Berita Sragen Terbaru
Warga Sekitar Museum Sangiran Mengeluh Soal Status, 12 Tahun Kerja Masih Honorer, Padahal Sarjana
Warga sekitar Museum Sangiran yang menjadi honorer mengeluhkan status mereka. Padahal mereka sudah bekerja 12 tahun lamanya, namun belum ada kejelasan
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Ryantono Puji Santoso
Hal yang sama juga dialami oleh Subur, yang mana anaknya merupakan sarjana Arkeologi Universitas Gadjah Mada.
Namun, meski memiliki gelar, anak Subur juga hanya dipekerjakan sebagai tenaga honorer saja.
"Anak saya sama, padahal lulusan Arkeologi UGM, dan sudah saya ajak ikut meneliti sejak kecil, sampai sekarang masih menjadi pegawai honorer," ujarnya.
Warga sekitar Museum Sangiran pun berharap agar mereka bisa diangkat menjadi PPPK atau PNS.
Atau setidaknya Museum Sangiran lebih banyak mempekerjakan warga lokal.
Sementara itu, Kepala Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran, Iskandar Mulia Siregar mengatakan pengangkatan PPPK menjadi kewenangan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
"Kalau kebijakan penerimaan PPPK memang adanya di pusat ya, kita mengikuti, sebenarnya ini sedang ada proses perekrutan PPPK di pemda, tapi tidak disini," katanya.
Ia mengatakan, ada beberapa kali usulan secara lisan kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
"Kalau menyampaikan secara lisan ada, tapi untuk formasi itu pasti kita akan diminta secara resmi dari Jakarta, disana ada analisis jabatan, kita butuh formasi tertentu atau tidak, jika butuh nanti mereka akan meminta syarat-syaratnya," terangnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.