Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Viral

Nasib Peneliti BRIN yang Ancam Muhammadiyah Perkara Beda Lebaran : Bakal Disidang, Karier Terancam

Diketahui, APH menulis postingan bernada ancaman terhadap warga Muhammadiyah.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
Kompas TV
Kepala BRIN saat RDP dengan DPR RI, Senin (30/1/2023). BRIN meminta maaf kepada Muhammadiyah atas komentar bernada ancaman yang disampaikan penelitinya berinisial APH di media sosial. 

TRIBUNSOLO.COM -- Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bakal menggelar sidang etik terhadap peneliti BRIN berinisial APH yang jadi sorotan karena postingan ancamannya di Facebook.

Diketahui, APH menulis postingan bernada ancaman terhadap warga Muhammadiyah.

Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko, melalui keterangan resminya menyebut pihaknya telah melakukan pengecekan atas informasi dan status dari penulis komentar yang meresahkan masyarakat tersebut.

Baca juga: Viral Oknum Peneliti BRIN Ancam Warga Muhammadiyah karena Beda Lebaran, MUI Tunggu Polisi Bergerak

BRIN bakal melakukan sidang Majelis Etik ASN terhadap APH, meski yang bersangkutan telah menyampaikan permohonan maafnya.

"Langkah konfirmasi telah dilakukan untuk memastikan status APH adalah ASN di salah satu pusat riset BRIN," kata Tri Handoko, dalam keterangannya, Selasa (25/4/2023).

"Selanjutnya, sesuai regulasi yang berlaku BRIN akan memproses melalui Majelis Etik ASN, dan setelahnya dapat dilanjutkan ke Majelis Hukuman Disiplin PNS sesuai PP 94/2021."

Dia menjelaskan, sidang Majelis Etik ASN tersebut diagendakan digelar pada Rabu (26/4) besok.

Baca juga: Riset BRIN di Sumur Tua dan Benda Aneh di Mranggen Klaten : Dulu Tempat Pemujaan Era Mataram Kuno

"Setelahnya sidang Majelis Hukuman Disiplin ASN untuk penetapan sanksi final," ujarnya.Diberitakan sebelumnya, akun Facebook dengan handle akun "a.p.hasanuddin" dalam sebuah diskusi mengancam warga Muhammadiyah .

Akun itu disebut-sebut sebagai salah satu ASN peneliti di BRIN, berinisial APH.

Adapun komentar yang ditulis oleh salah satu sivitas BRIN tersebut terkait diskusi tentang perbedaan penetapan 1 Syawal 1444 H.

Dalam postingannya ia menuliskan kata ancaman hingga siap jika dipenjara.

Sementara APH sendiri belakangan meminta maaf atas komentarnya yang membuat heboh itu.

Baca juga: Viral Video TNI Tendang Pemotor Perkara Rem Mendadak, Kapuspen Kantongi Identitas Pemilik Motor

Permintaan maaf disampaikan lewat sepucuk surat.

"Melalui surat ini memohon maaf kepada pimpinan dan warga Muhammadiyah atas komentar saya di Facebook terhadap seluruh warga Muhammadiyah di Akun Facebook tertanggal Minggu, 23 April 2023," kata Andi dalam pernyataan tertulisnya, Senin (24/4).

Andi berkilah komentar itu dikarenakan rasa emosi dan ketidakbijaksanaan saat melihat akun Thomas Djamaluddin diserang oleh sejumlah pihak.

Dia pun mengaku menyesal dan meminta maaf kepada warga Muhammadiyah yang merasa tersinggung.

"Saya berjanji tidak akan mengulangi perbuatan semacam ini lagi di waktu-waktu mendatang," katanya.

(*)

Sumber: Kompas TV
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved