Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Boyolali Terbaru

Excavator Ditinggal Berbulan-bulan di Sekitar Tol Solo-Jogja : Ternyata Rusak, Bukan Perkara Mistis

Excavator di proyek Tol Solo-Jogja di Dukuh Rejoso, Desa Sambon, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali ditinggal begitu saja.

Penulis: Tri Widodo | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Tri Widodo
Sebuah alat berat terparkir di lokasi proyek tol Solo-Jogja di Dukuh Rejoso, Desa Sambon, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali, Sabtu (11/2/2023). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Sebuah alat berat berupa excavator ditinggal begitu saja di proyek Tol Solo-Jogja.

Sedah berbulan-bulan, excavator atau yang biasa disebut masyarakat bego berada di lingkungan calon interchange akses keluar masuk Tol Solo-Jogja dan Semarang-Solo-Ngawi.

Lokasinya itu ada di Dukuh Rejoso, Desa Sambon, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali.

Bego itu berdiri timbunan tanah yang lebih tinggi dari jalan desa di sebelah timurnya.

Kondisi alat berat itu pun tampak sudah tak terawat.

Bego berwana kuning itu tampak kusam, begitu juga catnya sudah banyak yang mengelupas.

Body mesin itu pun juga tampak berkarat.

Bahkan, kondisi pintu terus terbuka dan kaca ruang kemudi alat berat itu sudah tak ada.

Baca juga: Merananya Pembudidaya Cacing Sutra di Guwokajen, Panen Turun 50 Persen Gegara Proyek Tol Solo-Jogja

Baca juga: Konsinyasi 10 Bidang Tanah Terdampak Tol Solo-Jogja Dikabulkan PN Boyolali, Nilainya Rp 8,6 Miliar 

Jumiyati salah satu warga mengaku jika keberadaan bego di lokasi itu sudah lama.

"Kalau setahun ya belum ada. Sudah berapa bulan ya. Lupa. Kalau 2 bulan ya lebih," ujarnya kepada TribunSolo.com, Sabtu (11/2/2023).

Puji salah satu sopir truk dum mengatakan jika bego itu bukan berasal dari perusahaan yang sama dengan truknya.

"Begonya itu punyanya subkon (sub kontraktor). Kalau punya juragan saya sudah pasti langsung diperbaiki kalau rusak," jelas.

Bego itu tak bisa dioperasikan lantaran mengalami kerusakan bukan masalah mistis.

Hal itu pun dibenarkan, Project Produksi Manager (PPM), PT Adhi Karya, Eko Prabowo.

"Iya (rusak) lagi perbaikan," jelasnya.

Dia menyebut ada sparepart alat berat itu yang musti diganti.

Hanya saja tak setiap kota ada yang menyediakan sparepartnya.

Bahkan, pihaknya perlu ke ibukota untuk bisa mendapatkan sparepart yang dibutuhkan.

"Beli sparepart dari Jakarta," Jelasnya.

Setelah mendapat sparepartnya, pihaknya juga berencana membawa alat berat itu ke bengkel. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved