Pemilu 2024
Pembangunan IKN : Dikritik Anies Baswedan, Gibran Enggan Menanggapi
Gibran Rakabuming Raka enggan menanggapi pernyataan kritik Anies Baswedan soal pembangunan IKN.
Penulis: Andreas Chris Febrianto | Editor: Adi Surya Samodra
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Andreas Chris Febrianto Nugroho
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Calon Wakil Presiden Koalisi Indonesia Maju (KIM), Gibran Rakabuming Raka enggan menanggapi pernyataan kritik calon presiden Koalisi Perubahan, Anies Baswedan soal pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Kabupaten Penajam Paser Utara.
Anies melontarkan kritik terhadap IKN saat Diskusi Terbuka Muhammadiyah Bersama Calon Pemimpin Bangsa di Edutorium UMS Solo, Rabu (22/11/2023).
"Gak usah ditanggapi," ujar Gibran saat ditemui di Balai Kota Solo, Kamis (23/11/2023).
Baca juga: Status Jokowi di PDIP : Gibran Mengaku Tidak Tahu, Puan Berencana Ajak Jokowi Bertemu
Baca juga: Bobby Nasution Tanggapi Golkar yang Bakal Mendukungnya Maju Pemilihan Gubernur Sumut: Terima Kasih
Gibran menyampaikan dirinya bakal menerima masukan dari semua pihak saat menjadi wakil presiden nanti.
Itu termasuk mengenai IKN.
"Semua masukan kami terima nggeh, makasih makasih," kata Gibran.
Kata Anies
Sebelumnya, Anies memberikan pandangannya terkait pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang saat ini sedang berlangsung.
Hal itu disampaikan Anies dalam acara Diskusi Terbuka Muhammadiyah Bersama Calon Pemimpin Bangsa di Edutorium UMS Solo, Rabu (22/11/2023).
Anies dan Cak Imin menjawab pertanyaan dari lima panelis.
Terdapat lima panelis lintas disiplin ilmu seperti agama, pendidikan, hukum, kesehatan, kesejahteraan dan budaya yang memberondong pertanyaan-pertanyaan kepada Anies-Cak Imin.
Salah satu pertanyaan yang muncul adalah soal pembangunan IKN.
Menurut Anies, pembangunan IKN bisa saja menumbuhkan ketimpangan baru di wilayah Kalimantan.
Baca juga: Anies-Cak Imin Siap Angkat Menteri dari Muhammadiyah Jika Terpilih Jadi Presiden dan Wakil Presiden
"Membangun kota baru dan ibu kota baru adalah dengan alasan pemerataan, maka itu tidak menghasilkan pemerataan yang baru. Mengapa? Itu akan menghasilkan kota baru yang timpang dengan daerah yang ada di sekitarnya," ujar Anies.
Anies mengatakan kalau pemerintah berniat untuk melakukan pemerataan Indonesia, yang harus dilakukan membangun kota kecil menjadi menengah dan kota menengah menjadi besar.
"Di seluruh Indonesia, bukan hanya membangun satu kota di tengah-tengah hutan. Karena membangun satu kota di tengah hutan, sesungguhnya menimbulkan ketimpangan baru," kata dia.
"Jadi sekali lagi nih, antara tujuan dan langkah yang dikerjakan tidak nyambung. Kami melihat disini problem, ini problem," tambahnya.
Menurut dia pembangunan IKN harus dikaji secara serius karena tujuannya adalah Indonesia yang merata dan setara.
"Menurut kami langkahnya bukan membangun satu kota, tapi membesarkan seluruh kota yang ada di Indonesia," pungkasnya.
(*)
Gibran Menyambut Bergabungnya PKS di Koalisi Pemerintah, Soal PDIP Tunggu Keputusan Prabowo |
![]() |
---|
Gagal Dilantik, Caleg dari PDIP Datangi Kantor KPU Lagi dan Minta Tunda Pelantikan DPRD Karanganyar |
![]() |
---|
Anggota DPRD Boyolali Periode 2024-2029 Dilantik, Susetya Kusuma Jadi Ketua Sementara |
![]() |
---|
Jalan Tarso dan Teguh di Pilkada Wonogiri Jateng Makin Terbuka, Golkar Beri Rekomendasi |
![]() |
---|
Blak-blakan Teguh Prakosa Bicara Soal Koalisi di Solo Jateng: Sebut Masih Cair, Bisa Berubah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.