Berita Boyolali Terbaru
Potret Dinding Kali Pepe di Desa Ketaon : Tumpukan Sampah Menggunung, Sampai Rata dengan Jalan
Berbagai upaya agar tempat itu tak dijadikan tempat pembuangan sampah sebenarnya sudah dilakukan. Dari membuat pagar hingga spanduk larangan
Penulis: Tri Widodo | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Kelakuan warga ini bikin geleng-geleng.
Bagaimana tidak, dinding Kali Pepe yang ada di wilayah Desa Ketaon, Kecamatan Banyudono bak disulap jadi tempat penumpukan sampah.
Pantauan TribunSolo.com, tumpukan sampah memenuhi cekungan dinding sungai.
Tumpukan sampah itu pun sudah rata dengan jalan.
Aroma tak sedap nan menyengat memenuhi udara.
Banyak lalat hijau yang hinggap di sampah tersebut.
Di sana, tampak seorang yang membawa gerobak sedang menumpahkan sampah muatannya.
"Sudah bertahun-tahun buang sampah di sini," kata laki-laki paruh baya yang mengaku bernama Sodo itu, Rabu (1/2/2023).
Baca juga: Tahun Cerah untuk Dalang di Boyolali, Banjir Pesanan Set Gamelan, Omzet Tembus Rp 2,3 Miliar
Ternyata Sodo adalah orang yang menerima jasa pembuangan sampah dari rumah-rumah tangga.
Setidaknya ada 40 rumah yang telah menjadi langganannya.
Pria itu seakan tak peduli dengan apa yang dilakukannya yakni membuang sampah di area terlarang.
Menurutnya sampah yang ada tak mungkin dibuang ke TPA Winong.
"Bayarannya berapa mau dibuang ke TPA Winong ki? Tombok no kalau harus buang ke sana," ujarnya.
Dia mengaku hanya mematok Rp20 ribu per bulan kepada setiap pelanggannya.
"Buang sampah di sini ya tiap hari," jelasnya.
Sementara itu, Kasi Kesra Pemdes Ketaon, Sulis menyatakan sudah melakukan berbagai upaya agar tempat itu tak dijadikan tempat pembuangan sampah.
Mulai dari membuat pagar hingga memasang spanduk larangan.
Baca juga: Kondisi Jembatan Kalikunir Boyolali Memprihatinkan, Sayap Jembatan Roboh Diterjang Aliran Sungai
"Tapi orangnya (yang membuang sampah) ngeyel. Tidak bisa baca tulisan," katanya dengan jengkel.
Permasalahan sampah ini memang menjadi masalah serius.
Sebelum dibuang di dinding sungai itu, warga membuang di terowongan Ngangkruk.
Pihaknya sempat membuat sayembara bagi siapapun yang berhasil menangkap penyampah di terowongan akan diberikan hadiah.
"Kemudian warga membuang sampah ke tempat sampah yang sudah disediakan oleh Pemdes," jelasnya.
Namun, belakangan warga malah membuang sampah di dinding sungai Pepe.
(*)
Caption: Seorang warga membuang sampah di tumpukan sampah yang ada di dinding Kali Pepe, di Desa Ketaon, Kecamatan Banyudono, Rabu (1/2/2023)
Kasus DBD di Boyolali Tembus 188 Kasus per Maret 2024, Kecamatan Karanggede Paling Banyak |
![]() |
---|
Hati-hati, Berkendara di Jalan Solo-Semarang Lebih dari 80 KM per Jam, Bakal Kena Jepret Kamera ETLE |
![]() |
---|
Warga Winong Boyolali Diteror Bau Busuk, Biang Keroknya dari Kolam Limbah TernakĀ |
![]() |
---|
Pekerjaan Tol Solo-Jogja Masih Dikebut, Jalan Fungsional Saat Mudik Lebaran Bakal Lebih Panjang? |
![]() |
---|
Gadis Asal Solo Diterima Kuliah di 10 Universitas Luar Negeri, Persiapannya Hanya Dilakukan Setahun |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.