Memang budaya seperti itu masih kental. Karena itu banyak yang pulang kampung ke Wonogiri," tandas dia.
Sentra Kuliner Malam
Kawasan pintu masuk selatan Terminal Tipe A Giri Adipura Wonogiri disulap menjadi pusat kuliner malam.
Sejumlah lapak pedagang pun berjejer sepanjang jalan pintu masuk. Sentra kuliner malam tersebut dinamai Kuliner Malam ala Wonogiri (Kumalagiri).
Koordinator Kumalagiri, Andi Prasetyo, mengatakan Kumalagiri mulai digelar sejak Selasa (12/4/2022) lalu. Rencananya, Kumalagiri akan tetap beroperasi setelah Ramadan.
"Konsep kita, masing-masing stan dagangan yang dijual tidak boleh sama. Ada yang mi ayam, bakso, sosis bakar dan lain sebagainya," kata dia, kepada TribunSolo.com.
Baca juga: Perantau Wonogiri Segera Lepas Rindu ke Keluarga, Puluhan Bus Siap Angkut untuk Mudik Gratis 2022
Baca juga: Nasib Pilu Pemuda Jatipuro : Tergilas Mesin Pembuat Kertas di Wonogiri, Ditemukan Tewas di Selokan
Menurutnya, konsep tersebut nantinya bisa membuat pengunjung yang datang ke Kumalagiri bisa memilih dan menikmati beraneka ragam menu makanan dan minuman.
Saat ini setidaknya sudah ada sekitar 10 lapak pedagang dengan menu yang berbeda-beda. Adapun pedagang yang mengisi lapak disana juga datang darimana saja.
Misalnya, pedagang di kios Terminal Tipe A Giri Adipura, pedagang kaki lima (PKL) di sekitar terminal dan bahkan pengasong juga mengisi lapak disana.
"Nanti dibuka bukan hanya saat bulan puasa saja. Memang baru buka pada Ramadan tahun ini, tapi nanti terus berlanjut," terang dia.
Sementara itu, awal mula pihaknya menggelar Kumalagiri adalah keprihatinan atas kondisi kios terminal yang semakin hari semakin sepi.
Baca juga: Rica-rica Bulus atau Labi-labi, Kuliner Unik Wonogiri yang Diyakini Punya Banyak Khasiat untuk Tubuh
Terlebih saat ini, kata dia, banyak penumpang bus yang berangkat dari daerah sehingga hanya sedikit penumpang yang berangkat dari terminal.
"Penumpang bus yang masuk di terminal sangat sedikit. Lebih banyak yang berangkat dari daerah atau pool. Kan kasihan juga pedagang kios di terminal kalu sepi," jelasnya.
Sebagai informasi, Kumalagiri mulai dibuka sejak pukul 15.30 hingga pukul 22.00. Di momentum bulan Ramadan seperti ini, tempat tersebut cocok untuk tempat ngabuburit.
Pengunjung nanti juga akan menikmati suasana yang berbeda. Pasalnya di Wonogiri sangat jarang kuliner berkonsep outdoor.
"Alhamdulillah di hari pertama lumayan ramai. Semoga nantinya bisa makin berkembang," pungkas dia.
(*)