Berita Wonogiri Terbaru
BRT Trans Jateng Solo-Wonogiri Dipastikan Tidak Merugikan Pengusaha Transportasi Lain
Keberadaan BRT Trans Jateng Solo - Wonogiri dipastikan tidak akan merugikan pengusaha transportasi sekitar. Mereka malah akan digandeng bersama.
Penulis: Erlangga Bima Sakti | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti
TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Rencana penambahan koridor Bus Rapid Transit atau BRT Trans Jateng rute Solo-Wonogiri semakin dimatangkan.
Wakil Ketua Komisi D DPRD Provinsi Jateng, Hadi Santoso, mengatakan pengaktifan BRT Trans Jateng itu akan dilakukan pada tahun 2023 mendatang.
Dimana sistem dari BRT Trans Jateng rute Solo-Wonogiri itu akan bekerjasama dengan pengusaha transportasi yang sudah ada.
Baca juga: Bakal Digunakan Sebagai Titik Akhir BRT Trans Jateng, Terminal Tipe C Wonogiri Direvitalisasi
"Kita nanti bakal merangkul, bukan memukul mereka. Artinya, nanti pengusaha transportasi kita libatkan. Kita pingin menghidupkan sistem aglomerasi transportasi antar kabupaten," kata dia, kepada TribunSolo.com.
Adapun titik akhir perjalanan BRT Trans Jateng tersebut berada di Terminal Tipe C Wonogiri yang terletak di sebelah utara Pasar Wonogiri Kota.
Pemilihan Terminal Tipe C itu sudah diperhitungkan, menurutnya terminal itu dinilai cukup integratif karena dekat dengan pasar, terminal angkot dan stasiun.
"Rencananya nanti akan ada 14 armada. Armada itu bakal melayani mulai pukul 05.00 sampai pukul 17.30 WIB," ujarnya.
Politisi PKS itu menambahkan, pihaknya bersama dengan Dishub Provinsi Jateng dan Dishub Wonogiri telah berkoordinasi untuk membahas sarana dan prasarana di Terminal Tipe C itu.
Menurutnya, sudah ada kesepakatan akan dilakukan pembenahan di area tersebut. Misalnya bakal akan ada pembukaan akses antara terminal bagian depan dan belakang dan juga dirapikannya kantor pelayanan.
Selain itu, aspal di area terminal yang diketahui sudah terkelupas akan diperbaiki. Yang jelas, sudah ada pembagian tugas antara provinsi dan kabupaten.
"Harapan kami 2023 bisa melayani masyarakat. Tadi kami juga cek rute, semoga bisa sama rute AKDP, lewat sejumlah perusahaan. Jadi nanti pekerja bisa menggunakan BRT," jelasnya.
Hadi menambahkan, BRT Trans Jateng nantinya bakal menggandeng pengusaha bus yang sudah ada. Saat ini, sudah ada sembilan perusahaan bus yang berkomunikasi terkait BRT.
"Harapannya semua dilibatkan. Rencananya dalam waktu dekat kami juga bertemu sopir dan pengusaha bus," pungkasnya. (*)