Berita Boyolali Terbaru
Suspek Virus PMK, Sejumlah Sapi Ditolak Masuk Pasar Hewan Jelok Boyolali, Langsung Dipulangkan
Kepala Disnakkan Boyolali, Lusia Dyah Suciati yang terjun langsung dalam melakukan pengawasan uji coba pembukaan Pasar Hewan Jelok ini.
Penulis: Tri Widodo | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Hanya sapi-sapi yang dalam kondisi sehat saja yang boleh masuk Pasar Hewan Jelok Boyolali.
Ada gejala sedikit saja pada sapi tak akan lolos dari pemeriksaan dokter hewan.
Ada 15 dokter hewan dari Bidang Kesehatan, Dinas Peternakan dan Perikanan Boyolali.
Setiap sapi yang baru diturunkan langsung diperiksa.
Tak ada toleransi sedikitpun bagi sapi yang masuk ke pasar Hewan ini.
Kepala Disnakkan Boyolali, Lusia Dyah Suciati yang terjun langsung dalam melakukan pengawasan uji coba pembukaan Pasar Hewan Jelok ini.
"Kami ada 15 dokter hewan yang melakukan pengecekan," kata Lusi, kepada TribunSolo.com, Senin (29/8/2022).
Pengecekan sapi ini dilakukan dilakukan menyeluruh mulai dari suhu tubuh sapi, kondisi mulut dan lidah sapi.
Dalam pemeriksaan ini diketahui beberapa ekor sapi yang ditengarai suspek PMK.
Hal itu terlihat dari indikator suhu tubuh sapi.
"Mulutnya juga sudah lesu, sehingga sapi itu kita minta untuk dipulangkan," jelasnya.
Baca juga: Peternak Ayam Petelur di Karanganyar Sambat Penjualan Seret, Sebut Dampak Program PKH
Baca juga: Akhirnya Pasar Hewan Jelok Dibuka Usai Dihantam PMK, Tapi Penjual Sapi dari Luar Boyolali Gigit Jari
Meski hanya memiliki gejala seperti PMK, namun sapi -sapi itu harus dipulangkan.
Hal itu sebagai upaya antisipasi penyebaran PMK di Boyolali yang saat ini sudah mulai melandai.
"(Sapi positif PMK) Yang sembuh itu sudah 4.249 ekor. Sedangkan yang masih dalam proses penyembuhan itu tinggal 1.339 ekor saja," jelas dia.
Penjual dari Luar Dilarang Masuk
Sejumlah penjual sapi gigit jadi saat memasuki Pasar Hewan Jelok Boyolali, Senin (29/8/2022).
Mereka diminta pulang karena pembukaan pasar hewan itu masih dalam uji coba.
Pasar tersebut sempat ditutup karena penyebaran PMK pada Juni lalu.
Di mana selama masa uji coba pembukaan pasar ini, hanya pedagang lokal Boyolali saja yang diperbolehkan masuk.
Meskipun hanya dari Kecamatan Kaliwungu yang merupakan tetangga Boyolali, namun pedagang tetap tak diperbolehkan masuk.
Puluhan petugas baik dari Satpol PP, Polri dan dari Pemkab Boyolali berjaga-jaga mulai dari jalan masuk pasar hingga di parkiran pasar.
Sebelum masuk ke kawasan pasar, petugas menghentikan kendaraan.
Penual kkemudian diminta menunjukkan KTP kepada petugas.
Jika alamat yang tertera pada KTP dari Boyolali, kendaraan dipersilahkan masuk ke pasar.
Namun, jika alamat yang tertera bukan dari Boyolali, petugas langsung memintanya pulang.
Baca juga: Aturan Uji Coba Pembukaan Pasar Hewan Jelok Boyolali: Khusus Pedagang dan Sapi di Boyolali
Baca juga: Besok, Pasar Hewan Jelok Boyolali Dibuka, Ketua DPRD Wanti-wanti Pedagang Patuhi SOP
Bagi pedagang yang lolos pemeriksaan alamat, sebelum masuk ke pasar terlebih dahulu petugas dari PMI Boyolali menyemprotkan cairan disinfektan.
Penyemprotan ini pun dilakukan dua kali, yakni dari samping oleh petugas dan dari atas melalui pipa air yang dibentangkan di pintu masuk.
Selanjutnya, sapi-sapi tersebut harus diturunkan melalui diatas bak penampungan air.
Begitu sapi turun dari kendaraan, kakinya langsung tercelup kedalam cairan disinfektan.
Pemeriksaan ketat itupun tak sampai disitu saja, setelah melewati genangan cairan disinfektan ini, petugas dari Disnakkan Boyolali langsung memeriksa kondisi sapi.
Setelah mengamati sapi tersebut, petugas kemudian membuka mulut sapi.
Pemeriksaan sapi ini pun sangat ketat. Sapi-sapi yang memiliki gejala klinis PMK diminta langsung balik.
Beberapa sapi yang tak lolos pemeriksaan ini pun langsung diminta dibawa pulang.
Kepala UPT Pasar Hewan Boyolali, Sapto Hadi Darmono menyebut jika tak akan memberikan toleransi sedikitpun bagi pedagang.
"Kalau yang bukan dari Boyolali tidak boleh masuk. Begitu juga dengan kondisi sapi. Ada gejala sedikit saja juga langsung diminta kembali," katanya kepada TribunSolo.com.
Dia menyebut karena masih uji coba, penurunan potensi sapi yang masuk jelas berkurang banyak.
Karena hanya pedagang dari Boyolali saja, maka pengurangan jumlah sapi yang masuk mencapai lebih dari 40 persen.
"Sampai jam 09.20 WIB tadi, sapi yang masuk baru sekitar 140an ekor sapi. Biasnya bisa lebih dari 200an ekor," aku dia.
Ada Beberapa Aturan
Sebelumnya, uji coba pembukaan pasar hewan Jelok Boyolali akan dilakukan, Senin (28/8/2022).
Karena masih dalam tahap uji coba, ada beberapa aturan yang berlaku.
Uji coba pembukaan pasar hewan di Boyolali ini baru di Pasar Hewan Jelok.
4 pasar hewan lainnya, seperti pasar Hewan Nogosari, Karanggede, Simo dan Ampel untuk sementara masih ditutup.
Kepala UPT Pasar Hewan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Diperindag) Boyolali, Sapto Hadi Darmono menyebut jika biasanya operasional pasar hewan Jelok ini hingga petang bahkan malam, selama uji coba jam operasional maksimal sampai pukul 15.00 WIB.
Tak cukup disitu saja, hanya pendatang yang memiliki KTP Boyolali saja yang diperbolehkan menjual sapinya di pasar Jelok ini.
Pelaku pasar juga diwajibkan melaksanakan protokol kesehatan (Prokes) Covid-19.
Baca juga: Besok, Pasar Hewan Jelok Boyolali Dibuka, Ketua DPRD Wanti-wanti Pedagang Patuhi SOP
"Ternak yang dibawa dalam kondisi sehat. Asal ternak dari lokal wilayah Boyolali saja," jelasnya kepada TribunSolo.com, Minggu (28/8/2022).
Bahkan, kendaraan yang diperbolehkan masuk pasar hanya kendaraan yang bernomor polisi Boyolali saja.
"Saat hewan masuk ke area pasar, dilakukan spraying dan dipping. Pedagang juga diminta membayar retribusi setiap ternak yang masuk pasar sesuai tarif yang berlaku," imbuhnya.
Pesan Ketua DPRD Boyolali
Kabar gembira bagi pedagang, blantik dan pedagang pasar Sapi.
Audiensi dengan Ketua DPRD Boyolali, Marsono yang dibarengi dengan aksi massa di pasar Hewan Jelok beberapa waktu lalu akhirnya membuahkan hasil.
Besok, Senin (29/8/2022), Pasar Hewan Jelok, Cepogo sudah dibuka untuk uji coba.
Uji coba pembukaan ini setelah, pasar hewan di Boyolali tutup sejak akhir Mei lalu lantaran adanya wabah PMK.
Bupati Boyolali, M Said Hidayat sudah memanggil Kepala Dinas Perternakan dan Perikanan (Disnakan), Lusia Diyah Suciati dan pihak terkait.
Kondisi PMK di Boyolali yang sudah mulai terkendali, menjadi pertimbangan untuk uji coba pembukaan pasar.
“Saya juga mendengarkan aspirasi yang disampaikan oleh pedagang melalui DPRD, ketua DPRD juga sudah berkomunikasi dengan saya,” kata dia.
"Maka dengan segala pertimbangan yang ada kita persiapkan untuk membuka uji coba salah satu pasar hewan dulu. Yang rencana akan kita buka pasar hewan di Jelok, Cepogo," jelas Said, kepada TribunSolo.com, Minggu (28/8/2022).
Baca juga: Penutupan Pasar Hewan Dianggap Tak Efektif, Kini Pemkab Klaten Fokuskan Pencegahan PMK dari Kandang
Ketua DPRD Boyolali, Marsono menambahkan karena sifatnya masih dalam uji coba, maka terdapat aturan yang harus dipatuhi para pedagang.
Meskipun agak rumit, namun dengan SOP yang telah disusun ini bisa menyelamatkan para pedang.
Untuk itu, pihaknya mewanti-wanti agar pedagang patuh pada SOP selama uji coba ini.
“Yang penting dijalankan dulu dan taat. Jangan seenaknya dulu. Selain itu, obat dan vaksin (PMK) juga siap," terangnya.
Sempat Protes ke DPRD
Di tengah teriknya sinar matahari, para pedagang dan blantik sapi di pasar Hewan Jelok, Boyolali akhirnya bisa tersenyum.
Para pedagang yang sudah sejak tadi menunggu akhirnya mendapat kabar bahagia dari perwakilan pengurus paguyuban Lembu Ireng Boyolali yang melakukan audiensi dengan DPRD Boyolali, Senin (22/8/2022).
Ratusan pedagang lengkap dengan kendaraan yang biasa digunakan untuk mengangkut sapi berkumpul di halaman parkir Pasar Jelok.
Ada tiga kendaraan yang sudah dilengkapi dengan seperangkat sound sistem dengan suara yang menggelegar.
Baca juga: Pasar Hewan Tak Kunjung Dibuka Sejak Akhir Mei 2022, Paguyuban Pedagang Sapi Boyolali Geruduk DPRD
Baca juga: Hari Pertama Pasar Hewan Sragen Buka : Ada Temuan Sapi Terindikasi PMK, Langsung Dibawa Pulang
Ada juga sebuah mobil pikap yang dipasangi spanduk tulisan pada bagian depannya dan membawa replika sapi dari kardus.
Juni, Humas Paguyuban yang tiba di halaman parkir pasar Jelok langsung naik ke bak truk yang ada di samping seperangkat sound sistem.
Dengan menggunakan pengeras suara, dia menyampaikan kepada para pedagang jika malam Rabu Pahing besok, akan digelar acara tirakatan sebagai penanda dibukanya kembali pasar hewan Jelok ini.
Para pedagang pun langsung bersorak kegirangan yang diikuti riuh tepuk tangan.
“Entah dibukanya (pasar) pada Hari Rabu Pahing-nya (keesokan paginya) atau Senin Pahing pekan depan. Tapi yang jelas, sudah ada kepastian kapan pasar sapi ini dibuka,” kata Juni, kepada TribunSolo.com.
Hanya saja, lanjutnya, pedagang harus mematuhi Standar Operasional Prosedur (SOP) dari Dinas, mengenai sapi yang diperbolehkan masuk pasar.
Pertama, hanya sapi yang sehat yang boleh masuk pasar hewan Jelok nanti.
Baca juga: Tak Hanya Sapi, Kambing di Pasar Hewan Solo Juga Jalani Screening PMK, Begini Hasilnya
Baca juga: Beda Nasib Warga Binaan di Rutan Kelas IIB Boyolali: 81 Dapat Remisi, Puluhan Terganjal Administrasi
Kemudian, untuk sementara hanya sapi lokal Boyolali yang diperbolehkan masuk.
Keputusan ini jelas disambut bahagian oleh para pedagang. Sebab, sudah lama, tepatnya sejak akhir Mei lalu, pasar Sapi ini ditutup.
Padahal banyak pedagang yang memiliki kredit bank, yang angsurannya tak bisa ditunda.
Beruntung, audiensi bersama DPRD Boyolali telah membuahkan hasil, ada kepastian waktu pembukaan pasar ini.
Sehingga, pihaknya tak jadi menggeruduk DPRD Boyolali dalam jumlah besar.
“Rencana kalau tidak membuahkan hasil akan demo. Bahkan jika hasil yang didapatkan tak sesuai yang diharapkan, beberapa masa pada datangan (ke DPRD) beramai-ramai,” jelasnya.
Paguyuban Pedagang Sapi Boyolali Geruduk DPRD
Tak kunjung dibukanya pasar hewan membuat paguyuban pedagang dan peternak Boyolali menggeruduk DPRD Boyolali, Senin (22/8/2022).
Hal itu mengingat penutupan pasar hewan di Boyolali sudah dilakukan sejak akhir Mei 2022.
Para pedagang pun pusing tujuh keliling dengan penutupan pasar ini.
Baca juga: Nasib Remaja yang Tidur di Makam Boyolali Berubah, Kini Bekerja di Bengkel hingga Ciptakan Lagu
Baca juga: Tempat Ngopi Syahdu di Boyolali : Minum Kopi Sambil Lihat Pemandangan Sawah di Titik Senja Dlingo
Jumeri, perwakilan dari Paguyuban Lembu Ireng Pasar Hewan Boyolali Desa Jelok, Cepogo mengaku pusing karena Pasar Hewan Jelok tak kunjung dibuka.
Apalagi sebagian besar modal yang digunakan pedagang berasal dari kredit bank.
"Sebagian besar, pedagang ini menggunakan modal dari bank. Sementara kami juga harus membayar angsuran bank," kata Jumeri saat menyampaikan keluhannya kepada Ketua DPRD Boyolali, Marsono, Senin (22/8/2022).
Jumeri mengatakan selama penutupan pasar, pedagang sapi dan masyarakat di sekitar kesulitan dalam memenuhi kebutuhan ekonomi.
Untuk itu, pihaknya berharap pasar hewan Boyolali bisa segera dibuka.
Baca juga: Potret Rumah Abah Lala, Pencipta Lagu Ojo Dibandingke, Sederhana di Lereng Gunung Merapi Boyolali
Baca juga: Penyebab Harga Telur Meroket di Boyolali Saat Bulan Suro : Populasi Ayam Petelur Berkurang 40 Persen
Menanggapi keluhan paguyuban ini, Marsono selaku Ketua DPRD Boyolali mengatakan sebenarnya mengetahui sekaligus merasakan penderita yang dialami para pedagang.
Pihaknya pun mendukung apa yang menjadi aspirasi para pedagang ini.
Oleh karena itu, Marsono mengatakan pihaknya bakal mengusulkan rencana uji coba pembukaan pasar hewan.
"Hanya saja, perlu ada kesepakatan bersama dan kesadaran dari para untuk mematuhi dan melaksanakan SOP yang akan dibuat nanti," pungkasnya.
(*)