Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Temuan Mayat Perempuan di Sukoharjo

Keluarga Dosen UIN Solo yang Dibunuh Menduga Pelaku cuma Suruhan, Ada Hal Janggal dalam Kesaksiannya

Keluarga korban pembunuhan Wahyu Dian Silviani (34) dosen UIN Surakarta yang tewas menduga ada sosok lain dalam kejadian pembunuhan tersebut.

|
TribunSolo.com / Anang Ma'ruf & Istimewa
KOLASE FOTO : Potret semasa hidup dosen UIN Solo, Wahyu Dian Silviani (Kiri), sosok pelaku pembunuh Dian yang dihadirkan dalam jumpa pers di Mapolres Sukoharjo, Jumat (25/8/2023). 

TRIBUNSOLO.COM - Keluarga korban pembunuhan Wahyu Dian Silviani (34) dosen UIN Surakarta yang tewas menduga ada sosok lain dalam kejadian pembunuhan tersebut.

Melalui adik korban yaitu Datim Nabila Fitri (22) mengungkap ada kejanggalan dari ucapan pelaku.

Baca juga: Kejanggalan Sebelum Tewasnya Dosen UIN Solo, Adik Korban: Dengar Langkah Kaki Malam Hari di Atap

Nabila mengatakan pada hari Senin itu kakaknya yang juga dosen di UIN Raden Mas Said Surakarta sedang ada kegiatan kampus.

"Katanya dia ditegur kakak saya hari Senin kemarin, sementara kakak saya hari Senin itu di kampus," jelas Fatim saat ditemui usai pemakaman, dilansir dari Tribun Lombok, Sabtu (26/8/2023).

Keluarga korban pun meminta polisi menemukan dalang pembunuhan sadis itu.

"Harapan kepada polisi jangan puas dengan tersangka ini saya merasa dia orang suruhan karena apa yang diakui sama pelaku tidak sesuai dengan kenyataan," kata Prof Moh Hasil Tamzil, ayah korban.

Prof Tamzil juga menambahkan jika Dian sempat bercerita beberapa hari sebelum peristiwa nahas itu, bahwa jam mengajar di kampusnya berkurang.

Hal ini menjadi janggal karena sebelumnya jam mengajar Dian katanya padat, namun sejak beberapa waktu belakangan menjadi sedikit.

Baca juga: Pihak Keluarga Dosen UIN Solo Merasa Difitnah atas Motif Pembunuhan: Dia Kalau Ngomong Santun

Bahkan dalam sehari hanya ada satu jam mengajar untuk Dian.

"Dia cerita, "biasanya banyak saya ngajar pak tapi sekarang cuma satu" artinya kalau untuk kepentingan kerja tidak cukup," kata Dosen Fakultas Peternakan Unram tersebut.

Hal ini menjadi pertanyaan dibenak korban dan keluarga saat itu.

Peristiwa pembunuhan tersebut berkaitan dengan kejadian pengurangan jam itu.

Selain aktif sebagai tenaga pendidik di UIN Raden Mas Said Surakarta, Dian juga aktif dalam aktivitas pengabdian seperti pengembangan bank sampah di Surakarta.

(Tribun Lombok/ Kompas.com)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved