Berita Wonogiri

Kata Bupati Jekek Soal Saran Pos Damkar Wonogiri Ditambah di Sektor Timur, Sentil Kemampuan Anggaran

Tercatat saat ini, baru ada dua Pos Damkar yakni di Kecamatan Wonogiri dan Baturetno. Lantas apa tindakan Bupati Jekek?

Penulis: Erlangga Bima Sakti | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM/ERLANGGA BIMA
Ilustrasi kebakaran di Wonogiri. Begini respons Bupati Jekek soal usulan penambahan pos damkar di wilayah timur Wonogiri. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti 

TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Sejumlah pihak mendorong agar Pos Damkar Wonogiri seharusnya juga ada di beberapa kecamatan.

Tercatat saat ini, baru ada dua Pos Damkar yakni di Kecamatan Wonogiri dan Baturetno

Dorongan itu muncul usai peristiwa kebakaran Pasar Slogohimo beberapa waktu lalu.

Baca juga: BERITA FOTO : Kebakaran Hutan Gunung Lawu, Water Bombing Sudah Dikerahkan, Padamkan Titik Api

Sejumlah pihak menilai jarak antara Pos Damkar dan lokasi kejadian kebakaran Pasar Slogohimo cukup jauh. 

Dalam berbagai postingan di media sosial tentang kebakaran itu, banyak komentar bahwa seharusnya Pos Damkar Wonogiri ditambah, seperti di wilayah timur agar penanganan kebakaran lebih cepat dilakukan. 

"Boleh permintaan, boleh dong. Tapi juga harus kita banyak pertimbangan. Jangan ada satu peristiwa baru kita kayak orang gagap seperti, tidak bisa seperti itu," kata Bupati Wonogiri, Joko Sutopo saat dimintai tanggapan oleh TribunSolo.com, Minggu (8/10/2023).

Jekek, sapaan akrab Bupati Wonogiri, mengatakan bahwa wilayah Wonogiri cukup luas, dengan begitu ketika ada penyediaan infrastruktur harus mempertimbangkan anggaran sesuai dengan skala prioritas. 

Baca juga: Pengusaha Wuryantoro Deklarasi Jadi Bacabup Wonogiri & Ngaku Punya KTA PDIP, Jekek: Akan Kita Undang

Selain itu, pihaknya mengatakan faktor penyebab kebakaran juga harus menjadi satu kesatuan dalam mengambil keputusan dalam mengevaluasi sebuah peristiwa. 

"Apa kalau sudah ada Pos Damkar selesai kan juga tidak, kalau saya lebih sepakat dalam perencanaan pembangunan ditampilkan potret (total kebakaran)," jelasnya. 

"Misal kebakaran hutan karena kemarau, penyebab puntung rokok dan yang lain, di manapun Damkar disiapkan kalau perilakunya seperti itu, tidak bisa juga kan," imbuh Jekek. 

Selain itu, sebuah keinginan juga menurut dia harus didasari perencanaan yang baik.

Baca juga: Pengusaha Mengaku Punya KTA PDIP Deklarasikan Diri Jadi Cabup Wonogiri, Jekek Sebut Tidak Kenal

Maksudnya, penanganan kejadian kebakaran tidak hanya dari satu sisi seperti misalnya infrastruktur. 

Masyarakat harus memiliki pemahaman yang utuh terkait akar penyebab kebakaran.

Faktor penyebab kebakaran menurutnya harus menjadi evaluasi bersama. 

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved