Berita Boyolali Terbaru
Misteri Rumah Tua di Boyolali yang Terdampak Tol Solo-Jogja : Konon, Diyakini Simpan Pusaka Ghaib
Rumah almarhum nenek Sri Surantini sudah dibongkar. Rumah tua terdampak Tol Solo-Jogja yang dibebaskan melalui jalur konsinyasi.
Penulis: Tri Widodo | Editor: Adi Surya Samodra
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Rumah almarhum nenek Sri Surantini sudah dibongkar.
Rumah tua terdampak Tol Solo-Jogja yang dibebaskan melalui jalur konsinyasi.
Meski belum bisa mencairkan uang ganti rugi (UGR), namun lokasi rumah itu ada di tengah-tengah ruas yang akan difungsikan saat lebaran nanti.
Sebagian ruas jalan tol Solo-Jogja itu rencana bakal dipakai untuk arus mudik lebaran.
Panjangnya mencapai 6 Kilometer dari Kartasura sampai perbatasan Klaten.
Baca juga: Ingat Rumah Mendiang Sri Surantini di Boyolali ? Kini Mulai Dibongkar, Keluarga Tinggal di Kontrakan
Baca juga: Imbas Angin Puting Beliung di Boyolali, Pohon Besar Tumbang, Timpa 3 Ruko dan 4 Sepeda Motor
Namun, ternyata rumah itu bukan rumah sembarangan.
Rumah itu menyimpan banyak pusaka yang tak terlihat.
Sebagai informasi, rumah itu berada di samping sebuah sungai alami.
Sungai itu diyakini sebagai pusat kerajaan ghaib.
Bahkan, saat pengeboran untuk pondasi jembatan tol beberapa bulan lalu, pekerja sangat kesulitan.
Setiap kali mengebor tanah, pasti mendapatkan batu besar.
Kini, setelah rumah itu dibongkar, banyak orang yang memburu pusaka yang diyakini sakti mandraguna yang terkubur di dalam tanah bekas rumah itu.
Gunawan pemilik rumah itu, mengaku setelah rumah orang tuanya itu dibongkar, banyak warga dari berbagai daerah yang berdatangan.
Para pelaku spiritual itu kemudian meminta ijin untuk mengambil pusaka yang tersimpan ghaib di rumah itu.
"Mereka datang itu setelah melihat rumah sudah mulai dibongkar. Minta izin untuk mengambilnya (pusaka)," ungkapnya kepada TribunSolo.com, Sabtu (11/3/2023).
Karena, memang, menurut pelaku spiritual yang datang dari Solo, Klaten bahkan dari Jogja itu, ada berbagai jenis pusaka yang melimpah ruah di rumahnya itu.
Mulai dari keris, cundrik, tombak hingga tongkat pusaka.
Dengan senang hati, dia pun mengizinkan belasan orang dari berbagai daerah itu untuk mengambilnya.
Setelah mendapat izin itu, belasan orang itu hampir setiap malam datang ke rumahnya tersebut.
Mereka pun kemudian melakukan ritual tertentu, untuk bisa menarik pusaka.
"Sejak Selasa malam itu, ada belasan orang yang datang. Biasanya mulai pukul 22.00 WIB sampai dini hari, pukul 2 atau 3 gitu," jelasnya.
Dia yang begitu mendalami hal semacam kurang begitu mengetahui mengenai adanya pusaka tersebut.
Hanya saja, mereka terlihat melakukan ritual dengan membakar dupa dan semedi di dalam rumah.
Setelah itu, bagi yang berhasil menarik pusaka, mereka akan menggali lantai sesuai petunjuk ghaib yang didapatkan.
"Itu lobang di pojokan itu kan bekas galian para pemburu ini. Katanya yang belum bisa diambil itu tombak dan tongkat pusaka," pungkasnya.
(*)
Kasus DBD di Boyolali Tembus 188 Kasus per Maret 2024, Kecamatan Karanggede Paling Banyak |
![]() |
---|
Hati-hati, Berkendara di Jalan Solo-Semarang Lebih dari 80 KM per Jam, Bakal Kena Jepret Kamera ETLE |
![]() |
---|
Warga Winong Boyolali Diteror Bau Busuk, Biang Keroknya dari Kolam Limbah Ternak |
![]() |
---|
Pekerjaan Tol Solo-Jogja Masih Dikebut, Jalan Fungsional Saat Mudik Lebaran Bakal Lebih Panjang? |
![]() |
---|
Gadis Asal Solo Diterima Kuliah di 10 Universitas Luar Negeri, Persiapannya Hanya Dilakukan Setahun |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.