Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sragen Terbaru

Ingin Buat Kenduri Tapi Anaknya Tak Ada yang Pulang, Pria di Sragen Ini Putuskan Akhiri Hidupnya

Keinginan untuk mengadakan syukuran alias kenduri di bulan Suro yang tak terwujud membuat pria paruh baya asal Sragen nekat mengakhiri hidupnya

TRIBUNNEWS.COM
Ilustrasi gantung diri. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Seorang pria berinisial Y (76) ditemukan gantung diri di pohon mangga yang berada di depan rumahnya, Kamis (18/8/2022). 

Y diketahui merupakan warga Kecamatan Mondokan, Kabupaten Sragen.

Kapolres Sragen, AKBP Piter Yanottama melalui Kasi Humas Polres Sragen, Iptu Ari Pujiantoro mengatakan kejadian pilu tersebut pertama kali diketahui oleh menantunya. 

Sehari sebelumnya, menantu Y menawarkan singkong kepada Y sekitar pukul 17.30 WIB. 

Baca juga: Potret MinyaKita yang Dibanderol Rp 14.000 di Pasar Sragen : Lebih Murah Tapi Masih Sedikit Peminat

Baca juga: Harga Mie Instan di Sragen Sudah Naik Sejak Lebaran, Pedagang Keluhkan Penurunan Omzet

Menantu masih satu rumah dengan Y yang hanya dibatasi oleh triplek.

"Sekitar pukul 18.30 WIB, menantu mendengar korban berbicara sendiri yang intinya korban ingin mengadakan acara kenduri tapi kok tidak bisa," ungkapnya, Kamis (18/8/2022). 

Pada malam hari, sekitar pukul 22.30 WIB menantu korban masih mendengar Y sedang membersihkan tempat tidurnya.

Pada Kamis (18/8/2022) sekitar pukul 04.30 WiB, menantunya masih mendengar Y membersihkan tempat tidur.

"Lalu sekira pukul 05.30 WIB, menantu korban keluar rumah dan hendak menyapu halaman dan melihat korban sudah tergantung di pohon mangga di depan rumah sebelah kanan," jelasnya. 

Setelah itu, keluarga korban langsung memanggil anggota Polsek Mondokan untuk dilakukan evakuasi. 

Baca juga: BREAKING NEWS: Kecelakaan Maut Sragen, Libatkan Dua Truk di Tol Solo-Ngawi, 2 Orang Meninggal 

Baca juga: Kisah Bakul Jamu Asal Sragen: 33 Tahun Berjualan, Bisa Renovasi Rumah dan Sekolahkan 4 Anak 

"Informasi dimungkinkan (mengakhiri hidup) karena bermaksud syukuran dalam rangka suro namun anaknya tidak ada yang pulang. (Korban) Tidak ada riwayat sakit menahun," katanya.

Selanjutnya, berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan Tim INAFIS Polres Sragen dan tim medis Puskesmas Mondokan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. 

"Kejadian tersebut murni gantung diri dan keluarga korban membuat surat pernyataan telah menerima atas kejadian dan menolak untuk dilakukan autopsi," pungkasnya.

(*) 

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved