Breaking News
Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo Terbaru

Cerita Kampung Langganan Banjir di Solo: Rumah Sederhana Pun Masih Laku Dijual Rp300 Juta

Tanah terdampak banjir di Solo ternyata memiliki harga yang mahal. Seperti di Kedunglumbu, Pasar Kliwon yang masih mencapai ratusan juta.

|
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Ryantono Puji Santoso
TribunSolo.com/Adi Surya Samodra
Salah satu sudut perkampungan di Palugunan, Kelurahan Kedunglambu, Kota Solo. Kawasan ini menjadi satu tempat yang terdampak banjir. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Beberapa tanah atau rumah di kawasan terdampak banjir Kota Solo memiliki nilai jual yang tergolong tinggi. 

Misalnya saja di kawasan RT 1/ RW 1, Kelurahan Kedunglumbu, Kecamatan Pasar Kliwon

Kawasan tersebut sempat terendam setinggi pusar orang dewasa atau 50 meter lebih pada Kamis (16/2/2/2023). 

Kendati demikian, itu tidak membuat tanah atau rumah di kawasan tersebut sepi peminat. 

Ketua RT setempat, Slamet mengatakan, dulu lebih kurang tiga tahun lalu, ada warga yang sempat menjual rumahnya yang memiliki luas lebih kurang 100 meter persegi. 

Rumah tersebut dijual karena pemilik meninggal dunia. Anak dari pemilik itu kemudian memutuskan untuk menjual rumah tersebut. 

"Dengar-dengar itu lebih kurang Rp 300 juta dengan luasan 80 sampai 100 meter persegi," ucap Slamet kepada TribunSolo.com. 

Rumah pemilik yang kesehariannya bekerja sebagai saudagar kain itu dibeli salah seorang saudagar bakso/mie ayam.

Pembeli merupakan salah seorang warga beda kelurahan yang tidak jauh dari rumah tersebut.

"(Kalau jual rumah di kawasan ini) ada yang laku, ada yang tidak," ujar Slamet.

Kawasan RT 1 RW 1, untuk diketahui, dekat dengan aliran anak Sungai Bengawan Solo, Kali Tegal Konas. 

Aliran tersebut sempat banjir saat tahun 2007 di mana ketinggiannya mencapai lebih kurang 1,5 meter. 

Kendati demikian, kawasan itu dekat dengan kantor Kelurahan Kedunglumbu dan jarak ke jalan raya pun tidak jauh. 

Jaraknya 500 meter untuk bisa sampai ke Jalan Kapten Mulyadi.

Baca juga: E-KTP dan KK Hilang Imbas Banjir, Warga Solo Tak Perlu Bingung, Dispendukcapil Siap Terbitkan

Itu pun juga tergolong dekat dengan Pasar Kliwon Kota Solo dan SD Negeri 1 Pasar Kliwon.

Untuk ke Balai Kota Solo, warga RT 1 / RW 1, Kelurahan Kedunglumbu, Kecamatan Pasar Kliwon perlu menempuh 1,6 kilometer.

Tidak hanya itu, kawasan RT 2 RW 6, Kelurahan Pucangsawit, Kecamatan Jebres, Kota Solo juga tak sepi peminat. 

Kawasan RT tersebut tergolong dekat dengan aliran Sungai Bengawan Solo

Itu kemarin juga sempat terdampak banjir. Ketinggian airnya pun, ada yang sampai di atas pintu sekira 1,5 meter. 

Kawasan itu memang menjadi kawasan langganan banjir. Bahkan saat tahun 2007, ada rumah yang sampai terendam nyaris menutupi atap.

Ketua RT setempat, Riyanto mengatakan dirinya sudah tinggal di sana sejak tahun 1998.

Dia tinggal di rumah dengan luasan 43 meter persegi. 

"Daerah sini lebih tinggi dari tempat tinggal sebelumnya di Kalangan," kata dia. 

Daerah Kalangan merupakan kawasan rawan banjir saat itu. 

Saat musim hujan, kawasan rumah Riyanto bisa kebanjiran beberapa kali seminggu. 

Itu membuat Riyanto pindah ke Pucangsawit. 

Meski langganan banjir, rumah Riyanto masih aman, termasuk saat tahun 2007. 

Riyanto mengatakan dirinya beli rumah di RT 2 RW 6 Pucangsawit di kisaran Rp 20 jutaan. 

"(Kalau harga jual ini) bisa naik seratus persen. Rp 100 sampai Rp 200 juta ada," ucapnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved