Berita Sragen Terbaru

Cikal Bakal Serangan Umum 4 Hari Solo: Mayor Achmadi Susun Siasat di Sragen, Hasilnya Penjajah Kalah

Sesepuh Wonosido Wardiman menceritakan, dahulu Mayor Achmadi datang ke Dukuh Wonosido sebagai tempat persembunyian dan susun siasat.

Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Septiana Ayu
Monumen Tentara Pelajar di Dukuh Wonosido, Desa Sidokerto, Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen, Sabtu (5/11/2022). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Patung Tentara Pelajar "Arjuna" berdiri tegak di pinggir Jalan Mayor Achmadi, Dukuh Wonosido, Desa Sidokerto, Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen.

Patung yang menggambarkan seorang pelajar laki-laki itu, membawa sebuah buku di tangan kirinya dan senapan laras panjang di tangan kanannya.

Patung setinggi dua meter ini juga memakai topi baret di kepalanya dan menghadap ke depan.

Dibawahnya terdapat bangunan segi empat, memiliki panjang dan lebar masing-masing 1 meter dan tinggi 1,5 meter.

Dibagian depan terdapat prasasti peresmian Monumen Tentara Pelajar ini yang didatangi oleh Pangdam IV/Diponegoro, Mayor Jenderal TNI Subagyo Hadisiswoyo pada 7 Agustus 1996.

Di sebelah timur, juga terdapat prasasti berisi Perintah Siasat Komandan Sub Wehrkreise (SWK) Arjuna 106 Mayor Achmadi.

Di belakang, terdapat simbol Brigade XVII sekaligus terdapat keterangan detail terkait Dukuh Wonosido yang digunakan sebagai tempat untuk menyusun perintah siasat.

Monumen tersebut juga dilengkapi prasasti yang berisikan nama-nama dibawah Komando SWK "Arjuna" 106.

Baca juga: Kans Dipasangkan Kembali dengan Anies Baswedan, Sandiaga Uno : Politik Cair, Jangan Mematok-matok

Baca juga: Kirab Fosil Purba Temuan Warga Meriahkan Festival Seni Budaya Krajan Keker Desa Manyarejo Sragen

Bertindak sebagai Komandan ialah Mayor Achmadi, kemudian Dan Rayon I Kapten Soehendro, Dan Rayon II Lettu Soemarto, Dan Rayon III Kapten Prakoso, Dan Rayon IV Kapten A Latief, dan Dan Rayon V Lettu Hartono.

Hingga sekarang, monumen tersebut masih terasa dengan baik dan dapat dilihat dengan jelas oleh pengendara motor yang lalu lalang.

Dikutip dari buku Persembahan Monumen Ex.TP/TNI Detasemen II Brigade 17 di Wonosido Solo, terdapat penjelasan makna simbolik dari monumen tersebut.

Disebutkan, patung ini disebut sebagai Tugu Peringatan Pertempuran 4 Hari di Kota Solo.

Tugu tersebut berdiri diatas pelataran berbentuk segi-empat menggambarkan bumi Nusantara bermata angin empat.

Kemudian, ditengah-tengah pelataran terdapat 4 undak-undak berbentuk segi-5 yang bermakna semangat 45 dan landasan Pancasila, sekaligus 4 tangga tersebut merupakan simbol pertempuran selama 4 hari.

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved