Berita Boyolali Terbaru
Gegara Petani Lebih Pilih Tanam Tembakau, Harga Cabai Rawit Merah di Boyolali Tembus Rp 60 Ribu/Kg
Di Pasar Boyolali Kota harga cabai rawit menemus Rp 60 ribu/kg atau naik Rp 20 ribu. Pasokan yang berkurang dari petani ditengarai jadi sebab
Penulis: Tri Widodo | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Harga Sembako
Stabilnya harga kebutuhan pokok di Kabupaten Sragen pasca kenaikan harga BBM ternyata tak berlaku bagi komoditas cabai dan kedelai.
Hal ini berbeda dengan harga minyak goreng, bawang merah, bawang putih hingga gula pasir yang cenderung stabil di Pasar Bunder Sragen.
Harga kedua komoditi tersebut, yakni cabai dan kedelai bahkan meroket tajam.
Seperti cabai keriting merah yang harganya mengalami peningkatan hingga 2 kali lipat.
Baca juga: Masih Aman, Harga Minyak Goreng hingga Gula Pasir di Pasar Sragen Belum Terdampak Kenaikan Harga BBM
Baca juga: Update Harga Kebutuhan Pokok di Klaten : Cabai Naik Rp 5 Ribu/Kg, Beras Naik hingga Rp 1.000/Kg
Salah satu pedagang cabai, Triyono mengatakan cabai keriting merah, yang awalnya dibanderol Rp 35.000/kg, kini menjadi Rp 75.000/kg.
"Harga cabai naik, cabai keriting merah ini bisa 2 kali lipat naiknya, sekarang harganya Rp 75.000, awalnya Rp 30.000 atau Rp 35.000," ujar Triyono, kepada TribunSolo.com, Senin (5/9/2022).
Menurutnya, kenaikan harga cabai keriting merah sudah terjadi sejak 4-5 hari terakhir.
Selain itu, harga cabai rawit merah juga semakin pedas, yang sebelumnya Rp 36.000/kg, kini mengalami kenaikan menjadi Rp 50.000/kg.
Meski begitu, harga cabai lainnya cenderung stabil, yakni cabai rawit hijau Rp 26.000, cabai keriting hijau Rp 40.000, cabai merah besar Rp 55.000.
"Kalau yang lain, naik turunnya hanya Rp 2.000 sampai Rp 5.000," jelasnya.
Triyono menuturkan penyebab kenaikan harga cabai dipengaruhi oleh kenaikan harga BBM yang berdampak kepada ongkos kirim cabai.
Triyono sendiri mengambil cabai-cabai tersebut dari petani di Jawa Timur, seperti Probolinggo dan Madura.
"Penyebabnya karena faktor BBM naik, barangnya juga agak terbatas, karena ongkos kirim naik," katanya.
Baca juga: Kios Renteng Nglangon Sragen Bakal Tinggal Nama : Ada Sejak 1975, Dalam Waktu Dekat Akan Diratakan
Baca juga: Kabel Listrik ke Kulkas Korslet Gegara Tak SNI, Nyaris Bakar Habis Rumah Warga Gondang Sragen
"Dampaknya omzet turun, biasanya bisa jual 1,5 kwintal, ini cuma 50 kilogram saja, takut juga pembeli berkurang, biasanya harga mahal pembeli berkurang," tambahnya.