Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pencabulan Siswi SMP Jatisrono Wonogiri

Disdikbud Wonogiri Atur Kegiatan Outing Class SD-SMP, Bantah Gegara Kasus Pencabulan Siswi SMP

Guru di salah satu SMP di Kecamatan Jatisrono diduga melakukan pencabulan kepada siswinya saat perjalanan pulang study tour belum lama ini.

Tribunnews.com
Ilustrasi pencabulan 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti

TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Wonogiri menyebut pengaturan kegiatan outing class satu hari bagi siswa SD dan SMP bukan hanya karena buntut kasus dugaan pencabulan.

Diketahui, belum lama ini mencuat kasus dugaan pencabulan yang dilakukan oleh guru di salah satu SMP di Kecamatan Jatisrono kepada siswinya.

Perbuatan dilakukan saat perjalanan pulang study tour.

Kepala Disdikbud Wonogiri, Sriyanto melalui Kabid Pendidikan Dasar, Gino, mengatakan pihaknya akan mengatur kegiatan outing class, dimana pembelajaran di luar kelas selesai satu hari.

"Bukan karena satu aspek itu saja (dugaan pencabulan saat study tour). Latar belakangnya mengeliminasi ekses-ekses negatif yang ditimbulkan akibat kegiatan di luar terlalu lama," kata Gino.

Gino tak memungkiri adanya sejumlah peristiwa negatif ketika outing class di beberapa kesempatan sebelumnya.

Namun dia tak merinci kejadian itu, hanya saja mengakui adanya kenakalan siswa yang menurutnya dampak negatif dari gadget yang dipegang anak.

Baca juga: KRONOLOGI Pencabulan Siswi SMP Jatisrono Wonogiri: Pulang Wisata, Pelaku Duduk Samping Korban di Bus

Baca juga: Polisi Belum Terima Aduan Kasus Guru Cabuli Siswi SMP di Jatisrono Wonogiri saat Study Tour

"Jadi ini bukan hanya keputusan kita. Juga ada masukan pihak-pihak terkait yang konsen terhadap pembinaan karakter peserta didik," jelasnya.

Menurutnya, pembelajaran di luar kelas di Kurikulum Merdeka maupun kurikulum sebelumnya adalah pemberdayaan lingkungan sebagai sumber belajar.

"Atas pembahasan bersama, outing class disusun kembali. Kegiatannya sehari selesai," jelasnya.

Dia mencontohkan, misal kegiatan outing class berangkat pada pukul 05.00 pagi, diharapkan pada pukul 18.00 sudah pulang, sehingga anak didik bisa kembali belajar di kelas keesokan harinya.

Disdikbud menurutnya akan mengatur agar outing class bisa sehari selesai. Outing class menurutnya juga tak perlu jauh-jauh.

Pembelajaran di luar kelas itu, kata Gino, bisa dilakukan di area Wonogiri maupun sekitar Wonogiri. Yang terpenting adalah sehari selesai.

"Kata kuncinya rampung sedino," jelasnya.

Pengaturan outing class itu juga agar tidak membebankan biaya. Menurut dia, outing class tidaklah wajib, namun biasanya si anak juga menyampaiakan keinginan kepada orang tua, sehingga orang tua mengupayakan.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved