Berita Wonogiri Terbaru
1.500 Ternak di Wonogiri Sudah Disuntik Vaksin PMK, Bupati Kini Tunggu Jatah Kiriman Berikutnya
Pemkab Wonogiri kini menunggu kiriman vaksin PMK selanjutnya. Sebab tahapan pertama vaksinasi ternak sudah diselesaikan yakni 1.500 ternak.
Penulis: Erlangga Bima Sakti | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti
TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Pemkab Wonogiri menyebutkan ada 1.500 ternak di Wonogiri yang telah menerima vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK).
Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, mengatakan pihaknya telah merampungkan vaksinasi ke ternak sasaran dari 1.500 vaksin yang diterima pada tahap pertama.
"Kemarin sore baru saya tanyakan, belum ada penambahan vaksin PMK. Kita masih menunggu, hal-hal yang seperti itu tetap kita monitor," kata dia, kepada TribunSolo.com, Kamis (14/7/2022).
Baca juga: Door to Door Dinilai Tak Efektif, Pemkab Wonogiri Kejar Capaian Vaksinasi Booster via Metode Bansos
Baca juga: Praperadilan Bos Bank Plecit yang Aniaya Ibu Hamil di Wonogiri Ditolak, Kapolres : Alhamdulillah
Bupati menerangkan, saat ini pihaknya masih menunggu kiriman vaksin PMK tahap selanjutnya.
Apabila vaksin telah diterima, pihaknya akan segera menyuntikkan ke ternak sasaran.
Pria yang akrab disapa Jekek itu memastikan, sumber daya manusia (SDM) untuk melakukan vaksinasi PMK terhadap ternak juga siap.
"Kalau SDM kita siap. Kasus baru alhamdulillah tidak ada," terang Jekek.
Adapun data terbaru kasus PMK di Wonogiri saat ini ada 233 ekor ternak yang terpapar.
Baca juga: Potret Waduk Gajah Mungkur Wonogiri yang Baru Senilai Rp 28,9 Miliar : Megah, Ada Jembatan Kacanya
Baca juga: Mencicipi Gurihnya Kacang Mete Khas Wonogiri: Tak Hanya Rasa Original, Ada Varian Pedas Manis
Kemudian ada 470 ekor ternak yang sudah sembuh dan 31 ekor dipotong paksa.
Saat diminta tanggapan soal antusiasme warga untuk berkurban cukup tinggi, Jekek menyebut hal itu disebabkan karena rasa aman dan nyaman dari masyarakat.
Pasalnya beberapa waktu lalu pihaknya meminta agar hewan ternak yang menjadi hewan kurban harus dipastikan kesehatannya.
"Karena kita kontrol, kita pastikan sapi kurban sehat. Kalau ini tidak kita sosialisasikan dari awal masyarakat akan bingung," ujarnya.
Selain itu, Jekek mengatakan pihaknya terus melakukan pengawasan aktivitas jual-beli ternak di pasar hewan di seluruh penjuru Wonogiri.
Baca juga: Kasus Kekerasan Seksual Anak di Wonogiri Cenderung Turun, Fenomena Gunung Es Tetap Diwaspadai
Menurutnya hal tersebut bertujuan untuk mencegah penyebaran PMK semakin meluas.
Dengan demikian, diharapkan peternak tidak menghadapi potensi kerugian yang semakin besar.
"Itu bagian dari SOP yang kami jalankan, agar proses memberikan jaminan bahwa walaupun secara medis tidak menular, tetapi pemerintah harus menjaga suasana kebatinan. Kalau makan sesuatu dari hewan yang sehat kan beda," tandas dia.
(*)