Berita Sragen

Potret Hari Tanpa Bayangan di Sragen : Terjadi 17 Menit, Suhu Capai 35 Derajat Celsius

Hari tanpa bayangan terjadi di Kabupaten Sragen, Kamis (12/10/2023). Fenomena tersebut terjadi lebih kurang 17 menit.

Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Adi Surya Samodra
TribunSolo.com / Septiana Ayu
Perbedaan benda yang diletakkan saat terjadinya hari tanpa bayangan (kanan) dan tidak (kiri) di Sragen, Kamis (12/10/2023). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Hari tanpa bayangan terjadi di Kabupaten Sragen, Kamis (12/10/2023). 

TribunSolo.com mencoba meletakkan botol air mineral di bawah sinar matahari di ruang terbuka sekitar pukul 10.52 WIB. 

Pada jam tersebut, botol itu masih terdapat bayangan.

Sedangkan, sesuai dengan perkiraan BMKG, pukul 11.22 WIB sudah tidak nampak bayangan dari botol tersebut.

Baca juga: Penjelasan BMKG, Kenapa Hari Tanpa Bayangan di Sragen Lebih Cepat daripada Wilayah Lain di Solo Raya

Hari tanpa bayangan juga bisa dilihat jelas ketika meletakkan spidol di bawah sinar matahari.

Nampak, tidak ada bayangan di bawah spidol tersebut.

Pada pukul 11.39 WIB, benda yang diletakkan di bawah sinar matahari kembali memiliki bayangan.

Sementara itu, suhu udara di Kabupaten Sragen sempat mengalami kenaikan sebesar 1 derajat celcius. 

Dimana saat terjadinya hari tanpa bayangan, suhu udara di Sragen terpantau sebesar 35 derajat celsius.

Setelah hari tanpa bayangan usai, suhu udara di Kabupaten Sragen menjadi 34 derajat celsius.

Meski sempat mengalami kenaikan suhu, cuaca di Kabupaten Sragen tidak sepanas biasanya.

Baca juga: Siap-siap, Hari Tanpa Bayangan Bakal Juga Terjadi di Sragen, Catat Tanggal dan Jamnya!

Koordinator Observasi dan Informasi BMKG Ahmad Yani Semarang, Giyarto mengatakan hari tanpa bayangan terjadi karena posisi matahari tegak lurus dengan matahari. 

"Jadi intinya yang dinamakan hari tanpa bayangan itu karena posisinya kita di atas bumi ini tegak lurus dengan titik kulminasi matahari pada saat itu," kata dia kepada TribunSolo.com.

Terjadinya hari tanpa bayangan di Kabupaten Sragen lebih cepat satu hari dibanding wilayah lain di Solo Raya.

Giyarto menjelaskan hal itu dikarenakan posisi wilayah Sragen berada di sebelah utara wilayah lain di Solo Raya. 

"Kan jadi istilahnya itu kan pergerakan, posisi daripada lintang Sragen itu diatasnya Surakarta," ucap dia.

"Jadi sebelah utara Surakarta, urutannya yang pertama itu Kudus, Demak, Rembang, dan Semarang," pungkasnya.

(*) 

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved