Berita Karanganyar

Tradisi Pedagang Pasar Wisata Tawangmangu Sambut Bulan Suro: Berhenti Jualan Sejenak, Gelar Kenduri

Berbagai ubo rampe disiapkan untuk disantap bersama. Mulai dari tumpeng, buah-buahan, jajanan pasar, ingkung hingga nasi berkat.

Tribunsolo.com/Istimewa
Sambut bulan Suro, Pedagang Pasar Wisata Tawangmangu gelar acara kenduri, Jum'at (21/7/2023). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto

TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Beragam cara dilakukan oleh masyarakat untuk memperingati bulan Muharram atau bulan Suro di penanggalan Jawa.

Ada yang melakukan peringatan itu dengan menggelar kirab hingga tasyakuran kenduri.

Peringatan dengan kenduri juga dilakukan oleh pedagang Pasar Wisata Tawangmangu, di Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jum'at (21/7/2023) kemarin.

Lurah Pasar Wisata Tawangmangu, Satoto, mengatakan, kegiatan rutin tahunan ini bermakna gotong-royong antar pedagang dan memanjatkan doa kepada sang pencipta.

"Tirakatan diikuti para sesepuh dan koordinator los dan kios serta oprokan," ucap Satoto kepada TribunSolo.com, Sabtu (22/7/2023).

Satoto mengatakan berbagai ubo rampe disiapkan untuk disantap bersama.

Mulai dari tumpeng, buah-buahan, jajanan pasar, ingkung hingga nasi berkat.

Para pedagang melalui paguyubannya telah mempersiapkan sejak Kamis malam (20/7/2023) dengan tirakatan.

Prosesi tirakatan diikuti para simpul pedagang dan masyarakat setempat di lokasi pasar.

Adapun acara kali ini merupakan tahun kelima digelar.

"Jumat pagi kemarin, seluruh pedagang nyengkuyung, mereka berhenti sejenak berjualan untuk mengikuti doa bersama, tiap masuk bulan Syuro, adakan kendurian. Ini tahun kelima," ungkap Satoto.

Baca juga: Kebakaran Lahan di Karanganyar, Bakar Sampah Jadi Biang Kerok

Baca juga: Masa Liburan Sekolah Sudah Usai, Jembatan Kaca Kemuning Karanganyar Tetap Diserbu Wisatawan

Kenduri ini dihadiri seluruh pedagang, ulama dan pejabat Dinas Perdagangan Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disdagperinnaker) di selasar lantai dasar Pasar Wisata Tawangmangu.

Acara kenduri tersebut sempat terhenti dua tahun karena pandemi.

Namun kini kenduri yang dimulai lagi menyemangati para pedagang dalam beraktivitas.

"Maknanya rasa syukur, diberi kesempatan berdagang lagi dan sehat, pandemi kemarin benar-benar memukul para pedagang," kata Satoto.

Satoto menjelaskan acara tersebut merupakan inisiatif para pedagang Pasar Tawangmangu.

Setiap kelompok pedagang menyumbang aneka santapan tergantung keikhlasan dan kemampuan.

Pada kenduri kali ini, sampai terkumpul 40 ingkung dan makanan kendurian disantap usai doa bersama.

Hadir dalam kesempatan itu Kepala Disdagperinnaker Martadi dan pejabat di dinasnya.

"Ini patut dicontoh, para pedagang bergotong royong, guyup rukun dan lebih bersemangat, semoga terus dilestarikan tradisi yang baik ini, terlebih, kekompakan pedagang mendukung geliat pasar wisata Tawangmangu," pungkas dia.

(*)

 

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved