Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Tudingan Korupsi UNS

Sikapi Dugaan Korupsi di Kampus, BEM UNS Minta Kejelasan dari Eks MWA-Rektorat Lewat Diskusi Terbuka

Acara diskusi publik bertajuk 'Dinamika Pencopotan Pejabat dan Dugaan Korupsi' ini bakal diadakan Rabu (26/7/2023), di Hutan FISIP UNS.

Istimewa
BEM UNS menggelar diskusi publik bertajuk 'Dinamika Pencopotan Pejabat dan Dugaan Korupsi' yang akan diadakan Rabu (26/7/2023) di Hutan FISIP UNS 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Andreas Chris Febrianto Nugroho

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Desas-desus adanya sejumlah masalah di dalam kampus Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo ditanggapi langsung oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UNS dengan upaya mengadakan diskusi terbuka.

Diskusi terbuka itu mengundang sejumlah pihak baik dua mantan guru besar dan anggota Majelis Wali Amanat (MWA) Hasan Fauzi dan Tri Atmojo, serta pihak rektoran UNS.

Ketua BEM UNS, Hilmi Ash Shidiqi saat dikonfirmasi mengatakan acara diskusi publik bertajuk 'Dinamika Pencopotan Pejabat dan Dugaan Korupsi' bakal diadakan Rabu (26/7/2023) di Hutan FISIP UNS.

Diskusi publik ini, dikatakan Hilmi merupakan langkah untuk mengetahui terkait desas-desus yang terjadi di dalam kampus.

"Acara diskusi publik, atas desas desus isu korupsi yang terjadi saat ini di UNS," jelas Hilmi, kepada TribunSolo.com, Selasa (25/7/2023) sore.

"Kami mengundang seluruh mahasiswa dan masyarakat, dan kami juga mengundang sebagai pemantik 2 profesor eks-MWA dan juga pihak rektorat," sambungnya.

Baca juga: Dilaporkan Forum Peduli UNS ke KPK, Rektor UNS: Kita Tegak Lurus pada Hukum

Baca juga: Mahasiswa Tuding UNS Curangi Kuota Jalur Mandiri, Untuk Mainkan Penerimaan Uang Gedung

Sementara itu Hilmi menerangkan bahwa sampai saat ini yang mengkonfirmasi kehadiran baru dari pihak Hasan Fauzi dan Tri Atmojo.

"Saat ini baru pihak eks MWA yang konfirmasi hadir. Rektorat belum konfirmasi," ungkapnya.

Hilmi kembali menegaskan bila undangan untuk pejabat UNS itu tidak diindahkan maka ada upaya menutupi informasi dari pihak kampus.

"Berarti ada itikad tidak baik dari rektorat, ketika mahasiswa ingin meminta penjelasan akan tetapi undangan tidak dipenuhi," urai dia.

Lebih lanjut, Hilmi mengatakan ada kemungkinan pihaknya akan mengadakan aksi demo bila masih belum ada kejelasan terkait desas-desus permasalahan yang ada di dalam kampus UNS itu.

"Sangat memungkinkan (ada aksi demo kedepannya)," pungkas Hilmi.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved