Berita Solo Terbaru
Warga Ketiban Hujan Emas dari Masjid Zayed: Rumah Jadi Toilet Umum Dadakan, Jualan Kresek Juga Laris
Masjid Raya Sheikh Zayed Solo yang begitu megah, membawa berkah bagi warga sekitar, sehingga membuka pendapatan baru untuk mereka.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Hadirnya Masjid Raya Sheikh Zayed Solo yang begitu megah, membawa berkah.
Tak hanya mereka yang membuka lahan parkir hingga menjamurnya PKL aneka kuliner.
Kini, beberapa ada juga warga yang menyewakan toilet hingga jualan kresek.
Meski toilet di dalam masjid cukup memadai, beberapa orang memilih menggunakan toilet milik warga sekitar karena di antaranya bisa mandi.
"Soalnya kalau masjid tidak boleh buat mandi," kata warga yang membuka toilet, Tuti (55) kepada TribunSolo.com, Selasa (7/3/2023).
Warga Rejosari RT 6 RW 13, Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari ini mengaku bak mendapatkan durian runtuh dengan hadirnya masjid megah senilai Rp 300 miliar.
Terlebih saat weekend, pengunjung bisa menembus angka 20 ribu orang.
"Kalau hari biasa Rp 100-150 ribu. Kalau akhir pekan Rp 700-800 ribu," terangnya.
Ia blak-blakan memasang tarif rendah seperti pada umumnya yakni buang air kecil Rp 2.000, sementara untuk mandi Rp 5.000.
Baca juga: Beredar Iklan Lowongan Kerja Jadi Satpam di Masjid Zayed Gaji Rp 6 Juta, Ini Penjelasan Pengelola
Baca juga: Efek Masjid Raya Sheikh Zayed Solo : Karang Taruna Sewa Lahan untuk Tempat Parkir, Dapat Banyak Cuan
"Kebanyakan mandi dan buang air kecil. Kalau buang air besar kadang saya suruh ke toilet umum," terangnya.
Para pengunjung terkadang tidak kenal waktu. Bahkan ada beberapa pengunjung yang datang pukul 02.00 dini hari.
Ada pula pukul 11.00 malam. Ia pun tak melayani mereka karena butuh istirahat.
"Kami buka sekitar pukul 04.00. Nanti sampai sekitar pukul 10.00 malam," jelasnya.
Ia bukan satu-satunya penyewa toilet.
Beberapa warga juga ikut meraup rezeki dari menyewakan toilet untuk pengunjung.
"Di sini ada 4. Ngantri semua," terangnya.
Ia bahkan berniat akan menambah 2 toilet lagi agar bisa melayani lebih banyak pengunjung. "Suruh buat lagi. Nanti kalau ada dana," ungkapnya.
Ia pun bersyukur dari dibangunnya masjid ini bisa mendatangkan rejeki bagi warga sekitar.
"Kalau menurut kami beruntung dan bahagia. Adanya masjid jadi berkah buat warga sekitar," tuturnya.
Tak hanya cerita soal penyewaan toilet.
Kini, Tuti juga nyambu menjual barang-barang remeh yakni plastik kresek untuk tempat sandal.
Menurut Tuti, pengunjung menyambut jasa ini terutama bagi yang takut kehilangan sandal atau terrtukar dengan lainnya.
Mengingat jumlah orang yang datang membuladak.
"Untuk wadah sandal. Seikhlasnya. Ngasih Rp 1.000 diterima," tuturnya.
Jika hujan datang mereka pun ikut kehujanan rezeki, karena mereka bahkan bisa mengantongi sampai ratusan ribu.
"Kalau hujan ojek payung. Bisa dapat Rp 100-200 ribu," tuturnya. (*)
Pasar Kabangan Dinilai Kurang Strategis Digabung dengan Pasar Jongke Solo Jateng, Ini Kata Pedagang |
![]() |
---|
Gibran Sebut Aduan Mahasiswa UNS ke Dirinya Salah Alamat, Minta Langsung ke Menteri Pendidikan |
![]() |
---|
Gibran Geber Pengerjaan 2 Lapangan Blulukan dan Stadion UNS Jelang Piala Dunia U-17 |
![]() |
---|
Tempuh Rute 113,7 Km, Ganjar Harap Peserta Tour de De Borobudur Nikmati Wisata yang Tersaji |
![]() |
---|
Gibran Lagi di Korea Selatan, tapi Diminta Presentasikan Pengentasan Kemiskinan dalam Rakernas PDIP |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.