Pencabulan Siswi SMP Jatisrono Wonogiri
Pasca Kasus Pencabulan saat Study Tour, Disdikbud Wonogiri Atur Outing Class SD-SMP Sehari Selesai
Disdikbud Wonogiri akan mengatur agar outing class bisa sehari selesai. Outing class juga tak perlu jauh-jauh.
Penulis: Erlangga Bima Sakti | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti
TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Wonogiri bakal mengatur kegiatan outing class atau pembelajaran di luar kelas bagi siswa SD dan SMP.
Kepala Disdikbud Wonogiri, Sriyanto melalui Kabid Pendidikan Dasar, Gino, mengatakan pihaknya telah menggelar rapat dengan pihak-pihak terkait soal outing class.
Menurutnya, pembelajaran di luar kelas di Kurikulum Merdeka maupun kurikulum sebelumnya adalah pemberdayaan lingkungan sebagai sumber belajar.
"Atas pembahasan bersama, outing class disusun kembali. Kegiatannya sehari selesai," jelasnya.
Dia mencontohkan, misal kegiatan outing class berangkat pada pukul 05.00 pagi, diharapkan pada pukul 18.00 sudah pulang, sehingga anak didik bisa kembali belajar di kelas keesokan harinya.
Disdikbud menurutnya akan mengatur agar outing class bisa sehari selesai. Outing class menurutnya juga tak perlu jauh-jauh.
Pembelajaran di luar kelas itu, kata Gino, bisa dilakukan di area Wonogiri maupun sekitar Wonogiri. Yang terpenting adalah sehari selesai.
"Kata kuncinya rampung sedino," jelasnya.
Baca juga: KONDISI Siswi SMP Jatisrono Wonogiri yang Diduga Dicabuli Guru saat Study Tour : Sudah Mau Sekolah
Baca juga: Polisi Belum Terima Aduan Kasus Guru Cabuli Siswi SMP di Jatisrono Wonogiri saat Study Tour
Pengaturan outing class itu juga agar tidak membebankan biaya.
Menurut dia, outing class tidaklah wajib, namun biasanya si anak juga menyampaiakan keinginan kepada orang tua, sehingga orang tua mengupayakan.
Adapun aturan itu bakal efektif berlaku mulai 1 Januari 2024.
Artinya apabila ada sekolah yang mengadakan outing class hingga menginap yang sudah terjadwal sampai akhir tahun, masih bisa dilakukan.
"Outing class keluar kabupaten izin. Sampai saat ini kan juga laporan. Kita kontrol termasuk agar pembiayaannya logis," kata Gino.
Dia menegaskan, pengaturan itu dilakukan Disdikbud bukan hanya karena adanya kasus dugaan pencabulan yang dilakukan oleh guru ke siswinya di salah satu SMP di Wonogiri.
Diketahui kasus dugaan pencabulan itu dilakukan saat perjalanan pulang dari kegiatan wisata di Jawa Timur. Perbuatan cabul guru itu dilakukan di dalam bus.
"Bukan karena satu aspek itu saja (dugaan pencabulan saat study tour). Latar belakangnya mengeliminasi ekses-ekses negatif yang ditimbulkan akibat kegiatan di luar terlalu lama," kata Gino.
(*)
Disdikbud Wonogiri Atur Kegiatan Outing Class SD-SMP, Bantah Gegara Kasus Pencabulan Siswi SMP |
![]() |
---|
KONDISI Siswi SMP Jatisrono Wonogiri yang Diduga Dicabuli Guru saat Study Tour : Sudah Mau Sekolah |
![]() |
---|
Polisi Belum Terima Aduan Kasus Guru Cabuli Siswi SMP di Jatisrono Wonogiri saat Study Tour |
![]() |
---|
Kasus Pencabulan Siswi SMP Jatisrono Wonogiri, Disdikbud Bakal Kaji Kegiatan Study Tour Sekolah |
![]() |
---|
NASIB Pelaku Pencabulan Siswi SMP Jatisrono Wonogiri, Dinas Pendidikan : Diberi Sanksi Administrasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.