Berita Boyolali Terbaru
Mimpi Warga Batangan Bakal Terwujud, Pemkab Gelontorkan Rp4,5 M untuk Buat Jalan Jadi Mulus
Angin segar datang bagi warga Batangan usai DPUPR Boyolali menyebut dana Rp4,5 M bakal digelontorkan untuk memperbaiki jalan Batangan-Klego yang rusak
Penulis: Tri Widodo | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Mimpi warga yang dituangkan dalam spanduk yang terpampang di jalan Batangan-Klego tak lama lagi bakal terwujud.
Sebagaimana diketahui, warga memasang berbagai spanduk sebagai bentuk protes jalan yang rusak.
Seperti yang terlihat di Pasar Batangan, Desa Sumber, Kecamatan Simo ada spanduk yang bertuliskan 'Kami Warga Mbatangan, Merindukan Jalan yang baik, Demi Kebaikan Bersama'.
Sekitar 300 ke barat ada lagi spanduk serupa. Hanya tulisannya yang berbeda, lebih berupa kalimat sindiran.
Baca juga: Terkuak! Penyebab Rusaknya Jalan Batangan-Klego di Boyolali: Tiap Hari Dilindas Puluhan Truk Tambang
Baca juga: Nasib BW, Remaja Tidur di Makam Ayah: Kini Sudah Ditangani Pemkab Boyolali, Lama Hidup di Jalanan
'Tolong Jangan Lewat Sini dulu, kami warga Batangan Malu karena Jalannya Jelek'.
Satu lagi spanduk renteng yang tulisannya cukup menggelitik. Begini tulisan yang tertancap di pojokan pertigaan itu.
'Semalam saya mimpi, jalan ini sudah mulus,,!! Tapi ya cuma Mimpi. . Mohon bantu wujudkan mimpi saya'.
Namun, penderitaan warga Batangan, Desa Sumber, Kecamatan Simo itu tak lama lagi bakal berakhir.
Debu yang beterbangan dan genangan air yang biasa muncul usai hujan, tak akan ditemui lagi mulai akhir tahun ini.
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Boyolali sudah mulai menggarap jalan Batangan, Simo - Bade, Klego itu.
Kabid Bina Marga DPUPR Boyolali Joko Prasetyo mengatakan proses pengerjaan jalan itu bakal dimulai dari arah barat atau Bade, Klego.
Baca juga: Akhir Agustus, Alun-alun Kidul Boyolali Bakal Penuh Pendekar : Apel 1 Abad PSHT, Ganjar Akan Hadir
Baca juga: Reaksi Ganjar Lihat Kotornya Kawasan Sendang Pitu di Cabean Kunti Boyolali : Bersihkan
Saat ini, proses peningkatan jalan ini dimulai dari pengerjaan talud jalan.
"Setelah pengerjaan talud selesai, jalan akan langsung diaspal," ujarnya, saat dihubungi TribunSolo.com, Rabu (10/8/2022).
Perbaikan jalan sepanjang kurang lebih 1,6 km itu menelan biaya yang tak sedikit.
Agar jalan menjadi mulus, dana yang harus digelontorkan untuk perbaikan jalan itu mencapai Rp4,5 miliar.
Pihaknya pun memastikan jalan dari Pasar Batangan hingga Desa Sendangrejo, Klego akan diperbaiki semuanya.
"Sesuai dengan kontrak perbaikan jalan itu akan selesai hingga 30 Oktober 2022. Dari pasar Batangan sampai Sendangrejo, finish tahun ini," ujarnya.
Penyebab Rusaknya Jalan Batangan-Klego
Jalan Batangan-Klego rusak sejak lama dan tak kunjung diperbaiki.
Kerusakan membuat pengendara kesulitan melintas. Terutama saat hujan mengguyur.
Jalan yang semula berupa aspal, berubah menjadi kubangan-kubangan di beberapa titik.
Warga menyebut kerusakan jalan ini disebabkan kendaraan truk muatan berat yang setiap hari melintas.
Baca juga: Potret Protes Warga Lewat Spanduk : Sindir Jalan Batangan-Klego yang Rusak Bertahun-tahun
Baca juga: Konsumsi Susu Masyarakat Makin Menurun, Boyolali Promosikan Makanan Olahan Susu
Tak kurang dari 50 truk yang mengangkut hasil tambang, selalu melintasi jalan tersebut tiap harinya.
"Itu ada truk yang ngangkut tambang. Setiap hari paling tidak ada 50-an kendaraan yang melintas," ujar Agus, warga setempat, kepada TribunSolo.com, Rabu (10/8/2022).
Dia menyebut jalan ini memang menjadi akses ke beberapa lokasi penambangan.
Meski dirinya tak mengetahui secara pasti berapa lokasi tambang yang ada di sekitar sana.
"Di sana itu lebih dari satu penambangan. Sudah beda desa. Jadi saya nggak tahu ada berapa tambang yang beroperasi," jelasnya.
Kadus 2 Desa Sumber, Syakur membenarkan jika jalan tersebut kerap dilalui truk tambang.
Hanya saja, lokasi tambang itu ada di Desa Wates dan Sumber.
" Jadi truk mengangkut tambang ini melintasi jalan yang ada di desa Sumber," ujarnya.
Baca juga: Kerugian Bengkel Mobil di Ngemplak Boyolali yang Hangus Terbakar Ditaksir Capai Miliaran Rupiah
Baca juga: Penampakan Tempat Tidur Remaja Boyolali di Makam Ayahnya : di Samping Nisan, Beralasakan Sajadah
Dia tak menampik jika banyak warga yang mengeluhkan pengangkutan hasil tambang ini.
Hanya saja, warga tak bisa berbuat banyak, mengingat jalan itu merupakan jalan Kabupaten.
"Dan lokasi tambangnya ada di lain desa juga. Percuma kalau hanya meminta pelaku tambang yang di Desa Sumber untuk membersihkan atau membenahi jalan. Karena ada yang (pengangkutan tambang) barat (Wates)," ujarnya.
Syakur mengaku sudah mendapatkan informasi jika jalan yang rusak ini akan segera diperbaiki.
Pemkab Boyolali sudah mulai melakukan pekerjaan perbaikan dari wilayah barat.
"Informasinya targetnya akhir tahun nanti. (Perbaikan jalan) selesai," pungkasnya.
Sindiran dan Protes Warga Lewat Spanduk
Sudah bertahun-tahun jalan penghubung antara Pasar Batangan-Klego rusak.
Kerusakan jalan yang tak kunjung diperbaiki itu pun memantik reaksi warga.
Warga protes dengan cara membentangkan sejumlah spanduk.
Baca juga: KPP Sita Aset Wajib Pajak di Boyolali yang Punya Tunggakan PPh Rp 98 Jutaan
Baca juga: Di Boyolali Ada Lomba Ibu-ibu Balap Karung Pakai Helm, Aksinya Bikin Warga Ketawa
Ada spanduk yang dibentangkan di beberapa titik di atas jalan yang rusak itu.
Ada pula yang dipasang diantara bambu dan diletakkan di samping jalan.
Pantauan TribunSolo.com, di pasar Batangan, Desa Sumber, Kecamatan Simo terbentang spanduk MMT berwarna kuning.
Spanduk itu bertuliskan 'Kami Warga Mbatangan, Merindukan Jalan yang baik, Demi Kebaikan Bersama'.
Dalam spanduk itu juga terlihat ada gambar seperti sebuah alat berat dan simbol kepala manusia.

Spanduk lain bertuliskan 'Tolong Jangan Lewat Sini Dulu, Kami Warga Batangan Malu, Jalannya Jelek'.
Ada juga yang bertuliskan 'Semalam Saya Mimpi Jalanan Ini Sudah Muluss,,,!! Ternyata ya Cuma Mimpi.. Mohon Bantu Untuk Mewujudkan Mimpi Saya'.
Agus Irawan, salah satu warga setempat mengatakan kerusakan jalan ini sudah terjadi sejak lama.
"Sudah lama. Dari dulu jalannya ya kayak gini," katanya kepada TribunSolo.com, Rabu (10/8/2022).
Baca juga: Buntut Gas Elpiji 3 Kg Langka, Harga di Canden Boyolali Naik Rp 25 Ribu per Tabung
Baca juga: Potret Patung-patung Pahlawan di Boyolali Dibersihkan Jelang Peringatan Hari Kemerdekaan RI
Warga disebutnya menderita akibat jalan yang rusak itu.
Sebab menyulitkan warga dalam beraktivitas.
Selain itu, saat cuaca terik, dampak debu yang ditimbulkan tak bisa dihindari
"Kalau hujan ya tergenang. Becek," ujarnya.
Karmin, warga lainnya mengaku kerusakan jalan dari timur ke barat ini mencapai 3 kilometer.
Hanya saja, dari mulai dari wilayah barat, Desa Wates sudah mulai diperbaiki.
"Yang masih rusak masih 2 kilometer," jelasnya.
(*)