Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Boyolali Terbaru

Mitos Sedang Pitu di Cabean Kunti Boyolali : Pengantin Mending Lewat Jalan Lain, Nekat Jadi Petaka

Bagi masyarakat di wilayah Cepogo, khususnya calon pengantin yang akan diboyong pantang melalui jembatan jalan yang membelah ke tujuh sendang itu.

Penulis: Tri Widodo | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Tri Widodo
Sendang Pitu di Patirtaan Cabean Kunti, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali misalnya, punya mitos yang sudah melegenda. Di mana itu berlaku bagi pengantin. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Selain memiliki kekayaan alam yang subur, di kawasan lereng Merapi-Merbabu juga kaya akan ceria rakyatnya.

Mulai dari dongeng, legenda, hikayat hingga mitos yang berkembang di masyarakat.

Sendang Pitu di Patirtaan Cabean Kunti, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali misalnya, punya mitos yang sudah melegenda.

Tujuh sumber mata air yang ada di situs Patirtaan Cabean Kunti ini dipisahkan oleh sebuah jalan jembatan.

Baca juga: Pertapaan Pringgodani di Tawangmangu Dikaitkan dengan Raja Majapahit Terakhir, Warga Membantah

Baca juga: Mitos Suara Deru Langkah Kuda Saat Malam di Situs Pringgoloyo, Sudah Ada Sejak Zaman Megalitikum

Bagi masyarakat di wilayah Cepogo, khususnya calon pengantin yang akan diboyong pantang melalui jembatan jalan yang membelah ke tujuh sendang itu.

Boleh percaya boleh tidak, jika nekat maka petaka akan menghampiri pasangan pengantin tersebut.

Sekretaris Desa (Sekdes) Cabean Kunti, Sulistyono membenarkan mitos itu.

Sejak dulu sampai sekarang, tidak ada warganya yang melanggar pantangan tersebut.

Warga yang hendak mengantarkan calon pengantin laki-laki atau memboyong pengantin lebih memilih melalui jalan lain ketimbang terjadi apa-apa.

"Pernah ada pengantin laki-laki dari sebelah selatan sendang, mmenikah dengan perempuan di dukuh yang ada di utara sendang. Pas ngiring (mengantar) dan boyongan pilih memutar ke barat," katanya, kepada TribunSolo.com, Selasa (2/8/2022).

Baca juga: Mitos Dukuh Jenar Sragen, Warga Tak Berani Gelar Pertunjukan Wayang: Nekat Melanggar Petaka Datang

Hal itu tak hanya dari warga Cabean Kunti saja, pengantin dari desa lain juga sama.

Mereka lebih memilih melalui jalur lain ketimbang melalui jembatan sedang Pitu ini.

Tak hanya bagi pengantin yang pantang melalui jembatan tersebut.

Perempuan hamil atau melahirkan yang belum genap 40 hari juga memiliki pantangan yang sama.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved