Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pemilu 2024

Gibran Tak Hadiri Peresmian Kantor DPC PDIP Solo, Megawati Minta Kader Setia, Tiru Loyalitas FX Rudy

Megawati dalam pernyataannya secara daring, meminta kadernya tidak berpindah-pindah partai setelah bergabung dengan PDIP.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
Istimewa via TRIBUNNEWS.com
Megawati saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV PDIP di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (29/9/2023). 

TRIBUNSOLO.COM, SOLO- Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Pejuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri sempat membahas soal loyalitas kader saat meresmikan kantor Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Kota Solo, pada Senin (16/10/2023.

Gibran sendiri saat itu berhalangan hadir di Kantor DPC dan izin melakukan tugas sebagai Wali Kota Solo.

Megawati dalam pernyataannya secara daring, meminta kadernya tidak berpindah-pindah partai setelah bergabung dengan PDIP.

Baca juga: Saldi Isra : Sikap Hakim MK yang Awalnya Menolak Jadi Mengabulkan Setelah Paman Gibran Ikut Rapat

Megawati lantas menyinggung perjuangan Presiden Pertama Republik Indonesia sekaligus ayahnya Ir Soekarno yang menjadikan partai sebagai gerakan anak muda di Bandung, yang berjuang sejak usia 16 tahun.

Oleh karena itu, Megawati meminta kadernya untuk loyal kepada perjuangan partai yang berlogo Banteng Moncong Putih itu.

"Makanya Ibu minta kalian untuk konsekuen. Kalau sudah menjadi anggota partai jangan melirik-melirik lagi untuk pindah partai. Tidak ada dedication of life-nya," kata Megawati, saat sambutannya, pada Senin (16/10/2023).

Dirinya kemudian menyentil kader PDIP yang saat ini menduduki jabatan eksekutif.

Meski dipilih masyarakat secara langsung, Mega mengingatkan mereka tetap sebagai petugas partai.

Baca juga: Sindir Siapa? Ketua DPP PDIP Sebut Megawati Tak Pernah Gelar Karpet Merah agar Anak-anaknya Berkuasa

"Bupati, wali kota, gubernur, harus datang ke kantor partai sebagai orang partai untuk ikut rapat partai," jelasnya.

Megawati Soekarnoputri mencontohkan sosok Ketua DPC Kota Solo dan menyebutkan nama FX Hadi Rudyatmo atau FX Rudy.

"Partai ini dicoba dihancurleburkan, haduh. selama 32 tahun. Tapi kan kita terus ada. seperti demikian kita berada di pemerintah selama dua periode rakyat tetap bersama kita"

"Berbagai ujian itu yang membuat kita semakin matang berpolitik," paparnya.

"Kota Surakarta, kenapa menyebut Ketua DPC nya itu orang lama. Dia ikut dari PDI, orang brengosan, kalau ngomong seenaknya sendiri. Kalian harus seperti dia, karena senioritasnya dan kesetiaan kepada partai luar biasa," lanjutnya.

Baca juga: Pemilu 2024, Pengamat Prediksi Bakal Terjadi Pergolakan Antar Kelompok Nasionalis

Ketua Umum PDIP ini mengatakan kesetiaan ini memberi contoh akan kematangan berpolitik untuk tetap mempertahankan sebagai partai pelopor.

"Kemudian, NTB sama saja orangnya juga satu leting (Angkatan) sama pak Rudy. Bayangkan masih ada, bayangkan masih ikut."

"Dalam kematangan ini partai terus, terus, terus membangun kultur partai perlopor," katanya.

"Tahu tidak partai pelopor ? partai kita terdepan. Orang belum ke rakyat kita terjun ke rakyat. Kalau ketemu orang yang susah kita tolong, orang yg belum makan kita bantu. Itu jempolan, sanggup atau tidak untuk menjalankan itu. Kita harus sanggup," tegasnya.

(*)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved