Berita Solo

Syarat KTP & KK, Bikin Pengusaha Pangkalan Elpiji Solo Pusing, Sudah Begitu Dapat Caci Maki Pengguna

Sejumlah kendala dihadapi Para pengusaha pangkalan gas elpiji di Kota Solo ketika menerapkan aturan baru pembelian gas elpiji 3 kilogram.

|
Penulis: Andreas Chris Febrianto | Editor: Adi Surya Samodra
TribunSolo.com/ Mardon Widiyanto
ILUSTRASI Penjual gas elpiji 3 kg 

Usai diedarkan pada 23 Mei lalu, aturan tersebut diakui Retno harus langsung bisa dilaksanakan.

"Sebenarnya ini juga masalah untuk pangkalan sendiri untuk pangkalan sendiri harus menyiapkan android, padahal itu nggak murah, itu yang tidak terpikirkan oleh pertamina," jelas pemilik pangkalan gas elpiji di daerah Petoran Jebres itu.

Apalagi pemilik pangkalan disebut Retno minimal harus memiliki android untuk bisa menggunakan aplikasi yang dikeluarkan Pertamina untuk mengatur distribusi gas.

"Padahal keuntungan kita sangat tipis, dan kita udah dipatok keuntungan harus sekian, itu kalau dikumpulin setahun belum tentu bisa kebeli android," pungkasnya.

Keluhan Warga

Sebelumnya, sejumlah masyarakat mengeluhkan aturan pembelian gas elpiji 3 kilogram yang harus menyertakan fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK).

Imron (65) warga Kemlayan saat ditemui salah satu agen gas elpiji di jalan RM Said, Ketelan Banjarsari mengaku aturan pembelian menyulitkan dirinya.

Kalau beli satu kali dalam sebulan tak mengapa, padahal Imron membeli untuk keperluan UMKM.

"Terlalu ribet, saya kurang setuju, kita itu maunya lung duit, lung barang (membayar, mendapat barang)," ujar Imron saat ditemui TribunSolo.com, Selasa (23/5/2023).

Aturan pengumpulan fotokopi KK dan KTP menurut Imron menyusahkan warga kecil.

"Kalau bisa rakyat itu dibikin semudah mungkin, jadi kita itu mau masak itu kita beli langsung bisa," tambah Imron.

Imron juga cemas, data pribadi yang ia kumpulkan bisa disalahgunakan oleh orang tak bertanggungjawab.

"Kalau KK dan KTP itu kan ada NIK-nya, kalau ada NIK-nya kan bisa disalahgunakan, bisa dipinjamkan online itu lho," terang Imron.

"Itu banyak yang terjadi seperti itu, kita nggak pinjem kok tahu-tahu banyak tagihan, ketakutannya itu," bebernya.

Baca juga: Pemkab Sukoharjo Pastikan Stok Gas Elpiji 3Kg Aman Jelang Idul Adha, Pembeli Lampirkan Fotocopy KTP

Baca juga: Siap-siap, Beli Gas Elpiji 3 Kg Bakal Makin Ribet Tahun Depan, Hanya yang Terdaftar Boleh Beli

Aturan membawa fotokopi data diri disebut Imron sebetulnya sudah berjalan sejak lama.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved