Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Sapi Kurban Jokowi

Keluhan Sukasno, Pemilik Sapi Yang Batal Dibeli Jokowi : Nafsu Makan Bima Turun, Usai Diambil Sampel

Sukasno meluapkan keluhannya setelah sapi miliknya yang bernama Bima dinilainya dalam kondisi cacat setelah pemeriksaan dinas terkait.

Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Adi Surya Samodra
Tribunsolo.com/Mardon Widiyanto
Kondisi sapi milik Sukasno (69), warga Desa Doplang, Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar yang batal dibeli Presiden Jokowi 

Sebelumnya, Presiden Jokowi batal membeli sapi dari Sukasno (69) warga Desa Doplang, Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar

Hal ini tentu membuat harapan peternak tersebut pupus. 

Padahal, sebelumnya Sukasno sudah dimintai NPWP, KTP, hingga nomor rekening.

Sapi milik Sukasno juga dinyatakan lolos dalam tes kesehatan dan kategori berat di atas 700 kilogram.

Sukasno mengatakan, sapinya yang berjenis PO sudah ia pelihara sejak 2018 silam dengan harga Rp 20 juta.

"Saat itu, saya beli sapi itu masih kecil di Pasar Hewan di Prambanan, Sleman Yogyakarta," kata Sukasno, kepada TribunSolo.com, Selasa (20/6/2023).

Sukasno mengatakan, sapi yang dinamai Bima ini pernah jadi calon sapi yang dibeli Presiden Jokowi tahun lalu.

Namun pada saat itu, Bima, sapi milik Sukasno gagal lolos karena ada penyakit cacing hati.

"Tahun kemarin sudah mau dibeli, namun ada kendala masalah cacing hati sehingga batal itu saya tidak apa-apa saat itu," ucap Sukasno.

Baca juga: Presiden Jokowi Berkurban 10 Sapi untuk Jawa Tengah, Sembilan Ekor Dialokasikan untuk Solo

Baca juga: Ada Temuan Sapi Kurban Berpenyakit di Solo: Kaskado, Pilek hingga Scabies

Dia mengatakan, pada tahun ini, sapinya terpilih lagi sebagai calon sapi yang dibeli Presiden Jokowi pada tahun ini.

Sukasno dihubungi kembali .

Ia mengatakan, pada saat itu, dirinya diminta untuk menimbang Bima, sapi miliknya.

"Setelah ditimbang, hasilnya kami kirim dan saat itu, dari dinas memberikan kabar bahwa tim pemeriksaan kesehatan hewan akan ke sini," ucap Sukasno.

Dia mengatakan, pada saat itu, pemeriksaan dilakukan dua cara yaitu dari feses dan darah pada Mei 2023.

Kedua sampel itu masing-masing diambil oleh tim pemeriksaan dari Semarang dan Yogyakarta.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved