Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Menarik

Ibu Ini Keluhkan 13 Kali Gagal Ujian SIM, Ini Kata Dirlantas Polda Jatim

Menurutnya, ia sudah menjalankan instruksi Kapolri dengan mempermudah berbagai proses ujian tanpa perlu menghilangkan esensinya.

Penulis: Tribun Network | Editor: Ahmad Syarifudin
TribunSolo.com/Septiana Ayu Lestari
Arena uji praktik SIM untuk sepeda motor di Kantor Pelayanan SIM Polres Sragen. 

TRIBUNSOLO.COM - Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Jawa Timur Kombes Pol M Taslim Chairuddin buka suara terkait video viral yang berisi seorang ibu yang mengeluhkan anaknya 13 kali gagal ujian SIM. Menurutnya, ia sudah menjalankan instruksi Kapolri dengan mempermudah berbagai proses ujian tanpa perlu menghilangkan esensinya.

Video yang berisi aksi protes seorang ibu lantaran anaknya sudah 13 kali gagal ujian surat izin mengemudi (SIM) di Gresik, Jawa Timur, viral. Video berdurasi 4 menit 57 detik tersebut salah satunya diunggah oleh akun TikTok ini, Rabu (2/8/2023).

Tampak dalam video, perempuan warga Perumahan Graha Bunder Asri, Kecamatan Kebomas, Gresik, bernama Marita Sani (42) ini mengatakan, dirinya sempat adu mulut dengan Satlantas Polres Gresik.

"Assalamualaikum, salam sejahtera untuk semuanya. Hari ini tanggal 1 Agustus 2023 saya mau bercerita sedikit, ini saya mau memberitahukan ke Bapak Kapolri, tadi pagi saya sempat adu mulut dengan petugas Satlantas Polres Gresik, tempat domisili saya," ujarnya.

Baca juga: Puluhan Warga Solo Raya Gelar Demo di Taman Sriwedari, Tuntut Rocky Gerung Diadili

"Tadi itu saya mau ngantar anak saya, kenapa kok sampai 13 kali enggak lulus-lulus," lanjut Marita dalam video. Hingga Kamis (3/8/2023) siang, unggahan video TikTok itu telah menuai lebih dari 367.000 tayangan, 17.600 like, dan 3.700 komentar dari warganet.

Saat dikonfirmasi, Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Jawa Timur Kombes Pol M Taslim Chairuddin menyampaikan permohonan maaf, baik kepada pimpinan Polri maupun masyarakat. Taslim mengungkapkan, dari sekian banyak poin yang disampaikan dalam video, hanya satu hal yang merupakan kebenaran.

"Putranya tes praktik 13 kali tidak lulus," ujarnya kepada Kompas.com, Rabu (3/8/2023).

Perihal Kasatlantas yang tidak berada di Polres Gresik, menurutnya, dikarenakan sedang menjalani tugas lain. Sementara itu, berkenaan dengan belasan kali gagal ujian SIM, Taslim melanjutkan, mestinya cukup tiga kali gagal ujian SIM, kemudian dipanggil, didalami, dan diberikan pencerahan atau konseling. Bahkan, jika diperlukan, yang bersangkutan diberikan ruang untuk mendapatkan pelatihan khusus.

Baca juga: Rekaman Stabil, Jaksa Ragukan Shane Lukas Syok Lihat Penganiayaan Mario Dandy

"Kita menerbitkan SIM itu adalah untuk menjamin pemilik SIM kompenten dalam mengemudikan kendaraan agar tidak membahayakan dirinya dan orang lain di jalan," ucapnya.

Namun, pihaknya menyayangkan perempuan dalam video yang mengatakan bahwa pihaknya abai dengan instruksi Kapolri.

Taslim menjelaskan, benar bahwa Kapolri pada 23 Juni 2023 meminta Kepala Korlantas Polri (Kakorlantas) untuk mengevaluasi materi uji praktik SIM, khususnya angka 8 dan zig-zag. Kendati demikian, SIM bukan hanya pemberian izin, melainkan lisensi yang mengharuskan orang memenuhi syarat dan kompetensi mengemudi.

"Tahu aturan dalam berlalu lintas, tahu aturan terkait dengan tata cara berlalu lintas, mahir dalam mengoperasionalkan kendaraan dan memiliki sikap moral yang baik," lanjut Taslim.

Selain itu, pemohon SIM juga harus memenuhi syarat kesehatan, seperti mata yang dapat menbedakan warna, serta pendengaran yang cukup untuk mendengar isyarat bunyi saat di jalan. Bukan hanya itu, pemohon pun diharuskan memiliki kemampuan gerak refleks yang cukup baik dalam memfungsikan indra kaki, tangan, mata, dan lainnya.

Menurut Taslim, penerapan materi uji angka 8 dan zig-zag telah dibuat dengan kajian tertentu, serta didukung oleh regulasi. "Maka jika kita mengubahnya harus juga dibuat kajian seperti apa materi uji yang tidak terkesan menyulitkan dengan angka 8, tetapi juga masih ideal dalam menguji berbagai syarat yang saya sebutkan di atas tadi," kata dia.

Baca juga: Korban Terlanjur Sekarat, Shane Lukas Sesali Kurang Cepat Melerai Mario Dandy

Menilik negara lain seperti Belanda dan Inggris, menurut Taslim, hingga saat ini masih menggunakan simulasi angka 8. Sementara itu, di Jepang dan Singapura, ujian lisensi mengemudi menggunakan konsep huruf S sebagai pengganti angka 8.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved